Perkutut
Liga Perkutut Sumenep Putaran 2, Masih Menjadi Daya Tarik Kung Mania, Podium Terdepan Diboyong Mandalika, Gerbang Salam dan Bolo Dewo

Liga Perkutut Sumenep tahun 2023 kembali bergulir untuk yang kedua kalinya. Menempati lokasi di Lapangan Melati Pangarangan Sumenep, Minggu 26 Februari 2023, agenda kali ini berjalan sesuai rencana. Tiga kelas (Dewasa bebas, Piyik Yunior dan Piyik Hanging) yang menjadi partai dalam perebutan posisi kejuaraan menjadi fokus perhatian peserta.

Karena yang pasti ketiga kelas yang dilombakan memiliki makna yang luar biasa bagi peserta. Kemenangan yang akan mereka raih begitu berarti, selain untuk membuktikas kualitas perkutut orbitannya, masuk daftar juara adalah incaran yang tidak bisa ditawar-tawar lagi karena akan berdampak pada gelaran selanjutnya.
Meraih podium pada masing-masing kelas yang mereka ikuti, adalah target yang harus direalisasikan sebagai pembuktian bahwa kualitas perkutut miliknya layak untuk menyandang predikat sebagai jawara. Karena dalam setiap podium yang diraih, khususnya untuk posisi 10 besar kejuaraan akan ada penilaian khusus.
Mereka yang masuk 10 besar, selain berhak untuk mendapatkan hadiah, panitia juga akan memberikan poin yang akan menentukan masa depan perkutut yang dimaksud. Semakin sering meraih juara diposisi 10 besar, maka kesempatan untuk mendapatkan hadiah bonus, akan terbuka dengan lebar dan berpeluang untuk membawa pulang hadiah tambahan di akhir liga.

Akumulasi poin inilah yang akan menentukan seberapa besar kesempatan peserta untuk bisa menembus podium paling depan. Semakin tinggi raihan kejuaraan pada setiap liga, maka kesempatan dan peluangnya akan semakin besar. H.Matsin selaku Ketua Liga Perkutut Sumenep 2023 menuturkan bahwa poin akan tetap diberlakukan di setiap liga karena sudah menjadi komitmen dan tradisi yang berlangsung sejak lama.
“Liga Perkutut Sumenep 2023 akan tetap memberlakukan poin untuk peraih juara 1 sampai 10 di setiap kelas karena ini sudah menjadi kesepatakan bersama untuk menentukan siapa yang nantinya akan mendapatkan hadiah tambahan di akhir liga. Kami dari panitia akan menyediakan hadiah menarik bagi peraih poin terbanyak di posisi 10 besar,” terang H.Matsin.
Aturan lain yang juga menjadi keputusan panitia adalah bahwa untuk setiap kejuaraan di urutan 10 besar. Khusus untuk Kelas Piyik Yunior dan Piyik Hanging, peraih juara 10 besar jika ingin mendapatkan tambahan poin, maka ring/gelang yang dipakai perkutut tersebut harus ternakan lokal alias peternak Sumenep.

Jika ternyata ring yang dipakai adalah dari peternak luar, maka poin akan dinyatakan gugur atau hangus. Ketentuan ini dipakai dengan tujuan untuk memacu peternak Sumenep untuk berkompetisi dalam mencetak dan mengorbitkan perkutut berprestasi di arena lomba, sehingga mereka terus melakukan upaya kesana.
“Tujuan kami jelas bahwa Liga Perkutut Sumenep adalah satu satu cara untuk memacu peternak lokal untuk bersama-sama memajukan ternak sehingga produk yang mereka hasilkan benar-benar memiliki kualitas lomba. Dengan cara ini kami ingin peternak di Sumenep bisa lebih giat untuk melakukan upaya meningkatkan mutu dan kualitas ternaknya,” sambung H.Matsin.
Sesuai arahan Ketua Pengda Sumenep bahwa peternak harus lebih maju dan berkembang. “Saya selaku Ketua Pengda Sumenep berharap agar peternak di Sumenep semakin banyak dan produk ternaknya makin bagus, sehingga bisa bersaing dengan daerah lain. Liga Perkutut Sumenep menjadi satu diantara sekian program yang dilaksanakan untuk menuju kesana,” ungkap Ustadz Fauzan Kamil.

Sementara itu, pelaksanaan liga berjalan sukses dan lancar. Empat babak penjurian mampu dilalui tanpa ada masalah. Sampai akhirnya ditetapkan untuk posisi kejuaraan di masing-masing kelas yang dilombakan. Untuk Kelas Dewasa Bebas, juara pertama berhasil menjadi milik Mandalika orbitan 2 Putri HSF/HSF Group Pamekasan, perkutut ternakan Magnum yang dikerek pada nomor 125. Disusul kemudian Natuna andalan Bambang Mabes Pamekasan, produk ternak RSI Pojur yang menempati nomor kerekan 47 sebagai peraih podium kedua.
Di tempat ketiga ada Bawang Mas, milik H.Hairul 3 Bintang HF Pamekasan, ring Sorban yang menempati nomor kerekan 117. Di Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil diraih Gerbang Salam, andalan H.Hairul 3 Bintang HF Pamekasan, ternakan M2 Bejjo yang berada di nomor kerekan 140. Urutan kedua dimenangkan Sangkur orbitan Mikul, perkutut bergelang Mega Surya.
Dan di tempat ketiga ada Suling Mas, milik Sayyid Pamekasan ring Putra jaya yang berada di nomor kerekan 27. Untuk Kelas Piyik Hanging, juara pertama, berhasil diboyong produk Naga Biru Kalianget yang dikenal sebagai Raja Hanging lewat aksi maut Bolo Dewo milik Jumadin yang berada pada nomor gantangan 20.
Di urutan kedua dimenangkan Buldock, andalan Heru NHD Bird Farm Sumenep produk ternak NHD yang berada di nomor gantangan 49 dan tempat ketiga diraih Lek Olek andalan H.Junaeidi Dasuk ternakan SKW yang berada pada gantangan nomor 29.

