Perkutut
Liga Perkutut Hanging Sampang 7, Karbala Kunci Juara di Babak Kedua, Bendera Tiga Warna Hitam, Antar Superboy dan Mr Koba Raih Podium Pertama
Minggu, 11 September 2022 menjadi agenda Liga Perkutut Peternak Sampang Putaran 7. Menempati lokasi di Lapangan Sokobanah Ketapang, tiga partai menjadi kelas yang dilombakan. Piyik Hanging menjadi kelas yang paling besar pesertanya yakni mencapai 4 blok dengan total peserta 224 ekor.
Kelas Piyik Yunior menjadi partai perolehan terbanyak kedua dengan jumlah peserta sebanyak 152 dan Dewasa Bebas menjadi kelas perolehan terbanyak ketiga dengan jumlah peserta sebesar 50 ekor. Dari keseluruhan panitia berhasil menghadirkan sebanyak 418 ekor perkutut dari berbagai usia.
Zainul Ghaffar selaku Ketua P3SI Pengda Sampang mengomentari perolehan tersebut. “Alhamdulillah ternyata sampai putaran ketujuh, antusias peserta untuk mengikuti gelaran Liga Perkutut Hanging Peternak Sampang masih cukup tinggi, mudah-mudahan perolehan ini bisa tetap terjaga sampai akhir liga,” harap Zainul Ghaffar.
Lebih lanjut disampaikan bahwa semua ini berkat dukungan, kekompakan dan komunikasi yang selalu dilakukan kepada seluruh komunitas, baik yang ada di tingkat Pengcam ataupun kung mania di luar daerah. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah memberikan dukungan kepada kegiatan hari ini. Saya tidak bisa menyebutkan satu persatu,” sambung pemilik PGM Bird Farm Sampang.
Membludaknya peserta kali ini patut diacungi jempol, pasalnya pada saat yang sama, Pamekasan juga menggelar kegiatan yang sama dengan hasil sama yakni dibanjiri peserta. Untuk penjurian di masing-masing kelas, tetap menerapkan diskualifikasi. Burung gacor dan pakkor di kelas Piyik Yunior akan dilakukan diskualifikasi dengan nilai maksimal dua warna hitam.
Sedangkan di Kelas Piyik Hanging, diskualifikasi juga diberikan pada burung dengan kriteria sama dan maksimal perolehan bendera adalah dua warna. “Kami menerapkan diskualifikasi agar peserta belajar sportif dengan cara membawa burung yang sesuai dengan kelas yang mereka bawa. Jika bukan Piyik Hanging, maka jangan diturunkan dan diikutkan di kelas tersebut.
Begitu juga dengan Burung di Kelas Piyik Yunior, harus sesuai dengan usianya,” jelas Akhmad Mauluddin Ketua Liga Perkutut Hanging Peternak Sampang 2022. Dilanjutkan oleh Akhmad Mauluddin bahwa tidak ada toleransi bagi siapapun untuk melanggar penjurian yang sudah berjalan selama ini.
Rudy Darmawan, juri asal Bangkalan mengaku siap menjalankan amanah ini. Saat memberikan arahan pada juri yunior, Rudy Darmawan yang merupakan juri nasional ini menekankan hal demikian. “Saya harap kalian semua harus menilai apa adanya, jangan melihat burung milik siapa, jika memang bagus, maka kasih nilai sepantasnya, kalau kurang, jangan sampai ditambah,” tegas Rudy Darmawan.
Sementara itu dari dalam lapangan, diinformasikan bahwa perjalanan penjurian berjalan lancar tanpa hambatan. Cuaca cerah dan kadang mendung, mengawal acara dari awal sampai akhir. Penentuan posisi kejuaraan akhirnya diumumkan setelah proses perekapan selesai. Untuk di Kelas Dewasa Bebas, juara pertama berhasil diboyong Karbala, perkutut amunisi Team AKN Pangarengan Sampang.
Kemenangan perkutut ternakan AKN yang dikerek pada nomor 09 sudah terlihat sejak babak kedua, ketika meraih bendera tiga warna hitam. Bermodal raihan bendera tiga warna pada babak awal, menjadikan Karbala berpeluang untuk merangsek ke urutan depan. Terlebih pada babak ketiga, raihan bendera tiga warna hitam semakin menutup peluang lawan untuk menggeser posisinya.
Bahkan di babak keempat raihan bendera tiga warna hitam semakin mengukuhkan Karbala dipodium pertama. Menyusul diurutan kedua diraih Rafita andalan H.Rahman Kedungdung Sampang. Perkutut ternakan Ababil yang dikerek pada nomor 47 sukses meraih nilai bendera dua warna hitam pada babak pertama dan tiga warna pada babak kedua, ketiga dan keempat.
Ditempat ketiga ada Putra Maros orbitan H.Misnari Camplong. Sukses perkutut ternakan Putra Maros yang dikerek pada nomor 41 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan kedua serta toga warna pada babak ketiga dan keempat. Di Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil diboyong Superboy andalan Su’ud LB Galis Bangkalan.
Perkutut ternakan LB yang dikerek pada nomor 172 sukses meraih bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, tiga warna hitam pada babak ketiga dan dua warna hitam babak keempat. Menyusul kemudian Pesona Kildom amunisi Fauzi Blega produk ternak JBN yang menempati nomor kerekan 83 dengan raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan tiga warna pada babak kedua, ketiga dan keempat.
Ditempat ketiga ada Taruna milik Moh.Sholeh Ketapang. Perkutut ternakan GM yang ada di nomor kerekan 157 ini sukses meraih podium ketiga berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua serta dua warna hitam pada babak ketiga dan keempat. Di Kelas Piyik Hanging, podium pertama menjadi milik Mr.Koba amunisi Mr.Dedy Makassar.
Kemenangan perkutut ternakan SB yang digantang pada nomor 20, berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan keempat, tiga warna hitam babak kedua dan dua warna pada babak ketiga. Menyusul kemudian Halayuda andalan H.Wekik Ketapang ternakan SU. Perkutut yang digantang pada nomor 160 raih juara berkat bendera tiga warna rata pada babak pertama, kedua, ketiga dan keempat.
Dan urutan ketiga ada Marlena amunisi Mawardi Burneh Bangkalan. Kemenangan perkutut ternakan Ke’Lesap yang digantang pada nomor 105 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan kedua serta tiga warna pada babak ketiga dan keempat. Seperti liga sebelumnya bahwa kegiatan kali ini dibanjiri oleh doorprize.
Tidak sedikit jumlahh hadiah undian yang diberikan kepada peserta untuk diperebutkan berdasarkan lotre. Doorprize yang diberikan sebagian berasal dari sumbangan dan dukungan kung mania di Sampang, baik dari Pengurus Pengda, Pengcam ataupun pribadi kung mania. Usai penjurian, ada transaksi yang dilakukan antara Ustadz Nur Yaqin kung mania Blega bangkalan bersama H.Hasan Sokobanah.
Perkutut ternakan ABi yang unggul di Kelas Piyik Hanging urutan sebelas, akhirnya di ambil alih kepemilikannya oleh H.Hasan Sokobanah. “Alhamdulillah burung saya kembali ada yang berminat dan saya lepas ke H.Hasan Sokobanah, kami sepakat dengan harga Rp 5 juta rupiah, harga untuk persadaraan,” ungkap pemilik ABI Bird Farm Blega. Diakhir acara segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kehadiran peserta. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.