Transaksi di Hotel Rosali Situbondo, Abu Ali Domisol Blega Bangkalan Lepas Amunisi Mutiara Agung ke H.Junaedi Tim Kasdoel Bali, Nilainya Menggiurkan

Konkurs Bupati Cup Situbondo yang digelar pada Sabtu dan Minggu, 18 – 19 Mei 2024 menjadi salah satu incaran kung mania. Mereka hadir bukan sekedar demi meraih prestasi saat mengorbitkan amunisi, tetapi juga bersilaturahmi antar sesama penggila lomba. Tim Kasdoel Bali menjadi satu diantara ratusan peserta yang ikut ambil bagian di dalamnya.

Mereka berangkat melintasi selat hanya demi satu tujuan, menggapai apa yang selama ini jadi harapan. Disela-sela waktu kosong sebelum hari pelaksanaan, tidak sedikit kung mania mengisi dengan berbagai acara, bersanti ataupun ngobrol dengan sesama, mumpung berada di dalam satu daerah.

Begitu juga dengan dengan Tim Kasdoel. Saat mengisi waktu kosong, Tim Kasdoel berniat untuk menemui Abu Ali Domisol yang juga hadir sebagai peserta konkurs yang kebetulan berada di satu lokasi yang sama yakni Hotel Rosali Situbondo. “Awalnya saya ketemu Kak Ali (Ali Domisol) hanya untuk mengambil jamu yang kebetulan saya pesan, mumpung kami bertemu di Situbondo, dari pada jauh-jauh ke Blega Bangkalan Madura,” terang H.Junaedi.

Disela-sela acara ngobrol di dalam kamar, ternyata H.Junaedi mendengar suara burung perkutut yang dibawa Abu Ali Domisol untuk dilombakan. Dirasa sangat cocok dengan tipe yang selama ini dicari, maka disampaikan lah keinginan untuk mengambil alih kepemilikannya. Abu Ali Domisol mengaku tidak langsung menerima tawaran.

“Saat Kak Tuan Junaedi tertarik untuk membeli burung, saya bilang lebih baik pantau langsung di lapangan dan kami sepakat,” jelas sang perawat handal jago-jago Domisol Bird Farm. Minggu, 19 Mei 2024 menjadi hari yang ditunggu untuk memantau burung bergelang Domisol 130.

Turun di kelas Dewasa Yunior, amunisi bernama Mutiara Agung tampil di nomor kerekan 081. Sepertinya kali ini Mutiara Agung lagi enggan mengeluarkan suara terbaiknya. Namun H.Junaedi tidak langsung menyerah. Pertanyaan demi pertanyaan disampaikan langsung pada Ali Domisol seputar burung yang dimaksud.

Abu Ali Domisol memberikan gambaran gamblang seputar burung tersebut. Bahwasanya Mutiara Agung sukses menerobos podium ke lima pada Kelas Dewasa Senior saat tampil di LPI Lombok Minggu sebelumnya. “Saya sampaikan pada Kak Tuan Junaedi bahwa Mutiara Agung baru saja turun di LPI Lombok dan berhasil meraih juara 5 di Kelas Dewasa Senior. Tapi di LPJT Situbondo ini saya turunkan di kelas Dewasa Yunior karena tidak kebagian tiket,” ungkap kung mania pengorbit banyak perkutut berprestasi.

H.Junaedi sendiri mengaku meski tidak tampil di lapangan, namun sempat mendengar suara saat berada di kamar hotel. “Saya tertarik mau ambil burung ini saat dengar di kamar hotel, tapi Kak Ali bilang suruh pantau di lapangan. Padahal saat di hotel saya sudah cocok,” sambung mania yang tinggal di Denpasar Bali.

Meski tampil kurang perform, Mutiara Agung masih bisa membawa trophy juara di urutan 15. Sampai akhirnya negosiasi terus berlanjut kembali di kamar hotel. Dan keduanya sepakat untuk melakukan transaksi. “Saya lepas Mutiara Agung untuk Kak Tuan Junaedi sebagai amunisi baru, mudah-mudahan bisa tampil lebih bagus disana dan menjadi amunisi yang bisa membanggakan,” harap Abu Ali Domisol.

Sedangkan H.Junaedi mengaku senang dengan beralihnya kepemilikan Mutiara Agung. “Saya bersyukur karena bisa mendapatkan apa yang selama ini saya harapkan. Saya mengucapkan terima kasih pad Kak Ali yang telah memberikan amunisi terbaiknya buat saya orbitan di Bali,” papar kung mania yang akrab dipanggil Doel Bakso.

Tidak disebutkan nilai transaksi yang mereka lakukan, namun kabarnya H.Junaedi harus mengeluarkan kocek lumayan besar untuk bisa mendapatkan sepasang amunisi bergelang Domisol. “Untuk nilai yang kami sepakati, lumayan lah, yang penting kami sama-sama senang dan bangga bisa melakukan transaksi. soal harga biarlah kami berdua yang tau,” kata Ali Domisol yang diiyakan H.Junaedi.