Connect with us

Perkutut

Latihan Dinilai TFN BF Sumenep (Rabu 03/01), Peserta Membludak, Terapkan Sistem Penjurian P3SI Pusat No.37/SK/P3SI/XII/2023, Taliban dan Putra Cikara Tembus Juara Pertama

Published

on

Memasuki hari ketiga tahun 2024, H.Tofan mengundang kung mania untuk bersama-sama mengerek perkutut orbitannya. Menempati lokasi di markas TFN Bird Farm Pekandangan Tengah (Sentra Batik Al Barokah), kegiatan ini menjadi agenda awal hobi perkutut di Kabupaten Sumenep Madura.

Latihan Dinilai TFN Bird Farm Pekandangan Bluto Sumenep

“Hari ini saya mengundang rekan-rekan untuk kembali ke lapangan untuk bersama-sama ngerek perkutut sebagai kegiatan awal tahun 2024,” terang H.Tofan. Lebih lanjut disampaikan bahwa even ini hanya sebagai kegiatan pembuka dengan harapan semangat kung mania masih tetap ada dan bisa lebih bertambah.

“Saya harap ini adalah awal Sumenep kembali menggelar acara hobi perkutut yang nantinya akan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan lain, sehingga hobi perkutut di Sumenep terasa lebih semarak dari tahun sebelumnya,” sambung H.Tofan. Karena agenda ini adalah pembuka, maka kelas yang dilombakan juga tidak banyak.

Semangat peserta mengikuti kegiatan awal tahun 2024 di TFN BF Pekandangan Sumenep

H.Tofan mengaku hanya membuka dua kelas saja yakni Kelas Piyik Yunior dan Piyik Hanging, dengan jumlah blok masing-masing sebanyak 1. “Lokasi disini terbatas, makanya saya hanya membuka 1 blok untuk masing-masing kelas. Untuk menambah lagi jelas tidak memungkinkan karena lahan tidak ada,” ungkap H.Tofan.

Fokus memantau burung orbitannya yang berada di tengah arena

Kenyataan itulah yang berimbas pada tidak sedikitnya kung mania yang harus gigit jari karena tidak kebagian tiket. Seluruh tiket yang tersedia, ludes tanpa sisa. Jumlah blok yang disediakan penuh sesak oleh peserta. “Saya meminta ma’af bagi rekan-rekan yang tidak kebagian tiket, karena kami memang tidak bisa memenuhi semua permintaan,” kata H..Tofan lagi.

Mudah-mudahan untuk kegiatan lanjutan di lokasi lain, seluruh kung mania yang ingin menjadi peserta, bisa terealisasi. Sementara itu, kegiatan kali ini menggunakan sistem penjurian yang sudah di sahkan oleh P3SI Pusat bernomor 37/SK/P3SI/XII/2023 tentang Uji Coba Penilaian Piyik Hanging dan Yunior dalam Setiap Gelaran Konkurs di Setiap Tingkatan Tanpa Diskualifikasi.

Tak mengenal panas matahari, peserta tidak beranjak dari tempat duduk

“Hari ini untuk menjurian, kami gunakan aturan P3SI tentang pembatasan nilai untuk Kelas Piyik Yunior dan Piyik Hanging bagi burung yang ngerot, bekur-bekur dan gacor, maka urung tersebut cukup diberi bendera maksimal 2 (dua) warna,” jelas Wawan, salah satu juri yang bertugas.

Pembatasan nilai 2 warna untuk burung yang masuk kategori tersebut diberlakukan, baik untuk Kelas Piyik Yunior ataupun Piyik Hanging. Untuk pemberian pembatasan bendera  pada Kelas Piyik Yuniur diberlakukan perbabak, sedangkan untuk Kelas Piyik Hanging, langsung empat babak sekaligus.

Dukungan penuh peserta untuk kegiatan di TFN Bird Farm Pekandangan Bluto Sumenep

“Alhamdulillah seluruh peserta menerima sistem penjurian berdasarkan aturan yang kami jalankan sesuai dengan SK yang turun langsung dari P3SI Pusat. Hal ini tentu menjadi kabar baik bahwa peserta mulai dewasa dan terbuka dengan aturan yang dikeluarkan oleh P3SI Pusat. Mudah-mudahan ke depan bisa menjadikan hobi perkutut lebih berkualitas,” harap Wawan.

Peserta yang berhasil meraih juara di Kelas Piyik Yunior

Empat babak penjurian, berlangsung tanpa masalah. Cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal acara dari awal hingga akhir. Sampai akhirnya ditetapan posisi kejuaraan untuk masing-masing kelas. Di Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik Taliban amunisi Bintang Surya BF Bluto Sumenep, perkutut ternakan Sanur yang dikerek pada nomor 32.

Disusul kemudian Terpaksa, andalan H.Rofik Bluto Sumenep, produk ternak Tak Nyana yang menempati nomor kerekan 33 dan tempat ketiga dimenangkan Olala, orbitan Monzal Lamilo Saronggi Sumenep, perkutut ternakan DF yang berada dinomor kerekan 02. Untuk Kelas Piyik Hanging, juara pertama jadi milik Putra Cikara, amunisi H.Muhyit Bluto Sumenep, perkutut bergelang Lavida yang ada di nomor gantangan 04.

Peserta yang berhasil meraih juara di Kelas Piyik Hanging

Disusul kemudian pada urutan kedua, Warrior andalan Wahid Hasyim Bluto Sumenep, produk ternak Merah Putih yang digantang pada nomor 44 dan tempat ketiga dimenangkan oleh Selor Angin, orbitan H.Su’ud Pragaan Sumenep, perkutut ternakan Raja Udang yang berada di nomor gantangan 37.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.