Connect with us

Perkutut

Ladini Pengcam Bluto Sumenep, Bukti Kepedulian Pengurus Bangkitkan Semangat Kung Mania Pemula Serta Sosialisasi Sistem Penjurian Hasil Munas

KONBUR Tayang

:

Tak ada kata libur bagi Pengcam Bluto Sumenep untuk terus menggeber kegiatan hobi perkutut. Libur nampaknya tidak ada dalam agenda mereka untuk terus menyemarakkan hobi yang mereke tekuni. Hampir dalam satu minggu, selalu ada kegiatan yang dilakukan Pengcam Bluto demi memberikan semangat kepada kung mania untuk bisa terus eksis menekuni hobi.

H.Rafik (kanan) Ketua Pengcam Bluto bersama Kusno Ketua Bidang Penjurian Pengda Sumenep

Meski agenda kegiatan di luar sudah padat, namun pengcam Bluto masih memiliki kesempatan untuk bisa terus mengundang kung mania di wilayah tersebut, untuk kumpul bareng, jalin silaturrahmi dengan cara kerek bareng. H.Rofik selaku Ketua Pengcam Bluto mengaku bahwa hobi tidak bisa dihentikan dengan apapun.

“Yang namanya hobi harus tetap jalan, agar kami bisa tetap semangat. Kalau sampai hobi berhenti, maka semangat itu tidak akan bisa muncul,” terang H.Rofik. Ditambahkan oleh H.Rofik bahwa dunia hobi adalah cara mereka untuk bisa eksis dan terus menyalurkan apa yang saat ini menjai pilihan.

Kung mania Bluto kini dimanjakan dengan kegiatan turin hobi perkutut

“Kami memilih perkutut sebagai hobi karena suka, senang dan bisa menjadi jalan untuk tetap silaturrahmi menambah saudara, makanya saya bilang, tidak ada kata libur bagi kami untuk teus menekuni hobi,” sambung pemilik Tak Nyana Bird Farm Bluto. Soal agenda yang sudah padat, Pengcam Bluto tidak patah semangat.

“Saya sadar bahwa jadwal lomba untuk hari Minggu sudah padat, makanya kami cari hari lain agar tidak sampai mengganggu jadwal yang sudah dibuat. Kami biasanya menggelar acara di Hari Rabu, Kamis atau hari lain yang menurut kami bisa dilakukan. Yang penting semua setuju dan memberikan dukungan,” ungkap H.Rofik.

Latihan Dinilai Pengcam Bluto, rutin tergelar demi eksistensi hobi

Kegiatan yang mereka gelar, juga tidak harus berupa latber ataupun kegiatan yang lebih tinggi lagi. Karena tujuan sebenarnya dari aksi yang dilakukan Pengcam Bluto adalah untuk menyemarakkan hobi perkutut dengan cara yang mereka pilih dan putuskan. Sehingga kegiaan yang sifatnya kecil adalah sebuah jawaban.

Seperti kegiatan Latihan Dinilai (LadiNi). Kamis, 08 Desember 2022 Pengcam Bluto dibawah komando H.Rofik kembali mengajak kung mania pemula untuk berkumpul bersama, ngerek bareng perkutut milik mereka di markas Tak Nyana Bird Farm di wilayah  bernama Aeng Baja Raja Bluro Sumenep.

Bangkitkan semangat kung mania pemula lewat kegiatan rutin

“Hari ini kami adakah Latihan Dinilai di markas Tak Nyana Bird Farm milik saya. Sebenarnya agenda ini awalnya akan digelar di tempatnya H.Syakur, namun karena disana kebetulan ada acara lain, maka kami ambil alih agar kung mania bisa tetap ngerek burung bersama-sama dan dinilai oleh juri,” ungkap H.Rofik lagi.

Target dari kegiatan tersebut adalah khusus untuk pemula dan pendatang baru. “Rencana kami adalah untuk memberikan kesempatan kepada pemula yang ikut kolom di Pengcam Bluto agar mereka bisa terus mendapatkan wadah untuk menekuni hobi. Rencana lain adalah agar juri-juri yunior yang baru, juga bisa mendapatkan manfaat dari kegiatan ini,” tambah H.Rofik.

Kung mania pemula, butuh wadah untuk menyalurkan hobi perkutut

Setidaknya dengan adanya kegiatan seperti itu, kung mania pemula, juri-juri yunior bisa menambah jam terbang dalam memahami perkutut, sehingga mereka yang awalnya belum begitu paham soal perkutut, bisa banyak belajar dari kegiatan-kegiatan seperti itu, yang pada akhirnya mereka bisa lebih maju dan berkembang.

Tujuan lain yang tidak kalah pentingnya adalah mensosialisasikan system penjurian yang baru saja disahkan dalam Munas P3SI Pusat di Surabaya beberapa waktu lalu. “Saya kira system penjuruan yang baru saja disahkan dalam Munas di Surabaya, harus diketahui oleh kung mania dan diterapkan oleh juri, sehingga program ini bisa berhasil sampai ke bawah. Seluruh komponen bisa mengetahui perkembangan terbaru dari system penjurian,” papar Wawan, salah satu juri Nasional Sumenep.

Latihan Dinilai Pengcam Bluto Sumenep

Lebih lanjut Wawan mengatakan bahwa sudah saatnya semua komunitas, baik itu pemain, juri, pelomba dan yang lain, mengetahui dan memahami system penjurian yang baru saja disahkan oleh P3SI Pusat dalam agena Munas di Surabaya, sehingga nantinya tidak ada salah paham yang bisa memicu adanya masalah.

“Karena yang ikut Munas di Surabaya, hanya beberapa orang saja, maka tugas kita yang kebetulan ikut Munas harus melanjutkan apa yang sudah didapat dan diperoleh dalam Munas, sehingga semua tahu dan paham dengan perkembangan yang ada. Jangan sampai ada salah paham dan perbedaan pendapat,” jelas Wawan lagi.

Peserta yang berhasil meraih juara di kelas yang dilombakan

H.Rofik ataupun Wawan mengatakan bahwa sosialisasi sangat penting dilakukan untuk menjaga potensi adanya protes ataupun kritikan dari peserta karena mereka belum paham aturan main. Sehingga dengan adanya sosialisasi seperti ini, maka akan terbuka pikiran dan mata mereka untuk memahaminya.

Tidak banyak kelas yang dibuka dalam kegiatan ini. Partai yang dibuka hanya Kelas Piyik Yunior. “Selama ini setiap Pengcam Bluto mengadakan acara, kelas yang dibuka, Dewasa Bebas dan Piyik Hanging, nah, sekarang hanya dibuka Kelas Piyik Yunior dengan tujuan memberikan kesempatan pada peserta yang punya burung usia tersebut. Biar kita tidak bosan hanya melombakan kelas itu-itu saja,” kata H.Rofik lagi.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.