Perkutut
Liga Perkutut Sumenep #9 Melati, Dikepung Mendung Gelap, Penjurian Berakhir di Babak Ketiga, Pengda Berikan Apresiasi Bagi Peserta Berprestasi
Puncak kegiatan Liga Perkutut Sumenep 2024 digelar pada Minggu, 01 September. Menempati lokasi di Lapangan Melati Pangarangan, acara diawali dengan cuaca yang membuat mayoritas peserta merasa khawatir. Pasalnya mendung gelap mengitari lokasi acara. Meski demikian, panitia tidak ingin menunda even yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Tepat pukul 07.30, peluit dibunyikan sebagai tanda dimulainya acara penjurian. Spontanitas para peserta dalam hal ini joki, pemilik, perawat langsung unjuk kebolehan memberikan support pada perkutut miliknya. R.Edi Suyanto Ketua Paguyuban Melati menuturkan bahwa kegiatan ini adalah agenda pamungkas Liga Perkutut Sumenep 2024.
“Kami dapat kesempatan menjadi panitia Liga Perkutut Sumenep Putaran akhir. Ini sebuah harapan besar bagi kami karena lapangan kami masih bisa dipakai untuk kegiatan,” terang pria yang akrab dipanggil Gus Eek. Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan kegiatan ini maka diharapkan bisa menjadi bukti bahwa hobi perkutut di Sumenep bisa menyatu dengan seluruh kolom/paguyuban.
“Ini adalah bentuk dukungan dan kerjasama dan Pengda kepada kolom atau paguyuban, sehingga terjadi sinergi yang membuat hobi semakin semarak,” sambung Gus Eek. Artinya bahwa para peserta yang meraih juara di masing-masing kelas, tidak mendapatkan poin tambahan.
Poin ditutup pada liga putaran 8 yang dihelat bersama Pengcam Dasuk dua minggu lalu. “Untuk liga kali ini tidak ada poin, karena poin sudah ditutup pada liga di Dasuk,” jelas Adi Sis. Hadir dalam kegiatan ini Ketua Pengda Sumenep Kades H.Matsin. Dalam wejengannya di hadapan juri, Kades H.Matsin menyampaikan keinginan agar juri bisa bekerja dengan benar sesuai dengan aturan.
“Harapan saya kepada juri agar betul-betul bisa bekerja dengan baik dan benar. Nilailah burung sesuai dengan kualitasnya tanpa melihat siapa yang punya,” tegas Ketua Pengda Sumenep. Sementara itu dari data yang masuk ke panitia, liga kali ini diikuti oleh 7 (tujuh) blok peserta.
Dengan rincian Kelas Dewasa Bebas (1 blok), Kelas Piyik Bebas (2 blok), Kelas Piyik Yunior (2 blok) dan Kelas Hanging (2 blok). Keinginan panitia dan peserta untuk bisa menuntaskan proses penjurian sampai babak keempat, tak mampu direalisasikan. Babak pertama, bisa berjalan sesuai harapan, begitu juga dengan babak kedua.
Saat turun minum di babak kedua, frekuensi gerimis semakin meningkat. Ada usulan untuk menghentikan penjurian dan tidak sedikit yang berharap agar penjurian dihentikan. Namun akhirnya diputuskan untuk meneruskan penjurian. Babak ketiga kemudian dilanjut. Baru berjalan beberapa saat, curah hujan semakin menjadi.
Dan akhirnya keputusan untuk menghentikan penjurian diambil. “Saya kira dua babak sudah cukup untuk menetapkan posisi kejuaraa, apalagi kami sempat menjalankan babak ketiga meski tidak sampai selesai,” kata Gus Eek lagi. Artinya bahwa proses perekapan sudah bisa diambil dan diputuskan.
Untuk podium pertama berhasil menjadi milik Duta Metro amunisi Tim Win’s Banjarmasin, perkutut ternakan Win’s yang dikerek pada nomor 14. Disusul kemudian Srikandi andalan Munzal Saronggi, perkutut ternakan DF yang dikerek pada nomor 20 dan tempat ketiga dimenangkan Star Bomba orbitan Kurniadi/ASM Tim Sumenep, produk ternak ASM yang ada di kerekan 38.
Untuk kelas Piyik Bebas, podium pertama berhasil menjadi milik Bintang Keramat, amunisi Ust.Badri Dasuk perkutut ternakan SKW yang menggunakan nomor kerekan 110. Disusul kemudian Texas andalan Ais Pamekasan, ternakan Jesika yang dikerek pada nomor 51 dan tempat ketiga diraih oleh Zian AY orbitan Dayat Kalianget, ring Andra yang dikerek pada nomor 120.
Di Kels Piyi Yunior, juara pertama berhasil menjadi milik Tom Cruise amunisi H.Abdullah Mubarok Faisol, Tim JBM Malang, perkutut ternakan OTE yang dikerek pada nomor 179. Di tempat kedua ada Arya 69 andalan Bintang Surya Bird Farm Bluto Sumenep, produk ternak Bintang Surya yang dikerek pada nomor 172 dan tempat ketiga dimenangkan Anak Singkong orbitan Apink Xompoy Sumenep, ternakan Grand yang dikerek pada nomor 200.
Untuk Kelas Piyik Hanging, podium pertama berhasil menjadi milik Jentelmen amunisi Zawawi Imron Jelbuden Dasuk, ternakan Jagar Rata yang digantang pada nomor 27. Disusul kemudian Anak Bandot andalan Rahmad Kalianget, produk ternak Karunia yang digantang pada nomor 40 dan tempat ketiga direih Donking Jr orbitan Didik Sumenep, produk ternak NHD yang digantang pada nomor 62.
Selain penghargaan podium juara, panitia juga memberikan apresiasi pada peserta yang berprestasi, diantaranya, peternak terbaik, peraih poin terbaik, peraih prestasi burung terbaik. Pengda Sumenep juga memberikan penghargaan pada Pengcam yang selama ini sudah memberikan kontribusi besar pada perkembangan dan semarak hobi perkutut di Sumenep.
“Saya mengucapkan banyak teriima kasih kepada para peserta yang telah memeriahkan Liga Perkutut Sumenep 2024, kami juga memberikan apresiasi pada Pengcam di Sumenep. Mudah-mudahan bisa menambah semangat rekan-rekan Pengcam untuk tetap mendukung program Pengda menyemarakkan hobi,” harap Kades H.Matsin.
Perjuangan para peserta mengikuti gelaran liga selama tahun 2024, akhirnya diganjar dengan penghargaan. Dengan apresiasi ini diharapkan pula bisa mengilhami peternak dan pelomba untuk lebih maksimal lagi dalam mempersiapkan amunisinya menyongsong liga perkutut tahun depan.
Diakhir acara, segenap panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan serta support daris eluruh peserta yang telah memberikan perhatian. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. Nantikan gelaran selanjutnya di tahun 2025.