Perkutut
Liga Perkutut Lombok Seri ke-7, Walikota Mataram Cup, Konkurs Termegah Sepanjang Sejarah, Hadirkan Ketua Umum P3SI Beserta Pengurus, Musang King Raih Bendera Empat Warna, Temon dan Kevin Terdepan

Mataram mencatat sejarah hobi perkutut di daratan Lombok Nusa Tenggara Barat. Gelaran Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Liga Perkutut Lombok Seri ke-7 bertajuk Walikota Mataram Cup yang dihelat pada Minggu, 27 Agustus 2023, menjadi sejarah bahwa Lombok saat ini beda jauh dengan sebelumnya. Walikota Mataram Cup dikemas begitu meriah dan gemerlap, layaknya sebuah gelaran Konkurs nasional Liga Perkutut Indonesia.

Ada beberapa catatan yang bisa menjadi bukti kuat bahwa even yang digelar menempati lokasi di RTH Pagutan Kota Mataram patut untuk diapresiasi. Pertama, panitia berhasil menghadirkan Ketua Umum P3SI, Mayjend TNI (Purn).H.Zainuri Hasyim bersama Pengurus Pusat lainnya yakni H.Gunawan MTG Ketua Bidang Penjurian dan Bambang Atmaja Ketua Bidang Lomba, Wakil Bendahara Jacob, Humas H.Thosan.

Hadir pula Asep Ketua Pengwil Jawa Barat. Meski agenda kali ini bukan jadwal Liga Perkutut Indonesia, namun mereka berusaha untuk menyapa kung mania Lombok dan sekitarnya. “Ide menghadirkan Ketua Umum dan pengurus lainnya datang dari H.Cholil HDL BF Gresik, beliau usul ke saya agar bisa mengundang Ketua Umum dan saya mengiyakan saja,” ungkap Cokro, tokoh dibalik even Akbar tersebut.

H.Cholil sendiri ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa ini adalah kesempatan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. “Saya bilang pada Pak Cokro bahwa inilah moment yang bagus dan pas untuk membangkitkan semangat kung mania Lombok sekaligus menunjukkan eksistensi Lombok di dunia hobi perkutut tanah air,” jelas H.Cholil. Sampai akhirnya keinginan tersebut terealisasi.
Kedua, beberapa pejabat di Kotamadya Mataram mengisi kursi kehormatan. Mereka adalah Sekertatis Daerah, Kadis Perkim, staf ahli Walikota, Camat Mataram, Sekcam Mataram. Hadir pula Ketua Pengwil Lombok dan Ketua Pengda Mataram I Ketut Adi Priyatna. Kehadiran mereka tentu menjadi kabar yang menggembirakan sebagai bentuk support terhadap kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Sekda Kotamadya Mataram menuturkan bahwa mengatakan bahwa hobi perkutut yang selama ini identik dengan masyarakat usia sepuh (tua) ternyata tidak lagi berlaku. “Selama ini saya melihat penghobi perkutut banyak orang tua dan sepuh serta ditekuni oleh masyarakat ekonomi mapan, tapi sekarang banyak penghobi berasal dari anak muda dan juga kalangan tidak mapan juga ikut menekuni perkutut,” terang Alwan Basri.

Ketua Pengda Mataram dalam sambutannya mengapresiasi gelaran tersebut. “Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Ketua Umum P3SI yang bersedia hadir dalam kegiatan Walikota Mataram Cup,” jelas Ketut Adi Prayitna mengawali sambutan. Lebih lanjut disampaikan bahwa meski usia Ketua Umum telah sepuh namun semangat yang ditunjukkan masih luar biasa.

“Dedikasi Bapak terhadap hobi perkutut begitu luar biasa dan saya merasakan sendiri bagaimana hobi perkutut berkembang luar biasa,” sambung Ketut Adi. Mayjend TNI Purn.H.Zainuri Hasyim yang diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan mengatakan bahwa apa yang dilakukan hari ini adalah bentuk penghormatan pada panitia.

“Saya datang jika ada LPI saja, tetapi karena saya di undang oleh panitia, maka saya sempatkan datang ke Walikota Mataram Cup,” tegas H.Zainuri Hasyim. Pada kesempatan yang sama disampaikan kepada juri untuk menjalankan tugas dengan baik dan benar. “Saya sampaikan dan tekankan bahwa juri adalah penentu ketertiban lomba, berugaslah dengan baik, karena kalau ada keberpihakan juri pada salah satu peserta, maka itu adalah sesuatu yang tidak baik,” sambung Ketua Umum P3SI.
Lebih lanjut disampaikan juga bahwa juri adalah sebuah kehormatan dan harus menjalankan kehormatan itu sesuai porsinya. Soal memang dan kalah adalah hal biasa, yang paling penting adalah kepuasan dalam berlomba dan bisa menjalin silaturahmi. Di akhir sambutan, H.Zainuri Hasyim memberikan sinyal dan lampu hijau bagi Lombok untuk menjadi tuan rumah penyelenggara konkurs nasional.

