Connect with us

Perkutut

Laskar Pelangi Cup Probolinggo, Minggu (19/2):  Penilaian Hanging Hanya 2 Babak, Ancaman dan Tersayang Terdepan

KONBUR Tayang

:

Laskar Pelangi Cup Probolinggo

Latber burung perkutut betajuk “Laskar Pelangi Cup” Problinggo, yang dikemas oleh duet Ust. Madani dan Nanang CPM. Hari Minggu, 19 Februari 2023 di Lapangan Sepak Bola Desa Bulang, Kecamatan Gending, Problinggo. Ramai dihadiri kung mania, baik dari Probolinggo sendiri maupun dari kota.

Buktinya, dari 5 blok tiket gantangan yang disediakan panitia, terdiri dari 2 blok kelas piyik yunior dan 3 blok kelas piyik hanging. Semua full gantangan dan tak ada satupun tiket yang tersisa.

KELAS PIYIK YUNIOR. Full gantangan.

“Alhamdulillah, berkat dukungan dan partisipasi teman-teman perkutut baik dari dalam dan luar kota. Gelaran Laskar Pelangi Cup ini bisa terlaksana dengan baik dan ramai. Saya atasnama panitia, hanya bisa mengucapkan terima kasih atas kehadiran semuanya,” terang Ust. Madani, sebelum acara dimulai.

Pagi itu, kondisi cuaca kota Mangga Probolinggo, terlihat sangat mendukung sekali. Cuaca cerah, seakan menambah semangat para peserta, untuk mensupport dan mengawal jagonya bersaing, agar bisa merebut tropy juara.

KELAS PIYIK HANGING. Tiga blok juga full.

Terbukti, begitu babak pertama dimulai, suasana-pun berubah menjadi lebih ramai. Baik oleh suara anggung merdu yang dilepas oleh masing-masing jago yang berlaga. Maupun suara teriakan kecil para pemilik dan sang joki dari bibir lapangan. Namun itu masih dalam batas wajar dan tidak sampai mengganggu kerja tim Juri di lapangan.

Disepanjang babak pertama, terjadi saling kejar mengejar perolehan nilai. Persaingan ketat itu terjadi sampai diakhir babak pertama. Begitu saat memasuki babak kedua, hampir semua jago di semua kelas, terlihat berusaha keras untuk bisa mendapat nilai tertinggi.

JUARA 1 KELAS PIYIK HANGING. Nanang CPM (kiri) saat menyerahkan tropy juara 1 kepada pemilik Tersayang.

Namun saat babak kedua tinggal beberapa menit saja, terjadi insiden kecil di kelas piyik hanging. Dimana gantangan yang ada di blok E tiba-tiba mau roboh, karena tidak kuat menahan beban sangkar serta tiupan angin. Untungnya dengan sigap panitia dan peserta masih menahannya, sehingga tidak sampai roboh ke tanah.

Sontak saja, kejadian itu membuat panik peserta yang ada blok tersebut dan langsung menurunkan semua burungnya. Namun beberapa menit kemudian, peserta kelas piyik hanging yang lain juga ikut menurunkan burungnya. Karena takut, gantungan yang di tempati jagonya ikut roboh.

JUARA KELAS PIYIK HANGING. Saat merayakan kemenangannya.

Tapi setelah gantungan blok E selesai diperbaiki dan dirasa sudah lebih aman. Dan istirahat babak kedua juga sudah selesai, akhirnya panitia mempersilahkan semua peserta kelas piyik hanging, untuk segera menggantung jagonya kembali. Karena babak ketiga akan segera dimulai.

Namun setelah beberapa kali panitia menyampaikan hal tersebut. Dan juga setelah ditunggu beberapa menit, peserta tidak ada yang menggantung jagonya kembali. Akhirnya panitia mengambil keputusan, berdasar pada AD/ART P3SI. Dimana akibat insiden yang diluar perkiraan panitia, penilaian kelas piyik hanging diputuskan hanya 2 babak saja.

JUARA KELAS PIYIK YUNIOR. Puas dengan hasil kerja jagonya.

“Betul, keputusan ini kita ambil sesuai dengan aturan P3SI. Karena kejadian tersebut diluar dari rencana panitia. Kalau panitia tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi semua peserta. Tapi kita hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan segalanya,” tutur Nanang CPM selaku Sekretaris.

“Dan dikesempatan ini juga, saya atasnama panitia. Mohon ma’af yang sebesar-besarnya kepada semua yang hadir, khususnya kepada peserta di kelas piyik hanging. Tentu insiden ini akan jadi evaluasi panitia, agar kedepan panitia bisa lebih berhati-hati dan lebih baik lagi,” tambah Nanang.

Dengan keputusan penilaian kelas piyik yang hanya dua babak. Akhirnya nama Tersayang yang jadi andalan H. Sukamto Pasuruan. Jago muda hasil dari produk kandang sendiri, yaitu Lion BF itu. Brhasil menjadi yang terdepan sebagai terbaik pertama, setelah mampu mendominasi perolehan nilai didua babak.]

PERAIH DOORPRIZE SEPEDA MOTOR. Mendapat guyuran air mineral.

Sedangkan kelas piyik yunior, penilaian tetap normal 4 babak penuh. Karena di kelas ini tidak tejadi kejadian apapun. Dimana setelah melalui persaingan ketat antar jago selama empak babak penuh. Akhirnya nama Ancaman milik H. Solehudin Probolinggo, berhasil menjadi yang terbaik pertama.

Sementara Biar Tau milik Muzamil Situbondoama yang jadi lawan terberat Acaman, harus puas menempati posisi runner up. Baru kemudian disusul oleh Kitaro milik Putra Kalianget Situbondo masuk posisi tiga. Dan Larasati milik Mr. Alex Besuki masuk posisi empat, serta Ronaldo milik Rahmad Probolinggo, mengunci posisi lima besar.

Untuk melihat nama-nama jago lainnya yang juga sukses masuk nominasi kejuraan, baik di kelas piyik yunior maupun di kelas piyik hanging. Selengkapnya bisa dilihat di box daftar juara di bawah ini.

“Sekali lagi, saya atasnama panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua yang hadir. Dan tak lupa kami mohon ma’af atas segala kekurangan, selama berlangsungnya gelaran,” tutup Nanang CPM. *agrobur.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.