Perkutut
MSi Bird Farm Brebes Jawa Tengah, Sang Pendatang Baru, Tetap Kobarkan Semangat Kecintaan Hobi Perkutut
Pandemi Corona yang terjadi sejak tahun 2019 silam nampaknya mengilhami Mulyadi untuk menyandang predikat baru dalam komunitas kung mania tanah air. Ketika hobi perkutut dalam kondisi mandek tanpa ada aktifitas karena semual kegiatan dibatasi, Mulyadi mengaku bahwa inilah waktu yang tepat untuk bisa eksis.
Lahirlah keputusan bulat bagi Mulyadi untuk memastikan diri sebagai bagian dari komunitas kung mania yang ada di Brebes Jawa Tengah. Keputusan yang terbilang akan menjadi sebuah konsekuensi bagi Mulyadi yang harus tetap eksis berada di dalam komunitas tersebut. Mulyadi mengaku mengambil keputusan untuk membangun kandang ternak.
Awal Januari 2019 sebuah rencana besar diwujudkan oleh Mulyadi. Memiliki ternak perkutut yang dinamakan MSi Bird Farm. “Sebenarnya ternak perkutut merupakan keinginan lama. Sejak dulu saya punya keinginan untuk membangun kandang ternak, namun karena ada beberapa factor, baru Januari 2019 bisa saya realisasikan,” jelas Ketua Pengda Brebes.
Lebih lanjut disampaikan bahwa pandemi corona yang telah menghentikan aktifitas masyarakat, dimanfaatkan betul untuk membuat kesibukan baru sebagai peternak perkutut. “Mumpung kegiatan kantor banyak yang dibatasi, makanya saya langsung ambil keputusan untuk membangun ternak perkutut. Karena saya banyak waktu untuk menyibukkan diri dengan ternak,” sambung Mulyadi. Siapa tahu dengan kesibukan baru ini bisa menghilangkan rasa bosan akibat membatasan kegiatan masyarakat.
“Corona benar-benar membuat kami harus membatasi gerakan, padahal saya ingin terus berusaha untuk terus aktif melakukan kegiatan, makanya ternak saya pilih sebagai jalan tepat, sesuai dan pas agar saya bisa tetap melakukan aktifitas meskipun hanya dari rumah,” kata Mulyadi lagi.
Menempati lokasi di Jalan Lingkar Ketanggungan Bulakelor Ketanggungan Brebes Jawa Tengah, MSi Bird Farm berdiri dengan mengusung misi dan visi untuk menyemarakkan dan melestarikan hobi perkutut di daerah tersebut. Karena terbilang baru, Mulyadi mengaku harus tetap eksis berada di lapangan dengan membawa amunisi.
“Saya adalah orang lama meski masuk kategori baru sebagai peternak, makanya hobi harus terus saya lanjutkan agar eksistensi saya sebagai kung mania bisa tetap nampak dan muncul d antara rekan-rekan yang lain. Akhirnya saya ambil keputusan untuk membawa produk peternak lain,” ungkap Mulyadi.
Produk tersebut berasal dari Sha Sha Difa, Dewantara, Asri, Atlas, Prokung, KLF, PML, KS, WA, Dragon, ADL, Shahabat, Ing, Saskia dan beberapa hasil ternakan farm lainnya. “MSi Bird Farm kan baru merintis, makanya untuk sementara waktu saya ambil produk dari beberapa peternak tadi,” kata Mulyadi lagi.
Dengan masuknya produk dari farm-farm tersebut Mulyadi mengaku bisa terus mengikuti even-even seperti di Sleman, Semarang, Batang, Pekalongan, Pemalang, Brebes, Cirebon Cilacap. Bagi Mulyadi mengikuti even di berbagai daerah merupakan bagian dari kegiatan dan kesibukan baru yang harus dijalani.
“Walaupun MSi Bird Farm belum punya produk dan masih menggunakan ternakan dari farm lain, namun semangat saya untuk Melestarikan P3SI ini pantang menyerah, semoga saja kedepan MSi Bird Farm bisa mengudara untuk mewarnai dunia kung mania dan berhasil mengorbitkan produk dari kandang sendiri,” harap Mulyadi.