Perkutut
Zairin Nabawi BF Banjarmasin, Siap Ramaikan Lagi Hobi Setelah Vakum Lama, Fokus Ternak dengan Borong Indukan dan Jebol Kandang dari Peternak Level Atas
Hobi perkutut Banjarmasin, kini kedatangan kung mania. Namanya Ir.Zairin Pratondo. Terhitung sejak 2022 lalu pria berkacamata ini ingin meraikan hiruk pikuknya dunia milik komunitas para penggila burung perkutut. Bagi pemain lawas, sosok satu ini mungkin sudah dikenal, karena sejatinya Zairin adalah pemain lama yang sempat vakum cukup lama.
“Sebenarnya saya main perkutut sejak 1998 lalu, namun vakum karena kesibukan kerja. Baru tahun 2022 lalu saya kembali ke perkutut,” terang Zairin Pratondo mengawali obrolan. Selama menjadi kung mania, beberapa gelaran lomba lokal di Banjarmasin menjadi lokasi yang tidak pernah dilewatkan.
Bahkan namanya tercatat sebagai kung mania yang memiliki prestasi dalam meraih juara. Diakui selama vakum di hobi perkutut, dunia burung berkicau sempat menjadi pilihan untuk menyalurkan hobi. Namun itupun tidak berlangsung lama. Awal pertama kali masuk menjadi komunitas kung mania Zairin sempat memiliki ternak bernama Caterpillar BF.
“Dalam perjalan bersama Carpenter BF, rasanya kurang pas dan gagal dalam ternak karena tidak focus, akhirnya saya ganti nama farm menjadi Nabawi BF. Nama ini terinspirasi keindahan dan kemegahan Mesjid Nabawi di Madinah saat umroh,” ungkap Zairin. Selama menjadi peternak, ada kisah suka dan duka yang dialami.
Namun yang paling dirasakan sekali adalah ketika kurang beruntung dalam mencetak produk unggulan sesuai harapan. Belajar dari kegagalan yang terdahulu, akhirnya dilakukan perombakan materi kandang 100 persen. Selama vakum Zairin mengaku melepas semua aset yang dimiliki, seperti indukan, anakan dan kandang serta sangkar.
Saat itu hanya menyisakan dua sangkar ukir yang berusaha dipertahankan karena dinilai memiliki historis yang tidak bisa dilupakan. Sejak come back, Zairin mengaku membangun kembali kandang ternak plus indukan baru. “Saya memutihkan kandang ternak dan berusaha membangun kembali dari nol dengan harapan ingin mendapatkan hasil yang lebih bagus lagi,” ungkap Wakil Ketua Bidang Organisasi Pengda Banjarmasin.
Artinya bahwa kandang yang dibangun sekarang adalah kandang baru dengan formasi indukan yang masih baru juga. Saat ini berdiri 10 kandang sebagai awal dari perjalanan baru di dunia yang pernah dilakoninya. Meski jumlah kandang minim, namun calon penghuni yang akan masuk menjadi barisan indukan berasal dari trah-trah unggulan.
Tidak main-main, Zairin mendatangkan indukan dari peternak di Jawa yang sudah memiliki raport bagus sebagai pencetak burung berprestasi, seperti Ababil BF Sampang, Jihan BF Pasuruan, Domisol BF Bangkalan. Untuk melengkapi indukan yang ada, Asli BF Lamongan milik Solichin menjadi pilihan berikutnya serta Sumo BF Banjarmasin.
Dari Ababil memboyong sebanyak 5 ekor piyik trah Legendaris dan betina trah Senandung Rindu. Domisol Zairin mendapatkan sepasang. Di Jihan, Zairin berhasil menjebol 2 kandang ternak sekaligus yakni Jihan kandang 34 yang membawa 1 anak dan Jihan kandang VIP 19. Ada 3 ekor produk Jihan yang menjadi oleh-oleh Zairin menuju Banjarmasin.
Sedangkan di Asli Lamongan, ada 1 ekor indukan dan 1 anakan piyik yang sukses di take over. “Semua perkutut yang saya bawa adalah untuk indukan dan ada juga yang bisa dibuat lomba,” sambung pria kelahiran Balikpapan Kaltim dan perpaduan darah Jawa Timur dan Kalimantan. Saat mendapatkan produk tersebut, Zairin langsung turun ke peternak tersebut.
“Saya sengaja menyempatkan turun langsung ke setiap peternak selain ingin bersilaturrahmi, juga ingin melihat langsung bagaimana informasi perkembangan hobi perkutut dari masing-masing peternak yang saya temui. Karena hal ini sangat penting bagi saya untuk memulai kembali dunia yang pernah saya tekuni,” katanya lagi.
Upaya ini diharapkan bisa memberikan harapan baru yang akan membuat semangat untuk terus eksis di dunia hobi perkutut semakin tinggi. “Terimakasih kepada para senior-senior atas saran dan bimbingannya, baik dari team-team peternak Jawa Timur, Madura, Bekasi, Jakarta dan Banjarmasin, sehingga semangat dalam dunia perkututan saya bergairah kembali,” harap Zairin.
Mudahan dengan usaha melalui perbaikan di materi kandang bisa menghasilkan burung-burung berkualitas, disamping semuanya yang menentukan hasilnya adalah Tuhan Yang Maha Esa.