Connect with us

Perkutut

Latber Lavida Cup Bluto Sumenep, Doorprize Melimpah, Ada Juara Kehormatan, Peraih Podium Bawa Pulang Trophy Level Regional

Published

on

Rabu, 09 November 2022, Lapangan permanen Lavida Bird Farm yang ada di Aeng Dake Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep ramai oleh kehadiran kung mania. Tiang kerekan dan gantangan yang biasanya tidak sampai dijejali oleh burung, kali ini tidak terlihat adanya tempat kosong. Seluruhnya dipenuhi oleh sangkar yang berisi perkutut kelas lomba.

Dukungan kung mania luar biada di Latber Lavida Cup Bluto Sumenep

Kehadiran kung mania ke lokasi milik H.Lutfi Lavida BF ini dalam rangka memenuhi undangan panitia. “Hari ini saya lagi mengadakan Latber Lavida Cup, peserta memang tidak banyak, karena tiang dan gantangan juga terbatas yaitu hanya ada satu blok kerekan dan satu blok gantangan,” terang pemilik Lavida Bird Farm Bluto.

Terbatasnya jumlah tiket yang tersedia, sempat membuat panitia kewalahan memenuhi keinginan peserta. “Sebenarnya kegiatan hari ini adalah Latber rutin dan hanya dikhususnya untuk kalangan sendiri, tetapi nyatanya banyak yang dari luar datang. Dan kami tidak bisa menolak keinginan mereka untuk ikut ngerek bareng,” sambung H.Lutfi.

Antusias yang luar biasa diberikan kung mania

Lebih lanjut disampaikan bahwa agenda tersebut adalah untuk membangkitkan semangat kung mania pemula dan pinggiran, sehingga keberadaan mereka merasa terwadahi dan ada sarana untuk menyalurkan hobi. “Saya melihat bahwa pemula semakin banyak bermunculan, makanya saya ingin mereka dapat tempat dengan cara yang kami lakukan,” kata H.Lutfi lagi.

Dua kelas yang dibuka yakni Dewasa Bebas dan Piyik Hanging, memang tidak akan mampu menampung antusias peserta. “Kami membuka kelas Dewasa Bebas hanya untuk arisan dan pemain pemula agar bisa ikut ngerek bareng, tetapi ternyata peserta dari luar banyak yang hadir sehingga yang sudah terlanjur hadir, kami persilahkan,” ungkap H.Lutfi lagi.

Blok kerekan penuh sesak oleh peserta

Sampai akhirnya ada kesepakatan bahwa untuk burung-burung yang sudah memiliki nama di pentas regional dan nasional, tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan tesebut dan  ketika meraih juara akan dinobatkan sebagai peraih juara kehormatan. Usulan tersebut akhirnya diterima dengan baik.

“Awalnya kami hanya ingin mendatangkan pemula saja, tetapi ternyata burung yang sudah sering juara di lomba regional dan nasional ikut hadir, makanya kami berikan penghargaan sebagai juara kehormatan,” kata kung mania yang sampai saat ini masih tetap berburu burung kualitas kelas lomba.

Suasana penjurian di Kelas Piyik Hanging

Apa yang menjadi prediksi panitia, menjadi kenyataan. Ada tiga burung kelas regional dan nasional yang ternyata sukses menembus urutan kejuaraan. Burung tersebut adalah Sogoriti orbitan Sukandar Kades Bluto ring Atlas yang dikerek pada nomor 49, berhasil menjadi juara kehormatan pertama.

Disusul oleh Sung Gokong andalan Arnawianto Talango produk ternak SKAD yang dikerek pada nomor 43 sebagai peraih podium kedua. Burung ini baru saja di take over Arnawinato dari Suakndar Kades pada saat ada di lapangan dan tempat ketiga dimenangkan Sambo amunisi H.Lutfi Bluto ternakan Lavida yang ada di nomor kerekan 23 sebagai peraih posisi ketiga.

Peserta yang sukses meraih juara kehormatan

Sebagai bentuk penghargaan, panitia memberikan ketiganya dengan hadiah berupa sembako. Sebaliknya untuk Kelas Dewasa Bebas, karena mereka adalah para pemula, panitia menyediakan hadiah berupa trophy. “Hadiah trophy merupakan usulan dari rekan-rekan kung mania pemula, mereka ingin bisa mendapatkan trophy,” terang h.Lutfi lagi.

Ditambahkan olehnya bahwa selama ini para pemula yang rutin ikut meramaikan gelaran regional seperti PL-Jatim dan juga even nasonal LPI, selalu gagal meraih juara. Trophy yang menjadi incaran mereka secara otomatis juga batal menjadi miliknya. Sementara ketika mereka turun di gelaran Latber ataupun liga di Sumenep, hadiah yang mereka dapatkan berupa beras.

Peserta yang berhasil menembus urutan kejuaraan di Kelas Dewasa Bebas

Padahal trophy adalah sebuah keinginan yang begitu besar bagi mereka untuk diraih, namun selalu gagal untuk mendapatkanya. Bagi pemula, trophy adalah sebuah supremasi kejuaraan yang memiliki nilai lebih dari pada sekedar beras. Bagi pemula, ketika bisa membawa pulang trophy juara, mereka bisa memajang dirumahnya dan ada kebanggaan yang dirasakan.

Sedangkan beras, bagi mereka adalah sesuatu yang didapat tanpa bisa dijadikan pajangan sebagai rasa bangga. “Kata pemula kalau dapat beras, cepat habis dimasak dan apa yang mereka dapatkan tidak ada kesan. Tetapi kalau mereka dapat trophy, bangganya luar biasa. Pertimbangan inilah yang menjadi pilihan kami,” tambah H.Lutfi lagi.

Peserta yang berhasil memenangkan juara di Kelas Piyik Hanging

Setidaknya dengan bandrol tiket seharga Rp 50 ribu, peserta bisa menikmati apresiasi berupa trophy yang kualitasnya tidak beda jauh dengan gelaran selevel LP-Jatim. “Saya sengaja menyediakan trophy bagus agar peserta yang mendapatkannya merasa puas dan juga karena ini adalah sebuah penghargaan yang harus kita berikan,” kata H.Lutfi.

Bahkan dengan bandrol tiket murah, panitia juga menyediakan doorprize dalam jumlah besar. Puluhan doorprize diundi untuk diperebutkan bagi peserta yang beruntung. “Semua ini karena rasa kekompakan kami untuk saling mendukung dan saling memiliki, sehingga panitia banyak mendapatkan bantuan doorpzie dari beberapa kung mania,” jelas H.Lutfi lagi.

Diakhir acara, H.Lutfi mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mendukung kegiatan tersebut. Permohonan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. Kegiatan seperti ini akan terus digelorakan dari satu lokasi ke lokasi lain dengan harapan agar semua kung mania, khususnya yang ada dipinggiran bisa menikmati suguhan yang diberikan panitia.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.