Perkutut
Galang Bird Farm Surabaya, MARKESO Jadi Pembuka Popularitas, Kini Sederet Produk Unggulan Siap Menyusul
Awalnya Galang Bird Farm hanya sebatas peternak ingin meramaikan hobi perkututan di Surabaya. Tak ada target karena sang pemilik merupakan pendatang baru. Pratiknyo sang pemilik awalnya tidak paham apa itu perkutut. Pertemuan dengan Aris yang ternyata rekan satu kantor, menjadi penyebab Pratik akhirnya berlabuh ke hobi perkutut yang dinilai benar-benar baru.
Gerak cepat dilakukan, keduanya langsung memutuskan untuk menjadi peternak. Galang dipilih menjadi nama. Tidak butuh waktu lama, dalam hitungan dua tahun, Galang berhasil mencetak perkutut handal bernama Markeso. Meski memiliki kualitas yang bagus, namun Pratik dan juga Aris tak mampu memunculkan potensi luar biasa yang dimiliki produk yang lahir dari kandang (room) 5.
Sampai akhirnya dipertemukan dengan H.Ribut mekanik handal Surabaya. Sejak saat itu, Markeso yang awalnya hanya menjadi penyemarak di arena konkurs, menjelma menjadi petarung yang sulit dihentikan. Polesan yang diberikan H.Ribut benar-benar menjadikan Markeso sebagai bintang lapangan.
Prestasi demi prestasi mulai diraih. Dan Markeso mulai dilirik kung mania untuk dimilikinya. Ajik Gungtut Bali, akhirnya terpilih untuk menjadi pemilik baru Markeso. Tiga kali tampil dalam gelaran Liga Perkutut Indonesia 2024, Markeso langsung menembus posisi delapan Klasemen Akhir 2024.
Kepergian perkutut yang lahir dari indukan jantan Gilang dan betina KNR, tidak membuat Galang kehabisan daya tarik, ternyata ada produk lain yang bisa dimainkan dengan prestasi yang masih membuat bangga. Pahlawan, salah satu amunisi lapangan bergelang Galang, juga sempat mengukir prestasi sampai akhirnya harus terbang ke Lombok setelah resmi dipinang kung mania disana.
Begitu juga Jalur Laut, produk lain juga sudah resmi jadi milik Budi kung mania Surabaya. Namun akhirnya ditarik lagi dengan alasan untuk dijadikan amunisi meneruskan deretan prestasi yang sudah dibukukan. Bahkan kabarnya Galang Bird Farm harus menebus Jalur Laut dengan harga yang cukup tinggi.
“Jalur Laut sempat saya orbitan namun kini sudah ditarik balik karena mau dibuat jago, saya lepas karena ditebus dengan harga fantastis,” ungkap Budi. Barakuda juga jadi produk Galang yang kini sudah resmi berpindah tangan ke H.Catur Laba-Laba Bird Farm. Soal prestasi, tidak membuat kecewa.
Calon lain yang juga dipersiapkan adalah Cakar Elang, Damar Wulan. Nama-nama tersebut bisa saja bertambah mengingat masih ada calon yang akan melengkapi dan menambah deretan produk Galang yang siap orbit. Namun karena usianya masih piyik, maka butuh waktu untuk mengkondisikan agar bisa siap all out tampil di lapangan.
Bahkan Pratik ataupun Aris mengaku masih memiliki feeling kuat bahwa kandang lain seperti Galang RM 1, RM 2, RM 4, RM 6, RM 8 dan RM 11 diprediksi akan mencetak produk yang tidak kalah hebatnya. “Ada beberapa kandang lain yang sudah diprediksi bakal mengeluarkan burung kelas lomba, kita tunggu saja waktunya,” harap Pratik yang diiyakan Aris.
Kandang Galang RM 05 bisa saja kembali bakal mencetak produk lebih dahsyat. Kandang ini adalah tempat dimana Markeso dilahirkan. Ibu Bapak Markeso sempat dipisahkan dan dijodohkan dengan pasangan lain dengan alasan ingin memastikan bahwa dengan pasangan baru bisa menghasilkan produk unggulan.
Namun sejak Markeso membuat gempar, maka akhirnya indukan yang terpisah ini dikembalikan lagi di kandang yang sama. “Indukan Markeso sudah saya kembalikan setelah sempat terpisah. Mudah-mudahan bisa mengeluarkan perkutut bagus seperti Markeso bahkan kalau bisa, lebih bagus lagi,” harap Pratik dan juga Aris.