Perkutut
Latihan Dinilai Longkek Galis Bangkalan, Persaingan Super Ketat, Selisih Tipis Antar Trobos Raih Podium Pertama
Sebanyak 172 lembar tiket berhasil diboyong kung mania untuk bisa mendapatkan kesempatan menjajal kemampuan perkutut orbitannya dalam gelaran Latihan Dinilai Longkek Galis, Kamis 11 Agustus 2022. Agenda hasil kolaborasi kung mania Longkek dan Pengcam Galis hanya membuka Khusus Kelas Piyik Hanging.
Holik JBN selaku Ketua Pengcam Galis mengakui bahwa kegiatan ini sebagai wujud keinginan kung mania disana untuk bisa menggelar acara agar bisa menumbuhkan semangat mereka dalam menekuni hobi. “Teman-teman di Longkek minta jatah lomba, makanya saya kasih kesempatan buat acara Latihan Dinilai pada hari ini,” jelas Holik JBN.
Sebanyak 4 blok gantangan berhasil ditempat peserta yang berasal dari Bangkalan dan juga kung mania Surabaya. “Alhamdulillah saya mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran rekan-rekan dari Bangkalan dan Surabaya di acara kami,” sambung Holik JBN. Hadir dalam acara ini, Ketua Pengda Bangkalan Ir.R.Moh.Mahmud.
Dalam sambutannya mengatakan bahwa gelaran ini semata-mata bukan untuk mencari juara. “Hari ini kita berkumpul disini untuk menjalin silaturahmi lewat acara konkurs seni suara burung perkutut Latihan Dinilai Longkek Galis. Seni adalah hati dan bukan nafsu apalagi emosi,” ungkap Ir.R.Moh.Mahmud.
Untuk itulah diharapkan peserta bisa mengikuti gelaran ini dengan baik. “Saya berharap peserta untuk menjaga hati dan menghindari emosi apalagi sampai bernafsu untuk menjadi juara. Serahkan semuanya pada juri yang bertugas karena juri ditunjuk untuk menjadi penilai dan pengadil,” sambung pemilik CTP Bird Farm.
Apalagi kegiatan kali ini hanyalah ajang yang sifatnya Latihan Dinilai, sarana untuk belajar dan menambah pengalaman bagi kung mania agar mereka lebih paham bagaimana mengenal kegiatan lomba yang dimulai dari skala kecil dulu serta menambah jam terbang bagi juri khususnya juri yunior.
Meski kegiatan tersebut hanya berupa Latihan Dinilai, namun sistem penjurian yang diterapkan mengacu pada aturan yang selama ini sudah dilakukan Pengda Bangkalan. Semisal untuk burung gacor dan pakkor mendapatkan perhatian khusus. Sueb, juri nasional Bangkalan mengungkapkan bahwa diskualifikasi akan diberlakukan pada burung yang nyata-nyata gacor dan pakkor.
“Burung yang bunyi berturut-turut dibawah 10 detik, maka dinyatakan burung gacor, dan burung ini dinyatakan diskualifikasi. Begitu juga dengan burung pakkor, tidak bisa naik. Nilai cukup dua warna saja,” terang Sueb. Pemberian diskualifikasi kepada peserta diterapkan bukan perbabak melainkan untuk seluruh babak.
“Semisal ada burung babak pertama dan kedua dapat 4 warna, ternyata dibabak ketiga keluar gacornya, maka burung ini kena diskualifikasi, nilai babak pertama dan kedua, dinyatakan batal dan hanya mendapatkan nilai 2 warna, begitu selanjutnya. Artinya bahwa kualitas suara di awal babak sudah tidak berlaku lagi, karena burung tersebut benar-benar tidak piyik lagi,” tambah Sueb.
Masih menurut Sueb sebab burung seperti ini ada tempatnya sendiri yakni Kelas Dewasa. Sementara itu persaingan perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan sengit. Perolehan nilai imbang yakni dua warna hitam. Sholeh, juri nasional mengatakan bahwa bukan tidak ada burung dengan kualitas di atas nilai tersebut.
“Saya kira penilaian mentok di angka dua warna hitam bukan karena tidak ada burung yang lebih bagus, tetapi pada saat penjurian, burung kualitas bagus, banyak yang tidak bunyi seca maksimal, sehingga nilai hanya mentok di angkar dua warna hitam, sehingga penilaian berdasarkan penampilan burung pada saat itu,” papar Sholeh.
Meski demikian di meja rekap akhirnya ditentukan posisi kejuaraan. Untuk podium pertama dimenangkan oleh Trobos Orbitan R.Muhammad Pamekasan ring SKRA yang digantang pada nomor 167 dan urutan kedua diraih Ke’ Lesap andalan Mawardi Burneh Bangkalan, ternakan BILA yang menempati nomor gantangan 22.
Keduanya sama-sama mencapai nilai dua warna hitam. Namun saat dilakukan pengecekan, Trobos memiliki kelebihan di suara tengah dan ujung, sehingga layak untuk menduduki tahta juara pertama dilanjutkan Ke’ Lesap pada tempat kedua. Sedangkan tempat ketiga didapat Biola milik Idris Tanah Merah produk Trisula yang berada digantangan nomor 150.
Diakhir acara, panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mendukung acara sehingga bisa terselenggara dengan lancar tanpa kendala. Permintaan ma’af disampaikan jika ada hal-hal yang dirasa kurang membuat peserta tidak bisa merasakan sepaerti apa yang diinginkan.