Connect with us

Perkutut

H.Affandi Marengan Sumenep, Satu Bulan Tekuni Hobi Perkutut, Tarung Perdana Langsung Genggam Podium Pertama

KONBUR Tayang

:

Keputusan H.Affandi untuk menekuni hobi perkutut nampaknya menjadi pilihan yang tepat. Betapa tidak, meski tergolong sebagai pendatang baru, namun tidak butuh waktu lama untuk unjuk kebolehan dalam mengorbitkan burung berprestasi di lapangan. “Saya baru 1 bulan main perkutut. Alhamdulillah sudah bisa dapat juara,” terang H.Affandi.

H.Affandi (tengah) pendatang baru yang berhasil raih prestasi

Ditambahkan bahwa perkutut sebenarnya adalah burung yang dikenal sejak lama, tetapi masih sebatas memelihara. Itupun hanya burung dengan kualitas untuk rumahan alias koleksi untuk didengarkan suaranya. Namun saat berjumlah dengan beberapa rekan yang ternyata penghobi, keinginan untuk serius, muncul begitu saja.

“Saya dengar dari beberapa teman bahwa perkutut saat ini semakin ramai dan lombanya juga mulaii padat serta cerita-ceria seru tentang perkutut, ternyata asyik. Makanya saya langsung menyatakan siap turun untuk menekuninya,” sambung pengusaha toko emas. Tanpa menunggu waktu terlalu lama, perburuan dilakukan.

Tancap gas podium pertama di gelaran Siliwangi Kalianget

Beberapa informasi dilakukan untuk mendapatkan dimana perkutut incarannya bisa didapat. Perburuan itu akhirnya menghasilkan 4 ekor perkutut. Satu ekor berasal dari peternak di Malang dan 3 lagi didapat dari SKAD Bird Farm Bluto Sumenep. Keempat perkutut tersebut adalah amunisi lapangan.

Ketika burung tersebut sudah dalam genggaman, H.Affandi tidak bisa menahan lagi untuk membuktikan kedahsyatan perkutut koleksinya. Latber Siliwangi Kalianget menjadi ajang perdana yang diikutinya. Meski menyandang predikat sebagai new comer, H.Affandi langsung pasang target juara.

Turun di Kelas Dewasa Bebas dan Piyik Hanging, H.Affandi berharap bisa membawa pulang kemenangan. Babak demi babak dijalani, nampaknya amunisi yang tarung di Kelas Dewasa Bebas memiliki pelung untuk merealisasikan target tersebut. Sedangkan di Kelas Piyik Hanging, pelung begitu tipis karena performa yang dipertontonkan kurang greng.

Satu bulan tekuni perkutut langsung juara pertama

Prediksi itu menjadi kenyataan, perkutut bernama Abos yang tarung di Kelas Dewasa Bebas dinobatkan sebagai peraih juara pertama. “Alhamdulillah Abos tarung perdana akhirnya bisa raih juara pertama. Saya senang sekaligus bangga dengan apa yang sudah diraihnya. Mudah-mudahan kedepan bisa lebih bagus lagi,” sambung mania yang tinggal di Marengan.

Muslim sang pemilik SKAD Bird Farm yang mengawal langsung mengaku bahwa Abos merupakan adik Karmila, salah satu amunisi terbaik orbitan Muslim dan Kades Sukandar. Karmila dan Abos lahir dari kandang SKAD K.3 dengan formasi indukan PS dan Atlas. Karmila merupakan anakan pertama sedangkan Abos anakan ketiga.

Makin semangat berada di dalam komunitas kung mania

Sebaliknya dua amunisi lainnya yang turun di Kelas Piyik Hanging belum menunjukkan performa terbaiknya. “Burung saya yang ikut di Kelas Piyik Hanging, kurang bunyi, andai saja mau bunyi, in syaa Allah bisa dapat juara juga,” ungkap H.Affandi. Kemenangan itu nampaknya menjadi penyemangat untuk terus eksis.

“Mulai sekarang saya siap untuk ikut lomba,” janjinya. Dan rencana untuk menambah amunisi lagi, memang sudah dala dalam benak, namun harus melalui pertimbangan agar apa yang dihasilkan tidak sampai mengecewakan. “Yang penting ada burung bagus dan cocok, maka saya akan nambah lagi, pokoknya sesuai dengan kebutuhan,” lanjut mania ayam bekisar.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.