Perkutut
Sumo Bird Farm Banjarmasin, Tetap Bertahan Demi Melanjutkan Hobi Almarhum, Indukan Trah Jawara Jadi Fokus Pengembangan
Sumo Bird Farm menjadi salah satu peternak populer di Banjarmasin. Bagi kung mania setempat dan juga luar daerah, pasti akan mengenal nama farm satu ini bersama sang pemilik yakni Deddy Sumo. Kiprahnya di dunia hobi perkutut Banjarmasin dan juga tanah air sudah tidak bisa terbantahkan lagi.
Deddy Sumo menjadi sekian tokoh yang telah mengangkat nama Banjarmasin dalam dunia hobi perkutut tanah air. Deddy Sumo juga telah menjadikan semangat kung mania di Banjarmasin untuk tetap eksis menekuni hobi perkutut lewat aksi dan kegiatan yang dilakukan selama hidupnya.
Sebagai mania lomba dan juga peternak, Deddy selalu berusaha untuk mendapatkan materi andal, dengan tujuan bahwa apa yang dilakoninya bisa membuahkan hasil menggembirakan. Tidak cukup sekedar ada, namun kepuasan menjadi salah satu faktor yang membuatnya tetap eksis ketika itu.
Namun sepeninggal Deddy Sumo sekitar 1 tahun lalu, menjadi duka mendalam bagi kung mania tanah air, terutama untuk orang-orang terdekat. Karakter pengasih dan baik hati yang selalu ditampakkan menjadi alasan kuat mereka merasa berat atas kepergiannya. Namun suratan sudah terjadi dan tidak ada yang mampu merubahnya.
Kini Sumo Bird Farm harus terus melanjutkan perjalanan yang sudah dimulai sejak 2018 lalu. Agus Anjar bersama rekannya yang dipercaya untuk meneruskan keberadaan kandang ternak, mengaku selalu siap. Bagi mereka inilah saat untuk menunjukkan loyalitas dan kepedulian sebagai anak kandang yang pernah besasr bersama almarhum.
“Ibu (istri Almarhum Dedy), nampaknya tidak memutuskan untuk mengakhiri ternak perkutut yang sudah ditekuni Bapak sejak beberapa tahun lalu. Bahkan Ibu mendukung Sumo Bird Farm tetap ada dan bertahan. Saya dan rekan-rekan akhirnya melanjutkan ternak Sumo Bird Farm,” terang Agus Anjar.
Berbekal indukan yang masuk kategori level atas, Agus Anjar bersama rekan-rekan berupaya mengembangkan materi yang sudah ada. “Kami tidak mungkin nambah indukan lagi, seperti ketika Bapak masih ada. Indukan disini saya terus kembangkan. Alhamdulillah sudah ada hasil yang harus kami syukuri,” ungkap Agus Anjar.
Karena yang pasti indukan di kandang Sumo saat masih ada sang bos, merupakan indukan pilihan dengan trah yang tidak mengecewakan, sebut saja salah satunya adik Rekayasa ring DND Bird Farm Mojokerto. Indukan tersebut kini menghuni kandang BBB bersama indukan betina bergelang SDL.
Sederet indukan level atas, juga menjadi barisan penghuni kandang ternak yang berjumlah sekitar 39 petak. Beberapa nama orbitan seperti Paradise, Bintang Sumo, Cahaya Sumo kini diproyeksikan untuk mencetak anakan berkualitas. Crossing dari beberapa indukan tersebut akan menentukan masa depan Sumo Bird Farm.
Namun yang pasti Agus Anjar mengakui bahwa saat ini proses crossing dari beberapa indukan level atas sudah menghasilkan anakan yang juga diproyeksikan menjadi indukan. “Saat ini indukan di kandang Sumo sudah banyak yang menggunakan ring sendiri, seperti kandang PPP, NNN, FFF, Meranti dan kandang lain,” urai Agus Anjar.
Kondisi inilah yang membuat anak kandang Sumo Bird Farm optimis melanjutkan sukses besar yang pernah diraih ketika itu. Semangat tetap mereka tanamkan untuk mempertahankan popularitas Sumo Bird Farm meski saat ini sang majikan tidak akan pernah lagi bersama mereka semua.
“Kami berharap agar apa yang kami lakukan bisa sesuai dengan harapan. Sumo Bird Farm bisa kembali mencetak sekaligus mengorbitkan burung kelas lomba dengan prestasi bagus. Inilah yang menjadi alasan kami tetap bertahan melanjutkan apa yang sudah dilakukan Almarhum Bapak,” ungkap Agus Anjar.