Connect with us

Perkutut

Latihan Dinilai Tak Nyana Bird Farm Bluto Sumenep, Ajang Mengasah Kemampuan Calon Jawara Piyik Jelang Tarung di Arena Konkurs

KONBUR Tayang

:

Agenda resmi konkurs 2024 memang belum bergulir. Namun sejak Januari lalu, kegiatan lokalan semisal Latihan Dinilai sudah menjadi pemandangan yang bisa dilihat. Beberapa kota sudah melakukan kegiatan tersebut, salah satunya di Kabupaten Sumenep. Latihan Dinilai sudah menjadi even rutin di wilayah ini.

Ritual berdoa sebelum acara dimulai agar bisa berjalan lancar dan sukses

Latihan Dinilai Tak Nyana Bird Farm Bluto pada Kamis, 25 Januari 204 menjadi kegiatan untuk yang kesekian kalinya diselenggarakan oleh kung mania Sumenep. Menempati lokasi di Lapangan Tak Nyana Bird Farm di Aeng Baja Kenek Bluto Sumenep, ajang ini membuka dua kelas khusus untuk perkutut usia muda, yakni Piyik Yunior dan Piyik Hanging.

Untuk Kelas Piyik Yunior atau Kelas Setengah Kerek dibuka 1 blok peserta sedangkan untuk Kelas Piyik Hanging 2 blok. “Hari ini kami mengadakan Latihan Dinilai khusus untuk kelas piyik saja, ada sekitar 3 blok peserta, 1 blok kelas setengah kerek dan 2 blok untuk kelas Piyik Hanging,” jelas H.Rofik sang tuan rumah.

H.Rofik (kaos kuning) pemilik Tak Nyana Bird Farm Bluto

Sebenarnya peserta bisa saja melebihi dari jumlah blok yang ada, namun karena keterbatasn lokasi, maka panitia tidak bisa menambah jumlah blok yang sudah ada. “Yang mau ikut sebenarnya banyak, tapi lokasinya tidak bisa dipaksakan, makanya jumlah blok juga terbatas saja,” ungkap H.Rofik.

Semangat kung mania Sumenep hadiri kegiatan hobi perkutut

Kondisi tersebut memang sempat membuat panitia tidak enak dengan mereka yang tak bisa ngerek burung bareng. “Saya meminta ma’af pada rekan-rekan yang tidak bisa bareng ngerek burung karena tiket sudah habis. Kami tidak mungkin membuka lagi karena jumlah blok memang terbatas,” sambung H.Rofik.

Satu blok kelas kerekan, penuh sesak oleh peserta

Lebih lanjut disampaikan bahwa, kung mania yang tidak bisa ikutan dalam kegiatan tersebut, bisa mengikuti pada kegiatan lainnya. Karena yang pasti, Sumenep akan terus menggelar kegiatan serupa yakni Latihan Dinilai dibeberapa lokasi yang ada di wilayah Pengda P3SI Sumenep.

Dua blok kelas Piyik hanging, tidak ada tempat yang kosong

Hal ini sesuai dengan keinginan Ketua Pengda untuk menyemarakkan hobi perkutut. Sementara itu dari dalam arena diinformasikan bahwa pertarungan perebutan posisi kejuaraan berlangsung sengit dan menegangkan. Cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal acara dari pertama hingga usai gelaran.

Peserta yang berhasil meraih juara di Kelas Piyik Yunior

Empat babak penjurian sukses tanpa ada hambatan. Sampai akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan di masing-masing kelas. Untuk Kelas Piyik Yunior, juara pertama berhasil diraih Cantik Bergoyang, amunisi Monzal Lamilo Saronggi, perkutut ternakan Tasbih yang menempati nomor kerekan 25.

Warrior perkutut hanging juara pertama milik Wahid Hasyim

Dilanjutkan oleh Valiza andalan H.Lutfi Bluto, perkutut produk ternak Lavida yang menempati nomor kerekan 32 sebagai peraih juara runner-up dan temat ketiga dimenangkan oleh Olala orbitan Monzal Lamilo Saronggi, ternakan AF yang berada di nomor kerekan 26.

Peserta yang berhasil meraih juara di Kelas Piyik Hanging

Di Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil jadi milik Warrior, amunisi Wahid Hasyim Bluto, ternakan Merah putih pada gantangan nomoe 15. Dilanjutkan kemudian Grandong andalan Anton Sumenep, ring NHD yang menggunakan nomor gantangan 02 dan tempat ketiga diraih oleh Jet Matic orbitan H.Masdar Talango, perkutut ternakan HM PJR yang berada di nomor gantangan 36. Di akhir acara, panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.