Connect with us

Perkutut

Drs.Soepriadi, Ketua P3SI Pengda Tulungagung, Ujian Berat di Awal Pelantikan, Jalin Kolaborasi dengan Komunitas Hobi Burung Berkicau Demi Jaring Pendatang Baru

KONBUR Tayang

:

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tepat pada 27 November 2020, Drs.Soepriadi resmi dilantik sebagai Ketua P3SI Pengda Tulungagung sampai periode 2027. Masih terbayang dalam ingatan pria berusia 57 tahun detik-detik menjelang proses bersejarah ini. Diakui bahwa ketika akan dikukuhkan sebagai orang nomor satu dalam organisasi perkutut Tulungagung,ada cerita yang begitu luar biasa.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Drs.Soepriadi (kanan) merasakan ujian berat di awal pelantikan

Soepriadi mengakui untuk bisa mencapai rencana tersebut, harus berjuang mati-matian agar pelantikan tersebut tidak sampai terganggu. Kondisi saat itu begitu mencekam. Pasalnya pada saat yang bersamaan, pemerintah sedang gencar-gencarnya berjuang melawan covid-19. Efeknya semua kegiatan masyarakat dilarang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Termasuk juga agenda Pelantikan Pengda P3SI Tulungagung yang dimeriahkan dengan acara lomba. “Satu hari menjelang acara, saya dapat info bahwa Pemerintah Tulungagung melarang semua kegiatan. Saat itu saya tidak bisa berbuat banyak selain diam dan hanya merenung sambil berdoa agar ada jalan keluar,” terang Drs.Soepriadi mengawali obrolan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Bersama H.Gunawan Amuse (tengah) Ketua P3SI Pengwil Jawa Timur

Padahal ketika itu, Ketua P3SI Pengwil Jawa Timur, H.Gunawan Amuse yang akan melantik sudah berada di Tulungagung. Begitu juga dengan pendaftar sudah memenuhi kuota. Tak mungkin jika acara ini sampai dibatalkan. Saat itulah Drs.Soepriadi benar-benar di uji. “Saya belum jadi Ketua Pengda tapi sudah di uji.

Namun semua saya pasrahkan pada Allah SWT. Jika memang ini jalan terbaik, maka saya tidak akan menolak. Sebaliknya jika ini adalah cara Allah menguji saya, maka saya mohon diberikan jalan,” ungkap salah satu ASN Pemerintah Tulungagung. Meski harus menghadapi kondisi yang tidak menentu, endingnya acara pelantikan dan lomba, terbilang lolos.

Duet yang selalu kompak menyemarakkan hobi perkutut di Tulungagung

Seluruh rangkaian acara bisa terselenggara tanpa ada gangguan. Setelah resmi memegang posisi tersebut, ujian belum berakhir. Drs.Soepriadi kembali dihadapkan pada masalah yang cukup pelik bahwasanya Pengda Tulungagung periode sebelumnya meninggalkan utang sebesar Rp 30 juta.

“Setelah dilantik, saya gak bisa bernafas, rekan-rekan di Tulungagung orangnya idealis dan ternyata saya dibebani utang Rp 30 juta,” sambung bapak dua anak. Meski harus memutar otak dan menguras tenaga, akhirnya masalah tersebut juga berhasil diselesaikan. Kini, setelah dua kasus besar berhasil disingkirkan.

Kebersamaan Soepriadi (kanan) dengan Dokter Gaguk Istiadi dalam membangun organisasi

Fokus selanjutnya adalah menumbuhkan semangat kung mania untuk tetap eksis menekuni hobi dan menambah jumlah komunitas sehingga Tulungagung memiliki jumlah mania lebih banyak lagi. Salah satu cara yang dilakukan adalah melakukan berkolaborasi dengan komunitas hobi burung berkicau.

Agenda yang sudah pernah dilakukan adalah dengan membuat Diklat Juri perkutut dimana pesertanya adalah juri dari burung berkicau. Lewat aksi inilah Pengda Tulungagung kini sudah memiliki sekitar 6 juri dari burung berkicau, sehingga total saat ini Pengda Tulungagung sudah memiliki juri sebanyak 11 orang dengan jenjang 1 juri senior dan 10 juri yunior.

Saat berada di markas CTP Bangkalan dalam rangka silaturrahmi

Seluruhnya sudah memegang SK. Drs.Soepriadi mengaku bahwa Diklat juri adalah satu diantara sekian program yang akan dilakukan. Setidaknya dengan memiliki juri handal, maka akan menciptakan gelaran yang profesional. Penataan intern juga menjadi fokus perhatian. Pengda Tulungagung berusaha menata organisasi agar bisa lebih baik.

“Kalau organisasi sehat, maka even juga akan baik, makanya saat ini saya berusaha untuk menata setiap kegiatan dalam catatan sehingga bisa tertib administrasi,” sambung Drs.Soepriadi lagi. Demi membesarkan organisasi, maka seluruh pengurus bisa militan. Karena hanya dengan cara seperti itu, maka apa yang menjadi harapan dan keinginan serta tujuan, akan bisa terwujud.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.