“Saya ijinkan Lombok menjadi rumah rumah Liga Perkurut Indonesia tahun 2024. Siapkan segera apa yang dibutuhkan untuk menyambut gelaran nasional ini,” tutur Ketua Umum P3SI lagi. Ketiga, perolehan peserta terbilang luar biasa. Jika selama ini Liga Perkutut Lombok hanya diikuti peserta dalam kapasitas yang terbatas yakni Dewasa Senior 1 blok (kadang tidak penuh), Dewasa Yunior dan Piyik Hanging hanya 1,5 blok, kali ini jumlah peserta yang berusaha mendaftarkan diri mencapai angka yang signifikan.

Dari data yang masuk, untuk Kelas Dewasa Senior, diikuti sekitar 2 blok peserta dan Dewasa Yunior serta Piyik Hanging masing-masing 3 blok. “Even kali ini luar biasa, peserta jumlahnya begitu besar dan tidak seperti pada kegiatan-kegiatan sebelumnya,” sambung pemilik Carpenter Bird Farm. Lebih lanjut disampaikan bahwa angka tersebut sebenarnya bisa saja bertambah, andai panitia masih memberikan kesempatan kepada peserta untuk masuk daftar hadir.

“Lokasi yang kami pakai tidak memungkinkan untuk menambah blok lagi, apalagi waktunya juga mepet sehingga persiapan yang akan kami lakukan tidak memungkinkan,” lanjut Cokro. Ketiga, hadiah yang diberikan panitia juga tidak main-main. Doorprize dilipatgandakan. Kali ini panitia menyediakan doorprize berupa 12 keping emas antam, lebih dari 19 ekor perkutut dari peternak top Indonesia, 3 voucher kamar hotel, 10 helm dari Jasa Raharja, 10 jaket dari Samsat Mataram serta berbagai hadiah menarik lainnya.

Sementara itu dari dalam arena diinformasikan bahwa acara berlangsung sukses dan lancar. Empat babak penjurian yang diberikan, berjalan tanpa ada hambatan. Tidak nampak adanya teriakan berlebih dari penonton. Mereka cukup tertib mengawal perkutut orbitannya, baik yang berada di atas kereka ataupun gantangan. Babak demi babak menjadi moment yang ditunggu peserta.

Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan diumumkan. Untuk podium pertama Kelas Dewasa Senior dimenangkan Musang King amunisi Samuel Cakranegara. Kemenangan perkutut ternakan Akasa yang dikerek pada nomor 38 berkat raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, empat warna di babak kedua, dua warna pada babak ketiga dan bendera koncer pada babak keempat.

Keberhasilan ini seakan menjadi pengingat lawan bahwa Musang King jangan sekali-kali dianggap enteng. Menyusul berikutnya Hitam Putih andalan Mustahap Selong, perkutut bergelang Misil 108 yang dikerek pada nomor 50 dan tempat ketiga dimenangkan oleh Arjun orbitan Budianto Cakranegara, perkutut ternakan R.Anjani 1092 yang dikerek pada nomor 55.

Di Kelas Dewasa Yunior, juara pertama dimenangkan Temon amunisi GPK Team Praya, perkutut ternakan Benefitnyang dikerek pada nomor 90. Dilanjutkan kemudian Misteri Cinta orbitan Ashari Ismail Bali, perkutut produk ternak P.A yang berada di nomor kerekan 141 dan tempat ketiga diraih Gedong orbitan H.Haerudin Loyok, produk ternak CRan 106 yang ada dinomor kerekan 81.
Dan di Kelas Piyik Hanging, juara pertama menjadi milik Kevin amunisi H.Sarip Rarang Tengah, perkutut ternakan HSL 14, perkutut yang digantang pada nomor 34. Diikuti kemudian Hiu Petarung andalan Aril Glory Ampenan, ring Mutiara 840 yang berada di nomor gantangan 23 sebagai peraih podium kedua dan tempat ketiga dimenangkan Zilong orbitan Rafi Gerung, ternakan Lizha yang berada di nomor gantangan 56.

