Perkutut
Paong “Raja Amplang” Kertasada Sumenep, Rela Tinggalkan Hobi Kicau Demi Perkutut, Orbitan Langsung Moncer
Tahun 2019 lalu, Fathor Rahman atau yang akrab dipanggil Paong resmi meninggalkan hobi burung berkicau yang telah banyak mengkoleksi trophy juara. Bukti eksistensi dan prestasinya dalam menekuni hobi burung berkicau adalah trophy Piala Raja Yogyakarta yang berhasil diboyong ke Sumenep.
“Saya dulu memang main ocehan tepatnya love bird, soal prestasi sudah banyak yang saya capai hingga ke lomba bergengsi yakni Piala Raja Yogyakarta,” terang Paong. Ditengah popularitasnya sebagai kicau mania, Paong menentukan pilihan untuk meninggalkan hobi yang telah mendongkrak namanya di dunia hobi burung berkicau tanah air.
“Entah kenapa saya meninggalkan burung berkicau dan main perkutut. Mungkin sudah jalannya seperti ini,” jelas Paong lagi. Sejak resmi meninggalkan love bird, kini perkutut menjadi aktifitas baru. Sebagai petarung di dunia hobi berkicau, Paong tidak ingin merubah apa yang sudah menjadi kebiasaannya yakni ingin terus bertarung meski sudah berpindah hobi.
Turun lomba menjadi target yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Perburuan calon bintang lapangan langsung dilakukan. Produk Naga Biru Bird Farm Kalianget dipilih sebagai amunisi untuk kembali mengeksiskan dirinya sebagai pendatang baru di dunia hobi perkutut. Perkutut bernama Naruto (ring Naga Biru) nampaknya cocok untuk menjadi amunisi menuju lapangan.
Siapa sangka ternyata performa yang dipertontonkan membuat juri menaruh hati dan memberikan penilaian bagus dan ditetapkan sebagai peraih podium di partai Piyik Hanging, kelas yang diikutinya. Gelaran demi gelaran yang diikutinya, Naruto semakin membuat Paong merasa cocok dengan pilihan pindah hobi.
“Naruto telah membuat saya tidak menyesal pindah dari hobi ocehan ke perkutut, setiap lomba selalu dapat juara,” ungkap Paong lagi. Andalan lain yang juga sukses membuat namanya sejajar dengan mania senior adalah Bintang Surya produk ternak Ikhsan. Soal prestasi tidak beda jauh.
Naruto dan Bintang Surya akhirnya menjadi dua amunisi handal bagi Paong dalam menekuni hobi perkutut. Sudah tidak terhitung lagi berapa jumlah kemenangan yang didapat dari kedua andalan tersebut. Keberhasilan mengorbitkan dua produk sekaligus nampaknya belum membuat Paong untuk beranjak menjadi peternak.
“Saya kan main perkutut tujuannya agar saya bisa berlomba dan bukan lainnya, seperti tenak. Untuk saat ini saya belum ada pikiran untuk membangun kandang ternak, biarlah lomba dulu dengan burung yang ada meski itu dari ternakan orang lain,” sambung pengusaha kerupuk bermerk Raja Amplang.
Menurutnya banyak pertimbangan yang menjadi alasan mengapa ternak belum menjadi pilihan saat ini untuk dilakoni seiring prestasi bagus yang sudah digapai. Sukses yang diraih Paong sebenarnya terbilang cepat, sebab tidak butuh waktu lama untuk menjadi pemenang dalam perebutan podium juara.
“Terus terang saya sebenarnya tidak punya banyak waktu untuk hobi perkutut, ada kegiatan lain yang saya lakukan setiap harinya, namun karena saya suka, makanya saya sempatkan untuk terus main dan datang ke lomba,” tambah Paong lagi. Selama ini lomba yang diikuti hanya di wilayah Madura saja, karena tidak mungkin jauh-jauh meninggalkan kediaman dengan alasan kesibukan yang tidak bisa ditinggal terlalu lama.
Usaha kerupuk amplang yang menjadi satu diantara sekian rutinitas saat ini butuh fokus untuk diperhatikan. “Saya hampir tiap hari produksi kerupuk amplang karena banyak orderan, kadang jumlah permintaan tidak bisa saya penuhi semua karena keterbatasan tenaga,” kata pemilik UD Rahma. Bali, Salatiga dan Bogor Jawa Barat menjadi pangsa pasar produk krupuk amplang selain wilayah di Jawa Timur.
Dengan seabrek rutinitas Paong mengaku terus mengawal sang orbitan untuk tetap berada di lapangan dengan membawa kembali kejuaraan yang telah diperoleh. Setelah lebih dari dua tahun menekuni perkutut, Paong mengaku bahwa hobi barunya lebih damai dan tentram jika dibandingkan dengan hobi sebelumnya. “Saya merasakan bahwa hobi perkutut lebih tenang dan damai, makanya saya menikmati sekali hobi perkutut,” imbuhnya.