Perkutut
Rapat Koordinasi Liga Perkutut Madura, Gong Pembuka 02 Februari 2025, Berharap Jadi Percontohan Konkurs Tanah Air

Pengurus Liga Perkutut Madura terus melakukan koordinasi koordinasi. Berlokasi di markas CTP Bird Farm Kraton Bangkalan, Sabtu 21 Desember 2024, agenda ini untuk memastikan kesiapan gelaran yang lebih rencananya akan di gelar sebanyak 9 putaran. Untuk konkurs perdana dan sebagai gong pembuka, Liga Perkutut Madura akan ditetapkan pada 02 Februari 2025.

Pengda Bangkalan menjadi tuan rumah yang akan memulai agenda besar ini. Hadir dalam kegiatan ini, selain Ketua pengda dan Pengurus, juga ada juri nasional. Undangan untuk para juri vonis ini dimaksudkan agar ada masukan yang bisa dijadikan pijakan untuk memberikan kesempurnaan dari pelaksanaan liga nanti.

Berikut hasil yang didapat dalam rapat yang dimulai pukul 14.30 dan berakhir jam 16.00. Juri yang bertugas diharapkan mengangkat tangan untuk menghitung jumlah suara. Hal ini agar memudahkan dan memberikan kepuasan pada peserta bahwa burung miliknya harus melalui tahapan penghitungan untuk menuju pada jenjang penilaian yang lebih tinggi.

Bahkan ada usulan bagi juri yang tidak mengangkat tangan tanda menghitung suara burung, akan diberikan sangsi. Usulan lain adalah tidak adanya penukaran tiket saat berada di meja penjualan dengan alasan apapun. Hal ini agar play fair bisa direalisasikan. Statemen yang bisa memicu polemik, sebaiknya tidak dilakukan, baik oleh juri yang bertugas saat itu ataupun badan pengawas.

Evaluasi terhadap hasil penjurian, harus dilakukan setiap kali usai bertugas. “Juri sebaiknya kumpul untuk melakukan evaluasi terhadap kinerjanya, apakah sudah bagus atau ada yang perlu diperbaiki,” jelas Akhmad juri nasional asal Sampang. Hal ini diharapkan agar ada perbaikan kinerja juri ke depan, sehingga nantinya, juri benar-benar bisa menjadi hakim yang adil, fair play dan berkeadilan.

Ada usulan juga bagi Badan Pengawas untuk mendokumentasikan setiap akhir penjurian di setiap babak, dengan tujuan agar ketika ada protes dari peserta, ada bukti kuat untuk memberikan jawaban atau sanggahan. “Sebelum bendera dicabut di akhir penjurian, Badan Pengawas harus memfoto bendera yang ditancapkan sebelum bendera itu dicabut oleh penancap bendera,” jelas Hairul Umam Pamekasan.

Sueb, juri nasional asal Bangkalan juga memberikan usulan terhadap posisi bendera saat ditancapkan. Setiap tiang bendera selalu ada kolom diposisi bawah sebagai tempat menancapkan bendera. Nah, biasanya semakin banyak bendera yang tertancap, maka seringkali tidak jelas bendera berapa warna yang sudah tertancap karena posisi menumpuk.

Untuk itulah, agar bendera diposisikan berjejer bukan menumpuk untuk memperjelas warna bendera yang sudah didapat. Ir.R.H.Moh Mahmud mengatakan bahwa para prinsipnya setiap masukan yang sudah diberikan oleh masing-masing peserta rapat, dimaksudkan untuk menghilangkan bolong-bolong yang selama ini terjadi, agar ke depan bisa lebih baik lagi. “Tujuan kita ke depan sangat baik, yakni menjadikan Liga Perkutut Madura bisa lebih baik dan menjadi percontohan lomba di tanah air,” harap pemilik CTP Bird Farm.

Disampaikan juga bahwa dalam Liga Perkutut Madura nanti, tukang tancap akan mendapatkan tambahan honor berupa transport. Disela-sela acara, ada pembagian kaso untuk juri dan pengurus. Diakhir acara Ir.R.H Moh Mahmud akan memberikan trophy eklusif bagi para pemenang sebagai bentuk kebanggaan. Kita tunggu gebrakan yang akan dilakukan Pengurus Liga Perkutut Madura nanti.

