Connect with us

Perkutut

Hamada Bird Farm Blega Bangkalan, Pendatang Baru Namun Produknya Langsung Ngejos, Harapan Bisa Eksis di Level Nasional

Published

on

Satu tahun perjalanan Muis menekuni ternak perkutut, ternyata berhasil menuai rasa senang dan bangga. Beberapa produk yang lahir dari kandang ternak Hamada Bird Farm miliknya, terbukti mampu menghadirkan kualitas yang selama ini menjadi harapan dan keinginan setiap peternak yakni produk bagus dan berkualitas.

Muis (kanan) peternak baru namun produknya langsung ngejos berkualitas

“Alhamdulillah produk ternak saya sudah bisa dibuat untuk lomba, hasilnya bisa meraih juara,” terang Muis mengawali obrolan. Waktu satu tahun merupakan proses yang cepat dan singkat bagi peternak dalam menghasilkan anak kandang yang mumpuni. Meski semua itu bisa dikatakan sebuah pencapaian yang luar biasa, awalnya Muis mengaku hanya menjalani kesibukan baru sebagai peternak perkutut tanpa ada target muluk-muluk.

Tapi siapa sangka jika akhirnya, produk yang didapat ternyata membuat banyak kung mania berusaha untuk mendapatkannya. Keberhasilan Muis bersama Hamada Bird Farm dalam mencetak produk unggulan terdeteksi dalam gelaran Liga Hanging Sampang 2023 putaran akhir/penutup. Ketika itu Hamada mencatat prestasi apik dalam daftar kejuaraan.

Muis (kanan) bersama Abu Ali perawat nasional Blega Bangkalan

Dari sanalah Muis melihat bahwa produk ternaknya layak untuk mendapatkan perhatian. Pasca kemenangan itulah, Muis berusaha untuk lebih fokus melihat perkembangan di dalam kandang. Sederet kandang seperti kandang K.11 (Hamada x GM), Kandang K.14 (AKN x Hamada), kandang K.15 (Mayor x Hamada) dan beberapa kandang lain sukses melahirkan produk kualitas konkurs.

Belum lagi indukan lain yang tidak kalah populer yakni Keysa, jawara yang sempat menghebohkan jagat hobi perkutut tanah air lewat performa terbaik 4 warna, menjadi penghuni kandang ternak Hamada. Perkutut bergelang Gemilang ini menjadi penghuni kandang K.7 berpasangan dengan betina Sofa Antique yang merupakan saudara Signature, perkutut yang berprestasinya tidak terbantahkan.

Proses mantau dilakukan setiap saat untuk memastikan hasil ternakan

Ada indukan yang kualitasnya tidak kalah bagus yakni Kanaya. Perkutut bergelang Ababil ini tinggal di kandang K.8 bersama pasangannya ring Sofa Antique yang masih memiliki trah Signature. Disampaikan oleh Muis bahwa Kesya ketika dalam masa jaya banyak yang berusaha untuk mengambil alih kepemilikan.

Kabarnya penawaran terakhir berada di angka 160 juta, namun belum mau dilepas. Kini, setelah memiliki kandang ternak, Muis mengaku lebih tertarik untuk menjadikan Kesya sebagai indukan untuk pengembangan dan jadi basic kandang. “Kesya memiliki keistimewaan yakni kuat di depan dan ujung, makanya saya jadikan indukan untuk basic di kandang Hamada,” ungkap mania yang juga berprofesi sebagai seorang guru pengajar.

kandang pencetak burung berkualitas Hamada Bird Farm Bangkalan

Dukungan indukan yang memiliki kualitas di atas rata-rata inilah yang menjadikan Hamada Bird Farm berhasil menghadirkan produk unggulan. “Alhamdulillah saat ini untuk calon burung lomba lumayan banyak, tinggal nunggu waktu yang pas untuk dilombakan,” sambung Muis. Meski diakui sukses di sektor Breeding, tidak lantas membuat puas diri.

Muis mengaku masih menjalankan program untuk terus berbenah demi menghasilkan anakan yang lebih bagus lagi. Salah satu yang dilakukan adalah dengan formasi jodohan baru. “Terus terang meski sudah ada yang mulai muncul bagus, tapi saya merasa bahwa belum menemukan formula yang cocok dan pas,” kata Muis lagi.

Produk Hamada BF banyak yang muncul bagus dan berkualitas

Target yang sebenarnya ingin diraih adalah melahirkan produk berkualitas konkurs nasional dari indukan bergelang Hamada atau ring sendiri. “Perjalanan masih akan terus berjalan, makanya saya terus fokus mengembangkan kandang ternak dengan materi pilihan, mudah-mudahan bisa segera terwujud,” harap Muis lagi.

Ditambahkan bahwa selama ini proses produksi berjalan lancar tanpa kendala. Hamada Bird Farm yang berjumlah 15 kandang juga tidak mengadakan puter dalam proses pembesaran anakan dengan alasan ingin proses berjalan secara alami. “Saya gak pakai puter, semua diloloh sama indukannya,” ungkap Muis mengakhiri obrolan.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.