Connect with us

Perkutut

TFN Bird Farm Bluto Sumenep, Terus Berbenah Demi Tingkatkan Kualitas Produk, Tambah Materi Masih Jadi Incaran

KONBUR Tayang

:

Empat tahun sudah H.Taufan berada di jalur sebagai peternak perkutut. Berbagai materi dari beberapa peternak masuk daftar sebagai penghuni kandang ternak. Ada CMM, TL, Cakrawala, BN, Sha Sha Diva dan sederet nama beken lainnya. Dari sekian materi yang dipakai, ternyata tidak salah pilih, terbukti dari hasil ternak yang ada, muncul produk dengan kualitas yang tidak mengecewakan.

H.Taufan (kiri) pemilik TFN Bird Farm Bluto Sumenep

“Alhamdulillah ada beberapa ternakan saya yang sudah muncul di lapangan dengan prestasi yang membuat saya bangga,” terang H.Taufan. Sebut saja Kejora, Prabu Jr, Satria Jr dan Patapan. Nama lain yang siap orbit adalah Bocah Ajaib. Menurut H.Taufan, Prabu Jr lahir dari kandang TFN X-Max dengan formasi indukan CMM D.6 berpasangan dengan betina BN.28.

Sedangkan Satria Jr dihasilkan oleh indukan jantan CMM K.29 dengan betina CMM K.I.10. Indukan ini menghuni kandang TFN Satria. Ada lagi kandang Honda yang dihuni indukan jantan Sha-Sha VIP.27 dengan indukan betina TFN K.X-Max. Diakui bahwa proses munculnya para jawara dari kandang TFN berlangsung dalam proses yang begitu cepat.

Salah satu sudut markas TFN Bird Farm Bluto Sumenep

Hanya butuh waktu 1 tahun untuk bisa mencetak produk unggulan. Kejora misalnya, dihasilkan pada tahun 2021. Artinya H.Taufan hanya butuh waktu 1 tahun untuk mencetak anakan berkualitas. Prabu Jr menjadi contoh nyata bahwa perkutut bergelang TFN ini pernah menyabet podium pertama pada konkurs yang diikutinya.

H.Taufan sukses mengembangkan ternak perkutut TFN Bird Farm

Pasca kemunculan produk unggulan dari kandang ternaknya, H.Taufan mengaku bahwa sudah waktunya untuk mengorbitkan produk sendiri. “Awal saya main, burung untuk lomba semua didapat dari beli, sekarang kayaknya saya akan mengorbitkan burung dari kandang sendiri karena kualitas tidak mengecewakan. Sekarang sudah saatnya cari nama untuk ring sendiri,” sambung pengusaha batik tulis Al Barokah Pekandangan Bluto Sumenep.

Apalagi sekarang ini kandang ternaknya yang berjumlah 50 petak, sudah mulai menunjukkan kelasnya. Terlebih sekitar 50 persen indukan yang menjadi penghuni kandang ternak, sudah menggunakan ring sendiri. Menurut H.Taufan sudah saat untuk bereksperimen dengan indukan sendiri.

Kandang ternak yang mulai menghasilkan produk unggulan

Demi memuluskan dan memberikan peluang untuk bisa kembali mencetak produk kebanggaan, H.Taufan masih saya mendatangkan indukan baru. “Saat ini persaingan makin ketat, makanya saya harus terus menambah materi kandang dengan harapan bisa terus menghasilkan anakan yang semakin meningkat,” ungkap H.Taufan.

Lapangan yang rutin dipakai untuk kegiatan latihan dinilai

Langkah tersebut diambil dengan harapan agar bisa lebih mendekati pada kesuksesan. Meski demikian H.Taufan tetap fokus untuk mengembangkan indukan dari trah sendiri. “Saat ini saya memang fokus untuk mengembangkan trah sendiri dan juga ingin menambah kekurangan dengan mendatangkan indukan baru, tapi tidak sebanyak sebelumnya,” kata H.Taufan lagi.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.