Galih Nusantoro Putro GNP, Merangkul Komunitas Demi Bangkitkan Kembali Hobi Perkutut di Tulungagung

Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut GNP Cup 1 Tulungagung, yang dihelat bersamaan dengan perayaan Hari Pahlawan Minggu, 10 November 2024 sukses tergelar dengan sukses dan lancar. Membludak jumlah peserta di masing-masing kelas yang dibuka, menjadi bukti bahwa kegiatan ini mampu menimbulkan daya tarik bagi para penggila lomba.

Dari data yang masuk ke panitia, daftar peserta yang ikut meramaikan agenda di Lapangan Desa Samir Kecamatan Ngunut Tulungagung, tidak hanya dari kung mania setempat. Team Primarasa Bandung, Team JBM Malang, Team Fortune Salatiga, Hendro Biola Solo dan sederet nama lain, benar-benar mampu menjadikan gelaran ini di luar prediksi panitia.

Dua Minggu menjelang pelaksanaan, tiket dibeberapa kelas yang tercetak ludes tanpa sisa. Padahal panitia di bagian pendaftaran masih saja menerima pemberitahuan dari kung mania agar namanya dimasukkan dalam daftar list. Sukses semua ini tidak lepas dari sosok yang begitu bersemangat untuk menjadikan agenda GNP Cup benar-benar menjadi tontonan yang luar biasa.

Sosok yang dimaksudkan adalah Galih Nusantoro Putro, pemilik GNP Bird Farm Tulungagung. “Selama ini di Tulungagung seringkali digelar lomba besar. nah, kebetulan untuk bulan November adalah HUT Kabupaten Tulungagung, akhirnya saya menginisiasi untuk menggelar kegiatan,” terang Galih Nusantoro.

Disampaikan pula bahwa angan-angan ingin gelar lomba muncul dalam pikiran, karena GNP Bird Farm menjadi salah satu lokasi tempat kumpul-kumpul kung mania hanya untuk sekedar latihan rutin tiap kamis, saling diskusi. Dari sinilah timbul keinginan gimana kalau mereka menggelar lomba.

“Ketika ada keinginan untuk menggelar lomba, saya langsung menghubungi para senior untuk memintan restu, dukungan dan masukan. Selanjutnya saya mengundang perwakilan komunitas baik yang senior, pemula yang lain. Saya berusaha merangkul mereka dengan tujuan memajukan perkutut di Tulungagung,” papar pria kelahiran Tulungagung.

Disampaikan pula bahwa agenda ini merupakan kegiatan untuk pertama kalinya bagi GNP. “Ada perasaan gimana gitu, makanya saya undang teman-teman apakah bisa menggelar atau tidak. Ketika itu saya minta masukan dan ternyata mereka mendukung,” sambung Galih Nusantoro. Gak ada target muluk-muluk dalam kegiatan ini, yang penting acara bisa berjalan sukses dan lancar.

Persiapan 2 bulan dirasa sudah lebih dari cukup, meski ini adalah agenda untuk pertama kalinya. Siapa sangka respon yang diberikan kung mania begitu berkesan. Dua minggu menjelang pelaksanaan acara, tiket di beberapa kelas sudah habis. “Alhamdulillah, ternyata respon dari rekan-rekan kung mania luar biasa,” ungkap pemilik amunisi handal bernama James Bond dan Bentley.

Sebagai kung mania yang suka turun lomba, Galih Nusantoro seringkali mengalah tidak bisa mengorbitkan produk sendiri demi memberikan kesempatan bagi rekan-rekannya. “Terus terang selama ini saya belum bisa mengorbitkan produk sendiri karena sebelum sempat saya lomba, sudah diambil rekan-rekan, makanya burung orbitan saya bukan ring sendiri,” ungkap Galih Nusantoro lagi.

Dua amunisi yakni James Bond dan Bentley ada amunisi bergelang Vistroy. Program lain yang saat ini sudah dilakukan adalah membina peternak pemula. “Saya sudah punya dua peternak binaan. Mereka murni pemula dan seirus ingin menjadi peternak, makanya saya dukung penuh dengan menyediakan materi indukan,” tambah pria berkacamata.

Support yang diberikan bukan sekedar menyediakan materi indukan, tetapi juga pemahaman seputar ternak perkutut dan mengawal mereka sampai mencapai sukses. Sesekali peternak binaan tersebut, diakan ke arena lomba dengan tujuan agar mereka lebih mengenal luas hobi perkutut yang saat ini menjadi dunia mereka.

Totalitas inilah yang diharapkan bisa menjadi jalan sukses bagi peternak pemula binaan GNP Bird Farm, sehingga bisa menyemarakkan hobi. Dengan jumlah yang ada sekarang ini, diharapkan muncul peternak lain sehingga bisa memberikan kontribusi pada perkembangan hobi perkutut di Tulungagung.