Paguyuban Sartika Bangkalan, Bangkitkan Terus Semangat Bekisarmania, Jadi Wadah Penghobi Lawas dan Pemula

Kondisi pandemi yang belum berkesudahan, dimana banyak kegiatan masyarakat yang terdampak karena tidak lagi bisa melanjutkan aktifitas akibat ketatnya aturan. Nyaris lumpuh, termasuk juga yang dialami hobi yang selama ini menjadi hiburan bagi mereka yang penat dengan aktifitas kantor dan pekerjaan.

Di tengah kondisi demikian, Paguyuban Sartika Bangkalan ternyata masih bisa memperlihatkan bahwa semua itu tidak berlaku lagi. Paguyuban asuhan KH.Farouq Alkomy terlihat tetap eksis mewadahi penghobi agar bisa terus menyalurkan hobi ayam bekisar dan hobi lainnya.

Yang lebih nampak adalah kegiatan hobi ayam bekisar. Agenda latihan yang tergelar setiap Sabtu pagi menjadi bukti nyata bahwa hobi ayam bekisar yang terwadahi dalam Paguyuban Sartika Bangkalan, masih tetap berdiri tegak meski harus menghadapi ancaman virus Covid-19.

“Saya sekedar memberikan jalan dan tempat buat teman-teman agar hobinya bisa tetap jalan, kasihan jika mereka harus berhenti menekuni hobi,” terang pimpinan Pondok Pesantren Darul Mustofa Tonjung Burneh Bangkalan. Saat ini masyarakat membutuhkan hiburan agar bisa tetap melanjutkan hidup dengan perasaan senang dan tersenyum.

Eksistensi hobi ayam bekisar Paguyuban Sartika tidak lepas dari dukungan yang luar biasa diberikan mania bekisar, salah satunya H.Fatkurrahman. Tokoh lawas yang come back beberapa waktu lalu menjadi penyemangat mereka untuk bisa terus eksis bersama-sama menekuni hobi.

“Saya melihat antusias rekan-rekan penghobi untuk menyalurkan hobinya begitu tinggi, makanya saya dukung penuh agar bisa terus ada, sayang jika hobi harus terhenti,” ungkap H.Fatkurrahman. Menurutnya dengan cara demikian maka hobi akan semakin gemerlap dan semangat mereka semakin besar.

“Hobi itu adalah kebersamaan, makanya kita harus saling dukung. Alhamdulillah saya bisa mendukung, makanya saya support mereka,” lanjut mania yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan. Kehadiran Paguyuban Sartika begitu berdampak pada masyarakat sekitar.

“Saat ini masyarakat disekitar lokasi latihan dan juga Bangkalan sudah mulai memburu ayam bekisar, ini langkah awal untuk memasyarakatkan ayam bekisar menjadi sebuah hobi yang menyenangkan,” harap KH.Farouq Alkomy. H.Fatkurrahman menjadi salah satu penghobi yang berimbas dampak dari semarak hobi ayam bekisar.

Pria berkacamata ini usai mencatatkan transaksi terheboh dengan mentake over ayam bekisar Raden Segoro milik KH.Farouq Alkomy dengan angka fantastic yakni Rp 200 juta. “Memang benar saya pernah beli ayam bekisar bernama Raden Segoro milik Ra Farouq dengan harga Rp 200 juta,” ungkap pria yang memiliki seabrek hobi.

Tidak itu saja, transaksi lain yang saat ini marak terjadi adalah take over sangkar ukir dengan variasi bentuk dan bandrol yang disepakati. Kondisi inilah yang menjadi alasan mengapa sampai saat ini hobi ayam bekisar di Bangkalan tetap eksis. Mr.Chan, salah satu tokoh lawas mengaku senang dengan adanya lokasi tersebut.

“Kalau ada latihan seperti ini, maka hobi ayam bekisar akan semakin semarak, makanya saya rutin ikut latihan buat penyemangat yang lain,” jelas Mr.Chan yang sukses mengorbitkan ayam bekisar kelas kontes. Lokasi latihan tersebut berada persis disebelah Pondok Pesantren Darul Mustofa dengan kapasitas kerekan berjumlah 30 tiang.

Tiap tiang satu dengan lainnya berjarak sekitar 2,5 meter. Tinggi tiap-tiap tiang 7,5 m. Seluruh kerekan menggunakan tiang besi berwarna hijau. Disekitar lokasi ada tempat berteduh yang mendukung penghobi lebih krasan dan santai menikmati suara ayam bekisar yang dikerek. Fasilitas pendukung seperti lahan parkir juga memadai, akses jalan juga bisa mengantarkan penghobi untuk bisa sampai di lokasi latihan.