Connect with us

Perkutut

Kolom Dinilai HSK BF Bluto Sumenep, Mampu Menumbuhkan Semangat Kung Mania yang Sempat Hilang untuk Kembali Eksis

KONBUR Tayang

:

Minggu kedua di bulan Juli 2024, untuk yang ketiga kalinya Sumenep kembali dimeriahkan oleh gelaran hobi perkutut. Kali ini Kolom Dinilai HSK Bird Farm menjadi agenda yang diikuti kung mania. Kamis, 11 Juli 2024 H.Syakur Pemilik HSH BF Bluto mengundang rekan-rekan ke lokasi kerekan miliknya untuk meramaikan hobi.

Ketua Pengda Sumenep ikut hadir dalam kegiatan Kolom Dinilai HSK BF Bluto

Tidak banyak kelas dan blok yang dibuka karena kegiatan ini hanya sebagai upaya menghidupkan kembali geliat hobi yang ada di wilayah tempat tinggal H.Syakur setelah lama absen. Kelas Dewasa Bebas dan Piyik Hanging menjadi piliha peserta untuk menempatkan orbitannya pada kelas yang diinginkan.

“Sekitar satu tahun saya absen tidak main perkutut, makanya setelah saya kembali langsung menggelar latihan bersama,” terang pengusaha jamu. Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan kung mania yang awalnya kurang semangat menjadi aktif dan eksis lagi.

“Saya berharap mudah-mudahan dengan acara hari ini maka banyak rekan-rekan kembali aktif menekuni hobi perkutut,” harap H.Syakur. Seperti kegiatan perkutut lainnya di Sumenep, panitia masih saja dibuat pusing dengan keinginan kung mania yang ingin masuk menjadi peserta  keterbatasan kerekan dan gantangan, membuat panitia tidak mampu memenuhi seluruh harapan.

Semangat peserta mengikuti proses penjurian

Ada beberapa kung mania yang tidak bisa ikut ambil bagian dalam kegiatan ini karena tiket sudah ludes terjual. “Saya mengucapkan permintaan ma’af apabila ada peserta yang tidak kebagian tiket karena memang terbatas. Mudah-mudahan untuk kegiatan berikutnya dan lainnya hal ini tidak akan terjadi,” sambung H.Syakur.

Kegiatan kali ini memang masih menerapkan aturan penjurian. Untuk perkutut yang melebihi nilai dua warna hitam, maka tidak bisa masuk daftar juara. Namun mereka tetap mendapatkan penghargaan dari panitia. “Sama seperti kolom dinilai lainnya bahwa yang masuk juara hanya burung yang nilainya mentok dua warna hitam,” ungkap H.Syakur.

Kalau ada burung yang melebihi nilai tersebut, maka tetap dapat penghargaan, namun tidak masuk daftar kejuaraan untuk kelas yang dipilih. Setidaknya dengan penjurian yang hanya memberikan kesempatan kepada burung maksimal dua warna hitam, maka akan memberikan peluang bagi pemilik dua warna hitam untuk terus berkontribusi dalam kegiatan seperti ini.

Suasana penjurian di Kelas Dewasa Bebas

Mereka mengaku merasa diperhatian dan disupport sehingga memberikan peluang dan kesempatan kepada mereka untuk tetap eksis berada di lapangan. Seperti pengakuan Mahfud Moncek. Kung mania satu ini memberikan penilaian positif. Ungkapan terima kasih yang begitu tulus diberikan Mahfud.

“Saya mewakili teman-teman yang lain mengucapkan terima kasih kepada panitia dan juga Pengda Sumenep yang telah memberikan ruang kepada pemula yang ada di bawah. Jujur saya sempat putus asa, tapi ketika ada ruang untuk pemula dan burung saya bisa juara. Semangat sempat hilang,” ungkap Mahfud yang dihubungi usai acara.

Namun dengan system penjurian seperti ini, seakan membalikkan keadaan. “Sejak adanya penjurian untuk burung dua warna hitam, semangat saya tambah tumbuh lagi untuk main perututut. Bahkan dukungan dari keluarga semakin tinggi. Karena setiap pulang saya mendapatkan juara dan hadiah,” sambung Mahfud.

Penjurian di Kelas Piyik Hanging berjalan lancar

Sempat ada rasa males dari awal karena burung-burung yang juara burung itu-itu saja dan pemula tidak ada kesempatan dan peluang untuk menang. Namun dengan adanya penjurian seperti ini sangat  berteima kasih kepada panitia terutama Pengda yang telah memberikan pada pemula sehingga keluarga juga memberikan dukungan penuh.

“Kalau seperti ini kan saya makin semangat, untuk main perkutut meski saat ini saya masih punya dua warna hitam dan tidak menutup kemungkinan bisa mencari burung tiga warna meski pekerjaan saya adalah petani,” kata Mahfud lagi. Untuk podium juara di Kelas Penghargaan penilaian dua warna hitam lebih diraih oleh Ery Susan amunisi H.Lutfi Bluto produk Lavida yang berada di nomor kerekan 14.

Dilanjutkan kemudian Pamungkas andalan H.Syakur Bluto ternakan HSK yang dikerek menggunakan nomor 27 dan tempat ketiga dimenangkan Sampoerna orbitan Atmoyo Saronggi, perkutut bergelang Mandaliya yang berada dinomor kerekan 16. Di Kelas Dewasa Bebas, juara pertama berhasil diriah Bongkar Jaya amunisi H.Juhari Langsar, ternakan KLN yang dikerek pada nomor 02.

Peserta yagn berhasil meraih juara

Dilanjutkan kemudian Kabut Malam andalan Bintang Surya Bluto produk ternak Bintang Surya yang berada di nomor kerekan 19 dan tempat ketiga dimenangkan Mayor orbitan M.Ramli Lenteng ternakan Sela yang menempati nomor kerekan 06. Untuk Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil diraih Putra Profesor.

Perkutut amunisi Tikno Parsanga ring Grand yang berada di nomor gantangan 68. Di urutan kedua ada Putri Nirwana andalan H.Sinok Kolpo ternakan Akasturi yang berada di nomor gantangan 91 dan tempat ketiga dimenangkan Kenwood orbitan Multyadi Bluto, perkutut ternakan Pancasona yang digantang pada nomor 67.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.