Perkutut
Liga Perkutut Lombok #7, Gengsi Gelaran Makin Menjulang, Podium Gong Mataram dan Octopus Jadi Pembuktian Team Carpenter, Semanik Lolos di Piyik Hanging

Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut bertajuk Liga Perkutut Lombok sudah memasuki putaran 7. Artinya liga ini sudah lewati separuh perjalanan menuju titik akhir. Digelar pada Minggu, 13 Oktober 2024 bertempat di Taman Gita Batu Praya Lombok, acara berlangsung sukses dan lancar.

Seperti pada gelaran-gelaran sebelumnya, dukungan terhadap Liga Perkutut Lombok 2024 masih tetap tinggi. Terbukti dari penuh sesaknya setiap kelas yang dilombakan, yakni Kelas Dewasa Senior, Kelas Dewasa Yunior dan Kelas Piyik Hanging. Seluruh tiket yang di buat, ludes tanpa sisa.
Kenyataan ini berimbas pada ketatnya persaingan perebutan posisi kejuaraan. Yang mungkin menjadi perhatian adalah bahwa liga kali ini tidak lagi sekedar menjadi ajang silaturahmi dan penyalur hobi kung mania, tapi sudah mengarah pada adu gengsi orbitan jawara kung mania penggila lomba.
Hobi perkutut Lombok yang kini semakin semarak mendapatkan perhatian kung mania tanah air. Kondisi inilah yang membuat setiap kegiatan di Lombok memiliki porsi yang cukup tinggi dalam mengikuti setiap kegiatan. Jawara-jawara yang masuk daftar peserta bukan lagi perkutut level rendahan, tetapi sudah mampu berbicara di konkurs nasional.

Hanya mereka yang memiliki jago berkualitas bagus dan bermental lapangan yang bisa menjadi pemenang. Seperti pada gelaran kali ini, para peserta turun ke lapangan, bukanlah perkutut kualitas lokal. Peraih podium juara di kelas kerekan bukanlah para pendatang baru, namun sudah memiliki reputasi dan prestasi sebagai perkutut handal.
Tidak bisa dibantah jika perebutan posisi kejuaraan berlangsung dalam kondisi sengit dan penuh aksi dramatis. Di Kelas Dewasa Senior misalnya, setelah melalui empat babak penjurian dalam kondisi cuaca yang begitu terik dan panas, Gong Mataram amunisi Yuniar Wahyu Mataram, akhirnya ditetapkan sebagai peraih podium pertama.
Kemenangan perkutut ternakan Akasa berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama, bendera tiga warna hitam pada babak kedua, bendera tiga warna pada babak ketida dan bendera tiga warna pada babak keempat. Menyusul berikutnya, Kurt Cobain, andalan Teguh P Praya, perkutut ternakan Bani 678.

Di urutan ketiga dimenangkan Singosari orbitan Pak Made Sweta Mataram, perkutut ternakan Fajar 1357. Untuk Kelas Dewasa Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik Ocptopus, amunisi Gussara Mataram. Kemenangan perkutut ternakan HLD yang dikerek pada nomor 112 berkat raihan bendera dua warna pada babak pertama.
Raihan bendera dua warna hitam pada babak kedua, bendera tiga warna hitam pada babak ketiga dan bendera tiga warna pada babak keempat. Disusul kemudian Savana perkutut andalan Edo Saputra Durian Janapria, perkutut bergelang Wikarya 177 yang menempati nomor kerekan 140.
Untuk posisi ketiga diraih Bulan LPI orbitan Bos Muda 2 ber1 Madura Sampang, perkutut produk ternak CRN 119 yang menempati nomor kerekan 85. Informasi yang didapat bahwa untuk perawatan Gong Mataram dan Octopus dilakukan dalam markas Carpenter Bird Farm Lombok.

Carpenter yang kini sudah mulai menjadi peternak yang sukses mencetak perkutut jelas konkurs dengan prestasi yang tidak mengecewakan dan membuat bangga yang memiliki, mulai aktif dalam menerapkan pola rawatan untuk burung kelas lomba. Hasilnya memang terbukti sukses merealisasikan rencana besar, mengorbitkan burung kelas konkurs.
Kini, Carpenter selain menjadi peternak yang membuktikan bisa mencetak produk unggulan, juga mampu melakukan rawatan untuk mengantarkan produk tersebut ke podium barisan paling depan daftar kejuaraan. Prestasi ini tentu sangat membanggakan karena sebagai pendatang baru yang sudah mampu mengejar ketertinggalan dengan peternak yang sudah muncul dan hadir sebelumnya.

Bahkan, permintaan akan produk bergelang Carpenter, mulai berdatangan dan membuat kewalahan pihak Carpenter itu sendiri. Semenatra itu, untuk Kelas Piyik Hanging, podium pertama berhasil menjadi milik Semanik amunisi Budianto Cakra, perkutut bergelang TS 491 yang menempati nomor gantangan 16.
Disusul kemudian Arjuna andalan H.Safifudin Rarang Tengah perkutut produk ternak HSL 278 yang berada di nomor gantangan 41 dan tempat ketiga diraih DR DRS orbitan Batur Team Duntal Residen, ternakan Batur 185 yang digantang pada nomor 35.
Diakhir acara, panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan peserta. Permintaan ma’af juga dissampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.

