Perkutut
H.Fahmi Ares Banjarmasin Kembali “Bikin Ulah”, Kali ini Jebol Tiga Indukan Kandang Himalaya Bird Farm Sekaligus

Sosok satu ini selalu bikin kejutan. Setiap apa yang dilakukan seringkali membuat yang lain angkat topi. Dunia hobi perkutut yang ditekuni, memberikan imbas yang sangat dirasakan oleh kung mania di Banjarmasin, kota yang menjadi kediamannya. H.Fahmi, begitulah kung mania mengenalnya.

Eksistensinya sebagai satu diantara kung mania, tidak hanya dikenal di Banjarmasin, namun sudah menyebar ke daerah lain, seperti Barabai, Kandangan, Banua Enam dan daerah sekitar. Nama H.Fahmi seakan menjadi referensi bagi kung mania sebagai pelomba yang memiliki sesuatu yang lebih yakni daya tarik.
Bukan saja karena keikutsertaannya dalam setiap agenda kegiatan di Kalimantan Selatan, tetapi juga support yang diberikan kepada setiap penyelenggara, menjadi catatan yang tidak akan pernah terlupakan. H.Fahmi seakan menjadi bagian penting dari semarak hobi perkutut di Kalimantan Selatan.

“Saya ada di perkutut karena hobi dan ingin menambah saudara, soal yang lain, itu urusan yang kesekian kali,” terang pengusaha sukses yang memiliki rekanan pabrik tembakau di Pamekasan dan Malang. Lebih lanjut disampaikan bahwa keinginan untuk mensupport setiap kegiatan karena dilatarbelakangi suka dan agar hobi bisa semakin semarak.
“Kalau ada yang berusaha untuk mensupport setiap kegiatan hobi perkutut, saya rasa teman-teman akan lebih semangat dan dampaknya pada hobi yang akan lebih maju dan berkembang,” sambung H.Fahmi. Sebagai salah satu pelomba, beberapa orbitan berhasil diraih dalam setiap kegiatan, sebut saja Macam Kurup, Rawit dan sederet nama lainnya.

Prestasi demi prestasi inilah yang akhirnya mengilhami H.Fahmi untuk mencoba keberuntungan lewat ternak perkutut. “Sebenarnya keinginan untuk ternak sudah muncul sejak lama, tetapi baru bisa diwujudkan dalam beberapa waktu terakhir karena masih banyak pekerjaan yang harus dirampungkan,” ungkap H.Fahmi.
Demi memuluskan rencana untuk menjadi peternak, perburuan indukan ke beberapa farm sudah dilakukan. Harapannya adalah Ares Bird Farm miliknya bisa segera mencetak perkutut yang bisa segera diajak jalan-jalan ke arena lomba. Kabar terakhir, H.Fahmi baru saja menjebol indukan kandang Himalaya Bird Farm.

Tak tanggung-tanggung, 3 indukan sekaligus berhasil diboyong. “Saya memboyong 3 indukan milik Himalaya Bird Farm punya Pak Adi. Tujuan saya bisa segera menghasilkan anakan bagus seperti yang dialami Pak Adi,” terang H.Fahmi. Ketika dikonfirmasi, Adi Himalaya mengakui hak tersebut.
“Memang benar Haji Fahmi ambil 3 indukan dari saya, indukan tersebut memang jadi andalan di tempat saya,” jelas Adi Purwanto. Ditambahkan oleh Adi bahwa dari ketiga indukan yang dijebol, ada yang sudah menghasilkan anakan bagus dan ada pula yang belum menghasilkan anakan karena masih dalam proses membesarkan anakan, namun prediksinya bahwa anakan tersebut kualitasnya tidak akan beda jauh dari yang lain.

“In syaa Allah indukan yang diambil Haji Fahmi, sudah melalui proses seleksi ketat, soal apakah akan menghasilkan anakan bagus atau tidak, saya berharap bisa bagus,” harap Adi “Himalaya” Purwanto. Alasan H.Fahmi memboyong tiga indukan sekaligus dari Himalaya karena anakan yang dihasilkan sudah terpantau bagus.
“Saya tentu tidak asal mengambil indukan, apalagi sampai jebol kandang kalau belum melalui pertimbangan matang, saya kita keputusan saya sudah benar dan mudah-mudahan bisa mengikuti sukses yang dialami Pak Adi bersama Himalaya Bird Farm miliknya, sebagai peternak perkutut handal,” kata H.Fahmi lagi.

Adapun indukan yang dijebol adalah pengembangan dari produk Himalaya Group, antara lain dari trah Cristal B-9, AD N-34, Altis Triple K-1 dan trah Atlas kandang VW yang mengeluarkan burung bernama Legendaris. “Tentu semua paham trah yang sudah diambil H.Fahmi, merupakan perkutut keturunan yang sudah membuktikan kualitasnya,” tegas Adi Purwanto.
H.Fahmi sendiri mengaku bahwa trah yang mengalir dari indukan tersebut, membuatnya begitu kepincut untuk memilikinya. “LIhat saja trah yang ada pada indukan, saya bikin ngiler, makanya langsung saya ambil,” kata H.Fahmi lagi. Tidak disebutkan berapa angka nominal H.Fahmi harus merogoh kocek untuk mendapatkan tiga pasang indukan sekaligus.

Namun yang pasti bandrol yang disepakati di nilai rupiah fantastik. “Ada lah harga yang kami sepakati, pokoknya fantastik, karena indukan yang saya jebol bukan indukan biasa, ada yang sudah menghasilkan anakan bagus, sehingga wajar kalau saya berani ambil dengan harga mahal,” ungkap H.Fahmi lagi.
