Connect with us

Perkutut

Asmoro Kalianget, Optimisme Pendatang Baru Pilih Produk NHD BF Sumenep Sebagai Amunisi, Kini Rutin Raih Juara di Arena

KONBUR Tayang

:

Tidak butuh waktu lama bagi Asmoro, kung mania asal Kalianget Sumenep Madura untuk mengukir prestasi di dunia hobi perkutut tanah air. Meski berstatus sebagai pendatang baru, namun bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan untuk menjadi kung mania yang sukses menggenggam trophy kejuaraan.

Asmoro (dua kiri) hobi perkututnya didukung penuh keluarga

Usia menekuni hobi perkutut boleh dibilang baru seumur jagung, namun untuk bisa tampil membawa kemenangan, nampaknya bukan harus selalu dimiliki mereka yang sudah lama berkecimpung dalam komunitas. “Saya mulai suka perkutut dan mulai main, sekitar bulan Februari 2022 lalu,” terang Asmoro mengawali obrolan.

Ketika itu disekitar tempat tinggalnya ada lapangan yang biasa digunakan kung mania setempat untuk sarana kumpul dan kerek bareng perkutut miliknya. Saat itu, Asmoro mengaku melihat kegiatan tersebut. Muncul keinginan untuk menjadikan hobi perkutut sebagai aktifitas baru setelah pensiun dari guru.

“Saya bulan April 2022 sudah masuk masa pension, jadi sebelum saya benar-benar tidak punya kegiatan lagi, saya berfikir kira-kira apa yang bisa dilakukan selanjutnya. Seakan saya diarahkan untuk menekuni hobi perkutut. Kebetulan dekat rumah ada lapangan yang biasa dipakai para penghobi,” sambung Asmoro.

Sukses Asmoro tekuni hobi perkutut berkat doa sang istri tercinta

Keputusan perkutut sebagai hobi baru didasarkan pada pengalaman sebelumnya, bahwa hobi burung berkicau dalam hal ini love bird pernah dilakoninya, namun ternyata tidak memberikan sesuatu. “Saya pernah main love bird, tapi tidak bisa berbuat banyak, rugi waktu, tenaga dan pikiran,” kata pengusaha sukses bidang toko klontong di Ibu Kota.  

Ketika akan memilih perkutut sebagai hobi pasca pension, ternyata sang istri memberikan dukungan. “Saya ternyata dapat dukungan dari istri dan anak-anak untuk main perkutut, mereka menyuruh saya untuk segera beli, makanya saya langsung putuskan kesana,” sambungnya.

Ketika sang istri yakni Nira dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. “Saya memang mendukung suami saya main perkutut, kasihan kalau tidak punya kegiatan setelah pensiun, dari pada stress, saya dukung saja. Yang penting kegiatan tersebut positif dan membuat suami saya senang,” ungkap Nira. 

Optimisme seorang pendatang baru pilih produk NHD Sumenep, kini rutin juara

Tanpa pikir panjang, Asmoro langsung berburu perkutut lapangan. Saat memantau kegiatan dekat kediamannya, ada perkutut yang dinyatakan juara pertama Kelas Piyik Hanging. Rasa ingin tahu siapa pemilik dan peternak burung tersebut membuatnya langsung bergerak. Sampai akhirnya didapat informasi yang diinginkan.

Tidak perlu menunggu waktu lama, burung yang dimaksud sudah resmi menjadi miliknya. Sejak saat itu, Asmoro langsung eksis sebagai kung mania dengan membawa amunisi baru bernama Anugerah, produk ternak NHD Bird Farm Sumenep. Siapa sangka meski baru pertama kali menurunkan Anugerah, ternyata langsung berprestasi.

Jaura pertama Kelas Piyik Hanging kembali berhasil diraih. Kemenangan inilah yang membuat Asmoro makin semangat dan yakin bahwa pilihan hobi perkutut dan amunisi yang dibawanya ke arena, adalah sebuah keputusan yang tidak salah. Lomba demi lomba menjadi agenda rutin yang dilakukan.

Koleksi juara yang dibuktikan dengan trophy atas prestasi orbitan

Setiap kali turun lomba, Anugerah selalu memberikannya rasa bangga karena tidak pernah lepas dari daftar kejuaraan. Tidak cukup dengan satu amunisi, Asmoro kembali menambah calon jawara lain. Produk NHD tetap menjadi pilihan karena sudah terbukti membawanya pada posisi yang lebih terhormat.

Hidayah menjadi amunisi berikutnya yang juga sukses meraih predikat sebagai jawara di Kelas Piyik Hanging. “Sejak saya lombakan di Kelas Piyik Hanging, Hidayah selalu juara dan sampai sekarang, saat saya turunkan di Kelas Piyik Yunior, prestasinya tetap saja bertahan sebagai juara,” ungkap Asmoro.

Amunisi berikutnya muncul dan tetap menggunakan produk NHD Bird Farm, nama yang diberikan padanya adalah Berkah. Soal prestasi, Asmoro mengaku selalu mendapatkan hasil yang terbaik. Setiap kali diajak jalan-jalan selalu memberikan hadiah berupa trophy. Prestasinya memang baru di tingkat Piyik Hanging berdasarkan usianya.

Asmoro kini makin semangat dan optimis menekuni hobi perkutut

Kusumo nampaknya melengkapi deretan amunisi Asmoro dalam eksistensinya di dunia hobi perkutut khususnya di Sumenep. Kusumo juga masih berada di usia muda sehingga Piyik Hanging menjadi partai yang diikutinya. Namun demikian, Asmoro mengaku yakin bahwa perkutut orbitannya nanti akan tetap mampu tampil di partai lanjutan dengan prestasi apik.

“Alhamdulillah setiap kali turun lomba, saya selalu membawa juara, dulu Anugerah tapi sudah masuk kandang ternak. Sekarang ada Hidayah, Berkah dan Kusumo. Setiap kali saya bawa lomba selalu juara, makanya saya tidak akan pernah berpaling dari NHD karena sudah terbukti nyata. Selama NHD masih tetap mengeluarkan produk unggulan, maka saya akan tetap menjadikannya pilihan,” sambung Asmoro lagi.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.