Perkutut
Rizky Bird Farm Banjarmasin, Anti Vakum Selama 25 Tahun dan Sukses Lahirkan Produk Level Nasonal, Kini Produknya Tetap Jadi Incaran

Dua puluh lima tahun adalah waktu yang tidak sebentar bagi seorang peternak. Terlebih lagi dalam rentang waktu tersebut, tidak pernah sekalipun menyatakan vakum dan terus eksis berada di jalur yang dipilihnya. Mungkin tidak berlebihan jika mereka layak disebut sebagai peternak sejati yang lahir dari hati nurani.

Seperti yang telah dilakoni Awir, peternak perkutut asal Banjar Tengah Banjarmasin Kalimantan Selatan. “Saya mulai ternak beneran sejak tahun 1998 sampai sekarang, tidak pernah vakum sekalipun,” terang Awir. Alasannya cukup sederhana. Awir mengaku menekuni ternak perkutut adalah sebuah kesenangan dan menyalurkan hobi.
“Saya hobi perkutut dan ingin menyediakan waktu untuk selalu bersama perkutut, jadi ketika saya mulai ternak, tidak ada keinginan untuk berhenti karena saya merasa enjoy melakukannya,” kata Awir lagi. Bahkan bukti sejati dari apa yang dilakukannya adalah jumlah kandang saat pertama kali dibangun, sampai saat ini tidak mengalami perubahan.

“Saat pertama kali saya bangun kandang, jumlahnya 21 petak, sampai sekarang juga masih bertahan dengan jumlah yang sama,” ungkap Awir. Kondisi demikian disebabkan oleh tidak adanya lahan yang harus disediakan guna menambah jumlah petak kandang. Sedangkan rumah kediamannya, diakui cukup untuk membangun ternak dengan jumlah tersebut.
Alasan lain dari bertahannya jumlah kandang adalah kemudahan dalam melakukan pemantauan burung. “Saya rasa kalau jumlah kandang terbatas, lebih memudahkan saya untuk memantau burung,” sambung Awir lagi. Meski dengan jumlah kandang yang tidak banyak, namun Rizky Bird Farm miliknya, berusaha untuk selalu hadir.

Diakui oleh Awir bahwa yang berubah dari sejak awal hingga saat ini adalah produk yang selalu dihadirkan. Ada perkembangan yang membuatnya senang dan bangga memiliki Rizky Bird Farm. Karena beberapa produk yang dilahirkan dari indukan dalam kandang, mencetak perkutut handal yang membuat nama Rizky Bird Farm semakin populer.
Dari catatan yang masih diingat dan tidak akan mungkin dilupakan adalah, pada tahun 2013 lalu, produk Rizky berhasil mencetak prestasi bagus dalam gelaran konkurs di Bangkalan Madura. Kala itu Awir menurunkan burung bernama Angrek Putih ring Rizky yang sudah resmi menjadi milik H.Idris Balikpapan.

Turun pada Kelas Piyik Hanging berhasil meraih juara ketiga. Sebelumnya produk Rizky juga sempat mencetak podium dalam gelaran konkurs Pahlawan Cup Surabaya tahun 2009 dengan membawa pulang trophy juara ke-16 pada Kelas Dewasa Yunior lewat aksi produk bernama Putra Agung.
Prestasi berikutnya, masih di gelaran Pahlawan Cup Surabaya, yakni pada tahun 2019 lalu, Rizky Bird Farm berhasil meloloskan produk bernama Aura Banjar pada podium pertama Kelas Piyik Hanging. Saat itu produk tersebut menjadi milik H.Bambang Bahtera BF Banjarbaru. Prestasi itulah yang diakui Awir sebagai hasil yang berkesan.

Seiring perjalanan waktu, ketika banyak bermunculan farm baru, nama Rizky sepertinya tidak termakan oleh waktu. Sebaliknya, Awir merasa masih bisa menghadirkan produk yang selama ini dicari kung mania, baik untuk bahan materi kandang (indukan) ataupun calon peraih juara di arena lomba.
“Alhamdulillah sampai saat ini Rizky masih banyak dipakai oleh peternak, baik untuk indukan ataupun calon orbitan,” kata Awir lagi. Beberapa nama terbaru yang sudah memboyong produk Rizky adalah Tajuddin atau TJ Bird Farm Banjarmasin. Sekitar 6 ekor betina bagus langsung diboyong untuk menghuni kandang TJ Bird Farm.

Ternyata, keenam betina tersebut merupakan calon indukan yang sengaja disimpan Awir untuk persiapan menjadi indukan baru. “Saya punya kandang umbaran khusus untuk calon indukan, ternyata Pak Tajuddin tahu kalau disana ada burung indukan betina bagus dan akhirnya langsung tunjuk untuk dibawa pulang. Saya tidak bisa menolak,” ungkap Awir.
Setelah itu, datang H.Udin Al Huda Kandangan yang juga membawa calon amunisi lapangan dari kandang Rizky K.555. Proses tersebut juga berlangsung singkat. Hanya dibutuhkan waktu sekiatr 1,5 jam untuk memastikan dan membawa produk dari kandang Rizky K.555. Menurut pengakuan Awir, saat dipanau burung ini hanya bunyi sebanyak 2 kali saja.
Namun karena H.Udin sudah seringkali ambil produk di Rizky, maka rasa percaya untuk mengambil kembali produk yang bagus, tidak butuh banyak pertimbangan. “Berat memeang amanah dan kepercayaan, makanya saya berusaha menjaga betul ketika ada yang sudah percaya terhadap Rizky Bird Farm,” ungkap Awir lagi.

Bahkan beberapa pelanggan setia, berharap selalu ada informasi terbaru terhadap produk Rizky yang harus disampaikan. “Banyak yang minta dikabari kalau ada perkutut bagus, baik untuk lomba ataupun ternak,” jelasnya. Keberhasilan Awir membangun dan menjadikan Rizky sebagai farm pilihan kung mania, berkat usaha yang tidak pernah berhenti.
Factor lain adalah indukan yang dipakai. Selama ini Rizky mengolah indukan dari trah Batu Hitam, Sinar Joyo, Ccndana, Karya Agung, TL 888, Imoba, Sha-Sha Difa, IBO trah grace Natalie. “Saya banyak dibantuk Abah Atro Surabaya dalam mendapatkan indukan, beliau selalu support saya dalam menekuni ternak perkutut,” ungkapnya lagi.
