Perkutut
ABI Bird Farm Blega Bangkalan, Sumbangsih Indukan Jantan Lahirkan Dewata, Orbitan Wawan Domisol, Jawara LPI Putaran 3 Bogor
Dewata, orbitan Wawan Domisol baru saja mencetak prestasi menghebohkan dalam gelaran Liga Perkutut Indonesia Putaran 3 yang berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 25 – 26 Juni 2022 di lapangan KMB Bogor. Perkutut bergelang Domisol ini sukses meraih dua podium pertama pada Kelas Dewasa Yunior dan Piyik Senior.
Kemenangan ini tentu menjadi sebuah catatan luar biasa, tarung dalam dua hari berturut-turut, Dewata mampu mempersembahkan supremasi kejuaraan. Kehadiran Dewata, sebagai salah satu produk Domisol, tidak lepas dari peran indukan bergelang ABI 180. Produk ini sebelum resmi menjadi penghuni kandang ternak Domisol, sempat membuat catatan prestasi apik.
Perkutut tersebut dulunya memiliki nama Dinar, orbitan bersama sang pengorbit awal yakni H.Nur Yaqin, S.Ag sekaligus pemilik ABI Bird Farm Blega Bangkalan. “Memang benar, dulu perkutut bergelang ABI 180 yang menjadi indukan jantan Dewata, dulunya orbitan saya bernama Dinar. Prestasinya saat itu langganan juara,” terang kung mania yang juga seorang Ustadz.
Saat berusia 7 bulan, Dinar resmi menjadi milik Wawan Domisol. Meski berganti kepemilikan Dinar terus menyumbangkan trophy kemenangan untuk pemilik barunya. Sampai akhirnya Dinar resmi masuk kandang Domisol dan lahirnya perkutut jawara bernama Dewata. H.Nur Yaqin sendiri mengaku bahwa Dinar lahir dari kandang ABI B.2.
Formasi indukan jantan JWR bersama betina Ramayana. Dinar sendiri bukanlah satu-satunya produk dari kandang tersebut yang memiliki reputasi sebagai perkutut handal. Beberapa saudara Dinar, baik itu adik ataupun ponakan, tidak ada yang bertahan lama berada bersama sang Ustadz. Rata-rata laku keras pada pemain level atas.
Sebut saja H.Tohir PHT Bird Farm Gresik yang memboyong ponakan Dinar bernama Dinasti yang sempat orbit bersama H.Nur Yaqin dengan prestasi yang membanggakan. Begitu juga dengan H.Faisol Syafi’ie pemilik JMB Bird Farm Bululawang Malang, yang mentake over adik Dinar bernama Kaisar.
Nama lain yang pernah mentake over keluarga Dinar adalah KH.Mutamtam pemilik MTT Bird Farm Sampang, dua ekor sekaligus yakni ponakan Dinar yang lahir dari kandang ABI A.1 dan saudara Dinasty. Berikutnya adalah H.Abd.Aziz pemilik Ababil Bird Farm Sampang yang membawa pulang ponakan Dinar dari kandang A.1, satu ekor jantan dan satu ekor betina.
“Indukan bergelang JWR itu dulunya orbitan saya bernama Perdana, pernah ditawar tokoh perkutut Surabaya dengan mahar dua kali umroh, namun saya belum bersedia menyerahkan,” ungkap guru ngaji yang memiliki santri sekitar 60 orang. Padahal ketika itu, perkutut tersebut dibelinya dengan harga murah yakni sekitar Rp 1.500.000.
Itupun sama Jawahir sang pemilik JWR Bird Farm, uang tersebut dikembalikan Rp 500.000,- artinya Perdana hanya dibandrol dengan harga Rp.1 juta saja. “Kebetulan Pak Jawahir putranya adalah santri yang ngaji di rumah, sehingga saya dapat diskon,” sambung kung mania yang juga Guru GTP di SMA 1 Blega Bangkalan.
Namun kini, formasi indukan tersebut sudah mengalami perombakan. “Indukan kandang B.2 sudah berganti indukan, JWR saya pertahankan dan betina Ramayana saya ganti dengan ring HNS Torjun, harapannya agar kualitas anakannya bisa lebih bagus dari formasi indukan yang lama,” terang kung mania jebolan IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Nampaknya, pergantian formasi indukan hasilnya sesuai harapan. Sejak berganti pasangan pada Mei 2021, kedua indukan tersebut mencetak anakan lebih dahsyat. “Alhamdulillah anakan dari indukan baru ini hasilnya lebih bagus dari sebelumnya, dari 11 tetasan yang sudah dihasilkan, rata-rata bisa dibuat lomba,” ungkap kung mania yang akrab dipanggil Abi.
Menurut H.Nur Yaqin, sukses ini berkat dukungan yang luar biasa dari keluarga. Mulai dari istri sampai putra putrinya semua mendukung hobi sang Abi. Bahkan ketika sang Ustadz tidak berada di rumah, maka tugas mengurus kandang ternak yang berjumlah 14 petak, langsung dihandle oleh keluarga tersebut, mulai dari membersihkan kandang sampai memberi makan dan minum.
“Alhamdulillah istri dan anak-anak saya mau menggantikan posisi saya untuk mengurus kandang ternak ketika saya tidak ada di rumah, makanya saya bersykur sekali memiliki mereka karena mendukung hobi perkutut yang saya tekuni. Mudah-mudahan apa yang saya lakukan bisa memberikan manfaat, baik bagi keluarga ataupun orang lain, aamiin,” do’a sang Ustadz lagi.