Connect with us

Perkutut

JBN Bird Farm Galis Bangkalan, Diserbu Kung Mania Socah, 10 Ekor Pindah Kepemilikan

KONBUR Tayang

:

Gelaran Liga Hanging Bangkalan Putaran Pertama yang dihelat menggunakan lokasi di markas JBN Bird Farm Banyubunih Galis, sukses menghadirkan peserta di luar ekspektasi panitia. Empat blok penuh sesak oleh kehadiran mania yang ingin meramaikan acara tersebut. H.Holik JBN selaku tuan rumah merasa senang dengan apa yang sudah diraih.

Kung mania Socah Bangkalan, saat memboyong 10 ekor produk JBN Bird Farm Galis

“Alhamdulillah liga berlangsung sukses dan lancar, peserta banyak yang hadir,” terang H.Holik. Usai gelaran, H.Holik kembali bisa tersenyum. Pasalnya 10 ekor produk ternaknya resmi berpindah tangan ke kung mania Socah. Ceritanya, setelah gelaran berakhir, bersama peserta ada yang masih nongkrong dilokasi yang kebetulan satu area dengan ternak JBN.

Mereka bertahan dengan tujuan agar bisa lama bersilaturahmi dengan pemilik ternak ataupun yang lain. Ada juga yang sekedar pulang agak telat dengan harapan bisa lebih nyantai tanpa harus berebut. Moch.Chotim, Moh Hafid, Abdul Halim dan Ropek, adalah peserta yang masih bertahan disana. Mereka berasal dari wilayah yang sama yakni Socah Bangkalan.

Sebagian rupiah yang berhasil didapat oleh H.Holik JBN Bird Farm dari kung mania Socah

Awalnya mereka duduk berkelompok, sampai akhirnya menyatu dengan peserta yang masih bertahan. Lumayan lama empat kung mania ini ada di markas JBN. Mereka bertahan memang ada misi khusus yakni ingin memiliki perkutut ternakan JBN. H.Holik yang kebetulan berada diantara mereka langsung mempersilahkan untuk memilih produk mana yang diinginkan.

Kebetulan disana ada beberapa kandang umbaran berukuran besar. Empat kung mania ini menuju salah satunya. Didalamnya terdapat puluhan ekor perkutut yang belum terpantau. H.Holik langsung me persilahkan bagi mereka untuk memilih dan meninggalkan mereka untuk kembali ketempat asal.

Kung mania Socah Bangkalan saat menyerbu markas JBN Bird Farm Galis

Sampai akhirnya keempat mania ini kembali dengan membawa sepuluh ekor perkutut. Ketika mediaagrobur.com mencoba bertanya pada mereka, jenis perkutut apa yang mereka boyong,saru diantara mereka menjawab bahwa perkutut tersebut untuk bahan ternak. Namun demikian, mereka tidak menampik jika pada akhirnya nanti, burung-burung tersebut ternyata bisa dibuat untuk lomba.

“Kami memilih burung memang untuk ternak, tapi jika ternyata bisa dibuat lomba, ya…kami turunkan ke lomba,” jelas Moh Hafid. Hal senada disampaikan Moh Chotim. “Kami pilih untuk ternak, tapi kalau bagus untuk lomba, kan Eman kalau tidak dilombakan,” jelas Moh Chotim. Penjelasan yang mereka sampaikan memang wajar, pasalnya mereka juga tidak tahu apakah burung-burung yang mereka pilih bisa buat ternak atau lomba.

Karena yang pasti mereka tidak bisa memantau dengan detail karena kendala waktu dan burung yang begitu banyak. “Kami memilih burung ini berdasarkan feeling saja. Melihat postur tubuh burung. Tujuan kami memang ke ternak karena trah disini bagus-bagus,” ungkap Moh Hafid. H Holik sendiri mengaku memang belum empat memantau burung dalam kandang umbaran tersebut.

Bungkus….bungkus….10 ekor produk JBN pindah kepemilikan

“Gak ada waktu buat pantau burung, makanya saya suruh mereka pilih sendiri. Kalau bagus buat lomba, itu rejeki mereka,” kata H.Holik. Mereka berharap agar burung pilihan tersebut, ada yang bisa dibuat lomba. “Kami kesini bawa 12 ekor burung, tapi tak ada yang bunyi, makanya kami langsung beli burung dari JBN,” sambung Moh Hafid.

Tidak disebutkan berapa nominal H.Holik menerima rupiah dari mereka. “Lumayan bisa buat beli milet dan kebetulan lain,” kata H.Holik lagi. Yang pasti dalam kandang tersebut ada trah-trah jawara seperti Irama Agung, Sarana dan trah lainnya. kalau emang rejeki, maka itu harus disyukuri.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.