Perkutut
GAMAS Bird Farm Blitar, Produknya Terbang ke Singapore, Transaksi Berikutnya Siap Berlanjut
Perjuangan Aming Lie untuk membuktikan kualitas produk GAMAS Bird Farm miliknya layak untuk dikoleksi kung mania, ternyata tidak sia-sia. Berbagai cara dilakukan untuk menyakinkan kung mania bahwa produk farm yang berada di Blitar ini, bisa jadi pilihan untuk terus eksis di dunia hobi burung perkutut.
GAMAS Bird Farm, bukanlah peternak pendatang baru yang hadir untuk sekedar meramaikan hiruk pikuknya hobi perkutut. “Saya memulai ternak perkutut dari nol bersama papa pada tahun 1998 lalu di Sunter Jakarta. Tahun 2010 GAMAS pindah ke Solo dan tahun 2022 akhirnya Blitar menjadi kota terakhir perjalanan saya,” terang Aming Lie.
Selain fokus ke ternak, konkurs menjadi agenda yang selalu menjadi target untuk memastikan bahwa produk ternaknya betul-betul bisa diandalkan. Sudah tidak terhitung lagi berapa jumlah prestasi yang berhasil diraih dan berapa banyak pula trophy dan piagam yang menumpuk di kediamannya.
Puncak dari semua itu adalah apresiasi yang diberikan untuk produk GAMAS Bird Farm. Mr.Ling kung mania yang tinggal di Singapore, menyatakan tertarik untuk memiliki sekaligus ingin mengorbitkannya ke arena konkurs. Gayung bersambut, Aming Lie langsung menyatakan siap dan memilihkan produk yang benar-benar dahsyat.
Produk bergelang 632 yang lahir dari kandang GAMAS K.7 (TN 40/A.11 x GAMAS 567/9) langsung menyentuh perasaan Mr.Ling. Ketika ditanya berapa bandrol perkutut yang dimaksud, Aming Lie langsung mengeluarkan jawaban. Ternyata, diluar dugaan, Mr.Ling tanpa melakukan penawaran, lansung menyatakan deal.
“Saya benar-benar mendapatkan durian runtuh, Mr.Ling benar-benar menghargai produk ternak saya. Beliau tidak nawar dan langsung menyatakan setuju ketika saya menyodorkan harga,” ungkap Aming Lie. Transaksi tidak berhenti disana, Mr.Ling meminta juga pasangan perkutut yang sudah resmi menjadi miliknya.
Perkutut bergelang GAMAS 585 K.5 (HUDA 130/CCC x GAMAS 629/XXX) ikut serta. “Mr.Ling butuh betina untuk pasangan betina yang resmi di take over, makanya saya sertakan sekalian. Karena GAMAS 632 rencananya mau di buat lomba. Mudah-mudahan saya bisa tampil dan meraih juara disana,” harap Aming Lie.
Nampaknya Mr.Ling merasa senang dengan pelayanan yang diberikan Aming Lie. Sebelum komunikasi tersebut diakhiri, transaksi lanjutan terjadi. Kali ini GAMAS 656 K.Sengon (GAMAS 610/9 x Jupiter 109 Vibranium) kembali berhasil dilepas. Perkutut berusia piyik tersebut rencana juga akan menjadi amunisi lapangan.
Yang membuat Aming Lie bangga melakukan transaksi dengan Mr.Ling adalah proses pembayaran yang dilakukan di awal, meskipun burung belum dikirim. “Mr.Ling itu orangnya baik dan Alhamdulillah sudah percaya penuh pada saya. Buktinya meski burung belum dikirim, tetapi uang sudah ditransfer,” sambung Aming lagi.
Sebenarnya transaksi tidak berhenti pada ketiga produk tersebut. Diakui oleh Aming Lie bahwa Mr.Ling masih menginginkan produk lain, salah satunya belahan betina GAMAS 585 yakni GAMAS 586. “Saya bilang ke Mr.Ling, untuk belahan betina 585 yakni 586 untuk sementara jangan dulu, soalnya mau saya lombakan,” kata Aming lagi.
Jika nanti sudah berprestasi, maka burung tersebut akan menjadi milik Mr.Ling. “Saya ingin membuktikan dulu bahwa belahan yang diambil Mr.Ling bisa buat lomba dan masuk kejuaraan, mudah-mudahan saja,” imbuhnya. Ditambahkan oleh Aming bahwa pertemuan dengan Mr.Ling sebenarnya melalui proses yang tidak disengaja.
Media social bernama Facebook (FB) yang menjadi salah satu sarana informasi GAMAS Bird Farm sencara tidak sengaja direspon oleh kung mania Batam. Dari sanalah komunikasi terus berlanjut melalui WA dan sampailah ke Mr.Ling. Komunikasi yang dilakukan Aming dengan Mr.Ling akhirnya menjadi awal kebahagiaan bagi pemilik GAMAS Bird Farm.
“Pertemuan saya dengan Mr.Ling adalah satu dari sekian keinginan dan cita-cita saya sampai saat ini masih eksis menekuni hobi perkutut. Ini adalah kabar yang membuat saya bahagia sekaligus menyemangat untuk terus berada di jalur hobi perkutut, baik untuk lomba ataupun fokus menjalani ternak,” jelas Aming Lie mengakhir obrolan.