Perkutut
Pesona Mastrip Cup Kota Porbolinggo, Minggu (10/10/24): H-3 Tiket Sudah Ludes, Black Magic Dan Laila Tak Terbendung

Gelaran Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut bertajuk “Pesona Mastrip Cup” yang dikemas \ Zainuri “Pattimura” bersama H. Holil, Indra dan Panitia lainnya. Pada hari Minggu 10 November 2024 di Lapangan Jalan Mastrip, Gang Depag, Kota Probolinggo. Rupanya tak mampu membendung animo Kung Mania yang ingin hadir.
Pasalnya menurut Zainuri, sebagai Ketua Pelaksana. Acara yang mendapat didukung penuh dari Mudjiman, selaku Ketua Pengda Probolinggo Kota ini. Tiga hari sebelum lomba digelar, seluruh tiket yang disiapkan oleh Panitia, yaitu 2 blok kelas piyik yunior dan 2 blok kelas piyik hanging, semuanya ludes tak tersisa.

“Betul, 3 hari sebelum hari “H”, semua tiket sudah habis terjual. Tapi masih banyak peserta yang pesan, baik melalui telpon maupun lewat chat WhatsApp. Dan ini yang membuat panitia sedikit kuwalahan, karena untuk untuk menambah gantangan lagi jelas tak mungkin, soalnya tempatnya sangat terbatas,” tutur Zainuri.

“Tapi setelah para peserta yang tidak kebagian tiket kita beri pejelasan, mereka akhirnya memaklumi. Dan Alhamdulillah, dari awal sampai akhir pelaksanaan acaranya tidak kendala apapun. Semua berjalan lancar dan sangat kondusif. Terima kasih kepada semua yang hadir dan mohon ma’af, bagi teman-teman yang tidak kebagian tiket,” terang Zainuri.
Hari itu cuaca kota Probolinggo benar-benar cerah, seakan mendukung gelaran lomba ini. Dan hadirnya beberapa peserta dari luar kota, seperti Jember, Lumajang, Pasuruan dan Situbondo. Selain menambah ramai suasana di Lapangan Mastrip. Juga menambah seru dan ketat persaingan antar jago-jago perkutut yang turun di ajang ini.
Bahkan hadirnya jago-jago perkutut terbaik dari luar kota, juga membuat kuwalahan jago-jago tuan rumah. Adu kualitas anggung merdu antar jawara perkutut, benar-benar terjadi disepanjang waktu penilaian 4 babak penuh.

Kejar mengejar nilai untuk saling mengungguli di setiap babaknya, juga betul-betul ketat. Seperti yang terlihat di kelas Piyik Yunior. Black Magic yang diusung oleh Abdul Rahaman Saleh dari Tempeh, Lumajang. Sejak babak awal, terus memberikan perlawanan dari hadangan jago-jago tuan rumah.
Sementara jago-jago tuan rumah yang diwakili oleh Tato milik Indra Thoma lalu ada Bintang Kejora milik H. Hadi AB, ada Mutiara Hati milik Ustad Madani dan ada Selendro milik HM Suparman. Juga tak mau kecolongan dan terus berusaha menempel ketat kerja Black Magic.

Dan akhirnya setelah melaui persaingan seru dan ketat selama 4 babak penuh. Black Magic yang memang tak pernah mengendurkan performannya. Berhasil lolos dan mampu menjadi yang terbaik pertama di kelas ini. Sedangkan Tato milik Indra Thomas yang sebetulnya secara kualitas tak kalah bagus, namun harus puas merebut posisi kedua.
Dan disusul kemudian oleh Bintang Kejora milik H. Hadi menempati posisi ketiga. Lalu Mutiara Hati andalan Ustad Madani, masuk posisi keempat dan Selendro milik HM. Soeparman mengunci posisi lima besar.
Selanjut di kelas piyik juga terjadi persaingan seru, antara jago-jago tuan rumah dengan jago-jago tim tamu. Dimana GL Pro, jago muda debutan Aan Coban sebagai wakil tuan rumah. Sejak babak awal, jago yang baru sehari di take over dari Zainuri Pattimura ini, sudah menunjukkan mental dan anggung kualitasnya.

Menurut Zainuri, sebetulnya GL Pro memang disiapkan untuk gaco sendiri di lomba ini. Namun saat latihan beberapa hari lalu, Aan Coban mendengar langsung anggung piyik hasil oplosan farm Pattimura Kandang Atalanta dengan formula (Pattimura Udinese & Pattimura Iter Milan). Setelah mendengar itulah, Aan pemilik Coban BF langsung ngebet untuk segera memboyong GL Pro.
“Betul, dan sehari menjelang gelaran lomba ini, GL Pro pun resmi doboyong Aan. Bahkan pemilik Coban BF ini bukan hanya memboyong GL Pro, tapi adiknya juga ikut dibawa. Karena memang kualitas anggungnya juga tak kalah bagus. Ya mudah-mudahan, dua piyik muda itu bisa berprestasi di tangan Aan Coban,” tegas Zainuri.

Dan apa yang disampaikan Zainuri itu benar. Terbukti, meski GL Pro baru turun pertama kali dilomba resmi. Namun piyik yang masih berumur 3 bulan lebih itu berhasil menjadi runner up di kelas Piyik Hanging. Setelah bersaing ketat dengan Laila milik Abd. Fatah dari LA Lekok, Pasuruan.
Dan Laila memang layak menjadi yang terbaik pertama di kelas ini, karena burung bergelang Naga Mas ini punya mental dan kualitas anggung yang mumpuni. Bahkan dari babak pertama sampai babak terakhir, aksi Laila tak terbendung oleh semua pesaingnya.

Itulah beberapa jago yang berhasil merebut posisi terbaik di masing-masing kelas. Namun untuk mengetahui jago-jago muda lainnya yang juga sukses membawa pulang tropy kejuaraan. Selengkapnya bisa dilihat di box daftar juara di bawah ini.
Dan diakhir acara, Zainuri mewakili panitia. Tak lupa mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran kung mania dan mohon ma’af, jika masih ada kekurangan. “Ya hanya itu yang bisa saya sampaikan dan mudah-mudahan kita semua masih diberi kesempatan untuk hadir Kembali di sini,” tutup Zainuri. *agrobur.

