Derkuku/Puter Pelung
Ki Senopati dan Sangut Jadi Bintang di Liga CBC Seri III 2021 ‘’Pasawitran’’
Denpasar, mediaagrobur.com – Mengusung tema ‘’Pasawitran’’, event Liga Classic Bird Community seri III 2021 digelar Minggu, 9 Mei 2021 di Lapangan Semar Denpasar. Lomba yang membuka dua kelas tersebut, Ki Senopati dan Sangut menjadi bintang lapangan. Dimana Ki Senopati menduduki posisi puncak di kelas yunior dan Sangut tampil terdepan di kelas senior.
Sejak pagi para penggemar kukur lokal sudah hadir di lapangan. Mereka datang dari berbagai penjuru daerah baik dari Denpasar juga ada dari Badung, Klungkung, Gianyar, Tabanan, Jembrana dan bahkan Buleleng hingga seluruh tiket nyaris terjual habis. Jauh-jauh datang, mereka bukan sekedar mengejar trofi tetapi lebih dari itu, setelah setahun terlewati dalam suasana pandemi, mereka ingin berbagi kebahagiaan dengan berkumpul secara guyub rukun, dalam suka cita dan kecewa untuk mempererat tali pertemanan atau pasawitran.
‘’Bagi CBC membangun pasawitran (pertemanan) jauh lebih membahagiakan. Oleh karena itu, setiap gelaran CBC membangun dan mempertahankan pertemanan menjadi hal utama,’’ terang Kadir Van Vani, salah seorang panitia lomba.
Walaupun demikian, panitia tetap bekerja secara professional untuk memberikan kepuasan kepada seluruh peserta. Mulai dari persiapan lomba, hadiah trofi dan piagam, doorprize yang selalu menarik, dan tentunya juri yang bertugas selalu bekerja secara professional dan bersikap fairplay.
Oleh karena itu, dalam event CBC, nyaris tidak ada complain terhadap keputusan penilaian. Begitu juga pada event CBC seri III yang menobatkan Ki Senopati dan Sangut sebagai pemenang di tengah lomba yang dibayang-bayangi hujan yang akhirnya menyelesaikan tiga babak.
Ki Senopati milik Putu Sudiarta yang diturunkan di kelas yunior sukses naik podium utama setelah mengantongi tiga kali berturut-turut meraih nilai 43 ¼ atau tiga warna. Ki Senopati justru bersaing ketat dengan Ki Kebo Lajer yang juga miliknya yang meraih dua kali tiga warna dan menempati posisi kedua.
Sementara itu di kelas senior, ada 6 gaco yang meraup tiga kali nilai tiga warna. Di antaranya gantangan 23 bernama Sri Rejeki milik Putu Arianta, gantangan 25 bernama Mahkota II milik Kadek Mao, gantangan 30 bernama Sangut debutan Wayan Wirya, gantangan 31 bernama Ki Bronat milik Edy Trisula, gantangan 32 bernama Semar milik Brekele Team dan gantangan 40 bernama Bagong yang juga milik Brekele Team.
Namun juri memiliki wewenang untuk menentukan peringkat sesuai kualitas suara depan, tengah dan ujung serta irama dan dasar suara. Dari berbagai pertimbangan Sangut akhirnya menempati posisi puncak disusul Semar di posisi runner up.
Usai lomba peserta berhak memperebutkan berbagai macam doorprize di antaranya beberapa kotak masker dll.
Kadir Van Vani mewakili panitia menyampaikan terima kasih kepada seluruh penggemar kukur lokal yang sudah berkenan hadir dari berbagai penjuru daerah di Bali. Permohonan maaf juga disampaikan kepada seluruh peserta jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. Dan buat para juara, panitia juga mengucapkan selamat meraih kemenangan. (gde)