Perkutut
Kolom Mawar H.Abdullah Sentol Pamekasan, Dulu Berkapasitas Dua Belas Blok, Pasca Vakum Hanya Menyisakan Satu Blok

Pamekasan memiliki jumlah kolom atau tempat latihan kung mania yang tersebar di beberapa wilayah, salah satunya Kolom Mawar milik H.Abdullah yang ada di Desa Sentol Pademawu Pamekasan. Lokasi ini dijadikan rujukan bagi kung mania yang tinggal disekitar Sentol. Jadwal yang mereka pakai adalah setiap Selasa.

Tidak banyak jumlah kerekan yang berdiri tegak, karena hanya ada sekitar 40 tiang. H.Abdullah mengaku bahwa jumlah tersebut bisa saja bertambah, menyesuaikan dengan kebutuhan. “Di kolom Mawar saat ini saya pasang 40 tiang kerekan, jumlah itu bisa nambah jika sudah tidak mencukupi untuk rekan-rekan yang rutin latihan disini,” terang kung mania lawas.

Setiap Selasa, jumlah yang latihan selalu mengalami perubahan. Kadang ramai dan tidak jarang pula hanya separuh lebih tiang yang digunakan. Padahal menurut informasi, jumlah anggotanya sebanyak 30 orang. “Jumlah anggota disini ada sekitar 30 orang, tapi kadang datang semua, dan kadang Pulan sebagian saja. Karena mereka banyak kegiatan lain,” ungkap H.Abdullah.

Lokasi yang rindang dan tenang, menjadikan tempat ini nyaman untuk dijadikan pilihan ngerek bareng. Apalagi bisa saling silaturrahmi antar sesama kung mania. Masih menurut H.Abdullah, kondisi lokasi latihan Mawar memang tidak seperti dulu, saat pertama kali ada. “Saya main perkutut sejak tahun 1997 dan langsung bangun tempat latihan, jumlahnya saat itu ada 12 blok dari bahan bambu,” ungkap pengusaha di bidang mesin bangunan.

Lebih lanjut disampaikan bahwa jumlah tersebut merupakan kolom permanen yang terbanyak di Madura. Ketika itu H.Abdullah juga eksis sebagai penggila lomba. Dimana ada jadwal lomba, maka bukan alasan untuk tidak mengikuti. Mulai Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera.

Namun seiring pekerjaan yang menuntut konsentrasi, akhirnya H.Abdullah memilih untuk vakum. Sebagai seorang mania, rasa kangen dan ingin terus berada di tengah-tengah kung mania, akhirnya memutuskan untuk kembali. Hobi perkutut sepertinya tidak bisa dan tidak mampu ditinggalkan dan dilupakan begitu saja.

Terhitung sejak tahun 2022, H.Abdullah menyatakan kembali ke dunia yang pernah membesarkan namanya. Lalu membangun kembali kerekan berjumlah 40 tiang. Namun kali ini bahan yang dipakai bukan lagi bambu, melainkan besi.
