Perkutut
Latihan Dinilai Sijober H.Atok Ashari Cup Sidoarjo, Sistem Penjurian Piyik Kembali ke Aturan Lama, Podium Pertama Berhasil Jadi Milik Terpesona, Mat Danken dan Privilige
Minggu 10 Desember 2023, berlokasi di lapangan milik Pengcam Wonoayu di Jalan Ketimang Desa Pilang Wonoayu Sidoarjo berlangsung Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Latihan Dinilai Sijober H.Atok Ashari Cup. Gelaran ini menjadi agenda yang kedua kalinya Pengcam Wonoayu selama dipimpin Heri Jagad Raya.
“Alhamdulillah Pengcam Wonoayu kembali menggelar acara, untuk kegiatan hari ini adalah Latihan Dinilai Sijober memperebutkan Piala H.Atok Ashari Cup,” terang Heri Jagad Raya. Tiga partai yang dibuka yakni Dewasa Bebas (1 blok), Piyik Yunior (1 blok) dan Piyik Hanging (2 blok), menjadi sasaran peserta. Seluruh tiket yang terjual, ludes tanpa sisa.
Bahkan di Kelas Piyik Hanging, jumlah peserta lumayan banyak sampai melebihi kapasitas jumlah nomor yang seharusnya dipakai. Kenyataan ini nampaknya menjadi perhatian Pengcam Wonoayu. “Kami memang membuka tiga kelas dengan jumlah blok terbatas, jika dirasa kurang, maka kami akan melakukan evaluasi, kalau harus nambah blok, maka kami akan pertimbangkan,” sambung kung mania yang juga musisi.
Diinformasikan juga bahwa untuk penjurian kali ini, khusus Kelas Piyik Yunior dan Piyik Hanging, kembali ke sistem penjurian lama. Tidak ada diskualifikasi bagi perkutut yang gacor dan bekur. “Penjurian kali ini tidak ada diskualifikasi untuk Kelas Piyik Yunior dan Piyik Hanging, sistem penjurian kembali ke aturan lama,” ungkap Boy salah satu panitia yang menginformasikan kabar tersebut.
Sementara itu dari dalam arena diinformasikan situasi berlangsung lancar dan aman. Meski arena yang digunakan sedikit becek, namun tidak menyurutkan minat penggila lomba untuk mengurungkan minat untuk berlomba. Semangat mereka betul-betul nampak sebagai mania perkutut yang tanpa mengeluh.
Empat babak penjurian (babak pertama dan kedua masing-masing diberikan waktu 45 menit, sedangkan babak ketiga dan keempat masing-masing 40 menit) berjalan tanpa masalah. Cuaca cerah menambah suasana semakin menarik untuk diikuti. Perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan penuh aksi dramatis.
Satu sama lain berebut podium dengan menampilkan kemerduan suaranya. Sampai akhirnya posisi kejuaraan ditetapkan. Untuk podium pertama di Kelas Dewasa Bebas, juara pertama dimenangkan oleh Terpesona, amunisi Hari/Sugeng Jihan Pasuruan. Kemenangan perkutut produk Jihan yang dikerek pada nomor 33 berkat raihan bendera tiga warna pada babak kedua, ketiga dan keempat, meski di babak pertama tidak mampu tampil.
“Alhamdulillah Terpesona ini adalah Adik Samurai Rindu produk ternak Jihan Bird farm Pasuruan, anakan ke 9. Usianya saat ini sudah masuk 7 bulan,” terang Gus Hari pemilik burung. Lebih lanjut disampaikan bahwa meski baru pertama kali tampil di arena, namun tidak membuat Terpesona canggung dalam menghadapi musuh.
“Terpesona baru pertama kali turun lomba, beberapa latihan yang dilakukan, selalu bisa tampil dan saya makin yakin untuk membawanya ke arena lomba dan akhirnya bisa meraih juara pertama,” ungkap pemilik Jihan Bird Farm. Dikatakan juga bahwa kemenangan ini memang sebuah kejutan karena pada babak awal, Terpesona tidak tampil dan nilai yang didapat kosong.
Namun memasuki babak kedua, dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung, Terpesona berani membalikkan keadaan. “Mudah-mudahan lomba berikutnya bisa tampil lebih bagus lagi,” harap Gus Hari. Menyusul pada urutan kedua Meteor andalan H.Hidayat Surabaya. Sukses perkutut ternakan HRD yang dikerek pada nomor 26 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, serta bendera dua warna hitam pada babak ketiga dan keempat.
Ditempat ketiga, ada Redaksi orbitan H.Hanan Surabaya. Keberhasilan perkutut ternakan 3F berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua serta raihan bendera dua warna hitam pada babak ketiga dan keempat. Di Kelas Piyik Yunior, juara pertama berhasil diraih Mat Danken amunisi Nawang Triton Surabaya.
Keberhasilan perkutut ternakan Skylight yang dikerek pada nomor 53 berkat raihan bendera tiga warna hitam rata mulai babak pertama, kedua, ketiga dan keempat. Menyusul kemudian Jokotole andalan H.Lutfi TN 2000 Sukodono Sidoarjo. Kemenangan perkutut ternakan HMF yang dikerek pada nomor 52 berkat raihan bendera dua warna pada babak pertama, tiga warna pada babak kedua dan dua warna hitam pada babak ketiga dan keempat.
Dan tempat ketiga dimenangkan Ciung Wanara orbitan Busi Cito BF Sidoarjo. Kemenangan perkutut ternakan Sawung yang menempati nomor kerekan 75 berkat raihan bendera tiga warna rata pada babak pertama, kedua, ketiga dan keempat. Untuk kelas Piyik Hanging, juara pertama menjadi milik Privilige amunisi Benny Mintarso Surabaya.
Kemenangan perkutut ternakan Atlas yang menempati nomor gantangan 01 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama, tiga warna hitam pada babak ketiga dan tiga warna pada babak keempat. Disusul kemudian Baginda andalan H.Azis Sidoarjo. Keberhasilan perkutut produk ternak LSJ yang digantang pada nomor 07 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua, ketiga dan keempat.
Dan tempat ketiga dimenangkan Harbin Kalady orbitan H.Budo RK BF Sidoarjo. Sukses perkutut ternakan AW yang berada di nomor gantangan 17 berkat raihan bendera dua warna hitam Alda babak pertama dan ketiga serta bendera tiga warna pada babak kedua dan keempat. Diakhir acara panitia mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran dan dukungan peserta. Permintaan ma’af juga disampaikan jika Selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.