Connect with us

Perkutut

H.Moh.Affandi Marengan Sumenep, New Comer yang Langsung Berprestasi, Perburuan Burung Lapangan Makin Kencang

KONBUR Tayang

:

Resmi bergabung dalam komunitas penghobi dan pelomba perkutut sekirat enam bulan lalu. Meski baru seumur jagung, namun bukan berarti nama H.Moh.Affandi sang pendatang baru ini harus menunggu nomor antrian untuk bisa berkiprah sebagai kung mania new Comer agar bisa mencantumkan namanya dalam urutan daftar kejuaraan di arena konkurs.

H.Moh.Afnadi (tengah) pendatagn baru yang sukses orbitkan jawara lapangan

H.Affandi mengaku bahwa tujuan masuk sebagai bagian dalam komunitas tersebut hanyalah sebatas menyalurkan hobi dan ingin menambah jumlah saudara. “Saya masuk perkutut karena hobi dan ingin nambah saudara, siapa tahu dari hobi ini saya bisa kenalan dengan mereka dari berbagai daerah,” terang pengusaha toko emas.

Seiring perjalanan waktu, ketika bertemu dengan orang-orang yang telah membantunya mengorbitkan burung kelas konkurs, nama H.Moh.Affandi langsung melewati tes keberhasilan sebagai pendatang baru yang sukses mengorbitkan burung kelas lomba. Pencapaian yang terbilang cepat dan tidak butuh waktu lama.

Bersama sesama kung mania, H.Moh.Affandi tekuni hobi perkutut

Abozz, nama perkutut yang telah mendongkrak popularitasnya sebagai satu diantara sekian kung mania di Kabupaten Sumenep, menjadi bukti nyata bahwa pendatang baru tidak harus menunggu proses lama untuk bisa berdiri sejajar dengan para senior dan pendahulunya. H.Affandi berhasil membuktikan diri layak untuk diperhitungkan.

Abozz sendiri bukanlah satu-satunya perkutut yang berhasil diorbitkan. “Saat ini saya punya sekitar 20 ekor perkutut, usianya beda-beda. Ada yang sudah dilombakan dan yang belum. Rata-rata nama perkutut tersebut saya kasih Abozz, sesuai nama saya saat sukses main hobi di burung merpati,” ungkap pria yang juga punya hobi ayam bekisar.

Optimis menjelajah persaingan perebutan posisi kejuaraan

Beberapa orbitan yang disandangkan nama Abozz, turun di kelas yang dilombakan, yakni mulai kelas Piyik Hanging, setengah kerekan sampai di kerekan full. “Saya berusaha punya burung yang bisa dilombakan pada setiap kelas, karena saya memang senang. Makanya burung saya selalu juara mulai dari kelas di usia muda sampai di kelas usia dewasa, semua pakai nama Abozz,” sambung H.Affandi.

Adapun perkutut tersebut merupakan produk ternak SKAD Bluto Sumenep. “Alhamdulillah saya banyak dibantu Pak Kades Sukandar dan Muslim dalam mengorbitkan burung juara. Semua produk yang sudah berprestasi adalah ternakan SKAD milik Kades Sukandar, tapi ada juga dari peternak lain,” katanya lagi.

Dukungan H.Sulimin (kiri) dan H.Mat Secowati (dua kanan) bikin semangat

Meski sudah sukses bersama produk ternak SKAD, H.Affandi mengaku tidak terlalu fanatik dengan menggunakan satu merk saja. Sebagai pelomba yang selalu ingin memburu burung lapangan, apapun nama peternak, jika memang memiliki produk bagus, maka akan menjadi pilihan untuk diorbitkan.

Terbukti saat ini kung mania yang akrab dipanggi H.Fandi menambah lagi amunisi bukan bergelang SKAD, tetapi dari AMT Bird Farm. Nama dari amunisi baru ini adalah Cinta Kasih. Soal prestasi, sudah teruji dalam gelaran even nasional Liga Perkutut Indonesia Cirebon beberapa waktu lalu.

H.Moh.Affandi mendapat support semangat dari H.Sulimin dan H.Mat Secowati

Turun di Kelas Dewasa Yunior, Cinta Kasih sukses mempersembahkan kemenangan ketiga. Hasil yang semakin membuat nama H.Moh.Affandi kian melambung dalam deretan pengorbit burung-burung berlevel nasional. “Saya dapat Cinta Kasih dari Mat Rouf Surabaya, setelah saya konsultasi sama Muslim, ternyata sepakat untuk men-take over,” urai H.Affandi tanpa menyebut angka nominal.

Kehadiran sederet nama amunisi kelas atas ini nampaknya tidak membuatnya akan mengakhiri perburuan jawara lapangan. “Jika memang ada yang bagus dan saya cocok, maka saya akan nambah lagi. Yang penting bisa buat lomba dan juara,” kata kung mania yang tinggal di Marengan Sumenep.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.