Connect with us

Derkuku

Lomba Derkuku Liga Tulungagung, Berawal Dari Obrolan Santai, Kini Jadi Agenda Rutin Dekoemania

KONBUR Tayang

:

Lomba Derkuku Liga Tulungagung kini sudah berjalan dua putaran. Diawali oleh Dita Cup yang terselenggara pada 03 Desember 2023 dan berlanjut ke De KLM Cup yang tergelar pada 31 Desember 2023. Dari dua kegiatan ini bisa dikatakan bahwa penyelenggaraan mencapai kata sukses dan lancar.

Lomba Derkuku LIga Tulungagung, sukses tergelar dua putaran

Antusias para penggila lomba untuk mengikuti kegiatan yang terselenggara berkat dukungan dan kerjasama farm di Tulungagung, begitu luar biasa. Beberapa peternak sudah menyatakan siap ditunjuk untuk menjadi panitia. Bahkan mereka seakan berebut untuk mendapatkan kesempatan kapan bisa menyelenggarakan liga.

“Alhamdulillah sampai saat ini Lomba Derkuku Liga Tulungagung sudah berjalan dua putaran dan putaran ketiga akan kami gelar pada akhir bulan yakni 25 Februari 24. Banyak rekan-rekan peternak yang bertanya kapan mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi panitia liga,” terang Totok Arisandi, salah satu panitia liga.

Putaran Pertama Lomba Derkuku Liga Tulungagung DIta Cup

Kenyataan ini menjadi bukti nyata, bahwa agenda ini benar-benar mendapatkan tempat di hati dekoemania. Ada yang menarik dari cerita Lomab Derkuku Liga Tulungagung. Seperti penuturan Totok Arisan bahwa awalnya tidak ada rencana untuk membuat gelaran berupa liga. Ketika itu beberapa komunitas derkuku yang ada di Tulungagung lagi ngumpul bareng.

Saat itu muncul ide untuk membuat acara latihan dinilai dengan harapan agar mereka yang selama ini mengerek derkuku miliknya, ada yang menilai. Sebab setiap kali latihan, mereka tidak mendapatkan catatan bagaimana derkuku yang berada di atas kerekan berdasarkan kualitas yang dimiliki. Mereka sekedar latihan dan balik ke rumah masing-masing.

Putaran Kedua Lomba Derkuku Liga Tulungagung De KLM Cup

Nah, dari sana muncul ide untuk membuat gelaran yang mendatangkan juri untuk menilai derkuku. Rencana itu berjalan sebanyak tiga kali dengan biaya tiket sebesar Rp 10 ribu. Ternyata, Agus NewAgs yang menjadi petinggi TGR melihat kegiatan tersebut dan menyarankan agar kegiatan tersebut diganti dengan nama Liga.

Tujuannya agar ada kelanjutan dari setiap kegiatan. “Saya ingin kegiatan derkuku bisa lebih semarak, makanya saya usulkan buat liga untuk memberikan semangat kepada rekan-rekan. Kalau hanya latihan biasa, rasanya kog kurang greget,” jelas Agus NesAgs. Apalagi Tulungagung menjadi cikal bakal hobi derkuku di Indonesia.

Panitia Lomba Derkuku LIga Tulungagung kompak dan solid

Tidak salah jika Tulungagung menjadi pengagas dan pencetus ide untuk memajukan dan menyemarakkan hobi derkuku tanah air. Agus NewAgs yang selama ini komit terhadap dunia hobi derkuku, betul-betul menunjukkan aksinya untuk terus menggelorakan hobi derkuku di Indonesia, meskipun Agus NewAgs sendiri sampai saat ini tidak berada di tanah air.

Hadirnya TGR menjadi satu diantara sekian aksi nyata yang dibuktikan Agus NewAgs dalam mempertahankan eksistensi hobi derkuku. Jalinan kerjasama Agus NewAgs dan TGR dengan peternak dan pelomba di negeri jiran Malaysia, menjadi catatan yang tidak akan mungkin bisa terhapus sampai kapanpun, terutama di hati dekoemania.

Menu makan ayam lotho menjadi hidangan dari panitia

“Saya lahir dan besar dari keluarga yang menekuni penghobi, peternak dan pelomba derkuku. Saya juga menjadi saksi sejarah hobi derkuku saat pertama kali Bang Yusuf KLM BF (Almarhum) datang ke tempat kami di Samir Ngunut Tulungagung. Disana bang Yusuf dan Ayah saya berjuang memperkenalkan derkuku,” ungkap Agus NewAgs.

Akhirnya usulan tersebut diterima dan mulainya Lomba Derkuku Liga Tulungagung. Seiring perjalanan waktu, ternyata antusias peserta untuk meramaikan kegiatan ini semakin membesar. Dari putaran pertama dan kedua, mengalami penambahan jumlah peserta.

Antusias dekoemania meramaikan gelaran Liga Tulungagung

Untuk peserta yang hadir hanya wilayah Tulungagung dan sekitarnya. Padahal panitia ingin agar peserta bisa lebih luas, semisal dari Surabaya dan daerah terjauh lainnya. Namun, panitia sadar diri karena tidak ingin mengecewakan dari peserta yang sudah datang jauh-jauh dan tidak mendapatkan apa yang seharusnya didapat.

“Kami khawatir ketika mengundang peserta dari jauh, semisal Surabaya, ternyata kami tidak bisa memberikan pelayanan memuaskan. Tiket yang kami bandrol hanya Rp 20 ribu dengan kemasan sederhana. Menu makan sayam lotho dan setiap peserta yang berhasil menjadi juara hanya dapat piagam penghargaan,” sambung pria yang juga menjadi juri nasioanl derkuku.

Peerta sedang menikmati sajian menu makan dari panitia

Alasan itulah yang menjadikan panitia tidak berani untuk mengundang peserta dari luar dengan jarak tempuh yang cukup jauh. Saat ini panitia masih dalam proses berjuang untuk menjadikan gelaran liga sesuai harapan, lebih meriah dan banyak peserta yang berhasil dihadirkan, baik untuk dekoemania pemula ataupun senior.

Namun demikian, jika mereka mau hadir, maka panitia juga tidak akan memaksa. Karena yang pasti, di akhir liga, para peraih juara akan mendapatkan hadiah trophy dan uang pembinaan. Meski Liga Tulungagung ini masih membuka dua kelas (Bebas dan Pemula), namun panitia tetap komitmen untuk menjadikan agenda ini lebih profesional.

Bangga bisa meraih posisi juara di kelas yang diikuti

Salah satunya adalah penentuan posisi kejuaraan. Masih menurut Totok Arisandi, dari sekian peserta, diumpulkan dalam satu blok, kemudian proses penjurian akan menentukan 20 kejuaraan. Nah, dari juara 1 sampai 10, akan masuk menjadi pemenang di Kelas Bebas, sedangkan urutan 11 sampai 20 masuk sebagai pemenang Kelas Pemula.

Ini sangat adil karena, peserta tidak bisa memilih kelas berdasarkan keinginannya sendiri, tetapi disesuaikan dengan kualitas burung itu sendiri. Yang menentukan kelas adalah kualitas burung itu sendiri dan bukan pemiliknya. Cara ini dinilai lebih obyektif dan bisa menjadi pembelajaran bagi peserta, khususnya pemula.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.