Perkutut
H.Asiman Cup Banjarmasin, Jadi Ajang Silaturrahmi Kung Mania Kalimantan, Produk Win’s dan Himalaya Raih Dua Podium Teratas
Lapangan Lembu Jantan Pekapuran Raya Banjarmasin, Minggu 05 Juni 2022 kembali diramaikan oleh kehadiran kung mania dalam rangka memenuhi undangan panitia Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut H.Asiman Cup. Empat kelas yang dibuka yakni Dewasa Senior, Dewasa Yunior, Piyik Yunior dan Piyik Hanging nyaris disesaki oleh peserta.
“Hari ini lapangan Lembu Jantan Pekapuran Raya kembali punya gawe lomba bertitel saya yakni H.Asiman Cup. Saya bangga dan terharu dengan kegiatan ini,” terang H.Asiman. Ada rasa yang tidak mampu terbendung oleh H.Asiman berkenaan dengan gelaran tersebut. “Sejak tahun 1980 saya main perkutut, baru kali ini ada yang mau menggelar hajatan lomba perkutut atas nama saya,” sambung tokoh perkutut asal Bangkalan Madura.
Ucapan terima kasih disampaikan pada H.Fahmi selaku pencetus kegiatan tersebut. “Saya mengucapkan banyak terima kasih atas apa yang sudah dilakukan H.Fahmi dengan menggelar lomba H.Asiman Cup,” ungkap pria berusia 70 tahun. H.Fahmi sendiri mengaku bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan semangat dan penghargaan atas kiprah H.Asiman selama ini dalam mendukung semarak hobi perkutut di Banjarmasin.
“H.Asiman ini kan tokoh perkutut dan tokoh masyarakat, sehingga perlu kita dukung. Saya bisa melakukan hal itu dengan cara menggelar lomba atas nama beliau,” urai H.Fahmi. Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini bukan saja sebagai ajang pamer kualitas orbitan dan mempererat tali silaturahmi, tetapi juga sebagai pembuktian bahwa Banjarmasin kini mengalami perkembangan yang luar biasa.
Hobi perkutut di kota ini menunjukkan angka yang menggembirakan. Dukungan kung mania dari berbagai daerah di sekitar Banjarmasin semakin memperkuat kesimpulan tersebut. Setidaknya dengan kegiatan tersebut bisa semakin menggairahkan hobi perkutut, khususnya di Banjarmasin dan Kalimantan pada umumnya.
Titel yang dipakai dalam kegiatan tersebut nampaknya menjadi daya tarik bagi peserta, karena bukan saja kung mania Banjarmasin yang memberikan dukungan, namun peserta asal luar kota dengan jarak yang sangat jauh, tidak lepas memberikan perhatian. Kandangan Hulu Sungai hadir memeriahkan acara.
Bari dan Herly, perwakilan Team Asoka Banua 6 mengaku untuk bisa sampai ke lokasi lomba, harus menempuh jarak sekitar 130 km. “Saya datang bersama Team Asoka Banua 6, lumayan jarak yang kami tempuh sekitar 130 km demi memenuhi undangan H.Fahmi dan juga H.Asiman,” jelas mereka berdua.
Hadir juga peserta yang lebih jauh yakni Agus Pranajaya dari Pangkalanbun. Jarak yang harus ditempuh mencapai angka ratusan km. “Saya datang karena hobi meski harus datang dengan menempuh jarak sekitar 690 km,” kata Agus Pranajaya. Bahkan dalam setiap kegiatan lomba perkutut, Agus Pranajaya tidak pernah melewatkannya ketika burung dan pemiliknya dalam kondisi siap.
“Pantang bagi saya libur lomba jika saya dan burung sama-sama siap,” sambung Agus lagi. Bahkan Agus Pranajaya mengaku kondisi burung orbitannya tidak dalam performa bagus. “Burung yang saya bawa sebenarnya dalam kondisi ngurak, namun saya tetap hadir dengan menghormati H.Fahmi dan juga panitia lain,” ungkap Agus Pranajaya.
Kenyataan itulah yang membuat performa andalannya tidak mampu memberikan perlawanan yang diharapkan. “Bagi saya yang penting hadir dan bisa menyemarakkan hobi perkutut di Banjarmasin. Hadir dalam acara tersebut, Ketua Pengda Banjarmasin Anwar Setiawan dan Winardi Sethiono, tokoh perkutut Banjarmasin.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran peserta untuk memeriahkan acara hari ini, terutama kepada H.Fahmi yang bersedia menggelar lomba dengan nama H.Asiman Cup Banjarmasin,” kata Anwar Setiawan. Winardi Sethiono juga mengatakan bahwa kehadirannya demi mendukung setiap gelaran lomba perkutut.
“Saya orangnya senang lomba dan senang kumpul-kumpul sama teman-teman, makanya saya selalu datang jika tidak ada kegiatan lain,” jelas pemilik Win’s Bird Farm. Ajang kali ini panitia mengundang secara khusus juri nasional asal Jember Jawa Timur yakni Adi Purwanto. Undangan khusus ini agar terjalin silaturrahmi antar juri.
“Sengaja saya undang saudara Adi Purwanto untuk menurunkan ilmunya kami juri di Banjarmasin, sehingga juri disini bisa belajar banyak seputar penjurian dengan harapan agar mereka bisa lebih meningkat ;agi,” ujar H.Fahmi. Sementara itu dari dalam arena diinformasikan proses penjurian berlangsung sukses dan lancar. Babak demi babak berjalan sesuai harapan.
Cuaca cerah dan cenderung panas mengiringi acara sejak awal sampai akhir. Di meja rekap, penentuan kejuaraan untuk dimasing-masing kelas yang dilombakan akhirnya ditetapkan. Untuk Kelas Dewasa Senior, juara pertama berhasil diraih oleh Kirana, orbitan milik H.Sarimun Banjarmasin.
Keberhasilan perkutut bergelang Win’s yang dikerek pada nomor 20 berkat raiihan bendera dua warna hitam pada babak awal dan tia warnapada babak kedua, ketiga dan keempat. Disusul kemudian oleh Menari andalan Anwar Setiawan Banjarmasin. Sukses perkutut ternakan Win’s berkat raihan bendera dua warna hitam empat babak berturut-turut.
Dan di tempat ketiga ada Rembulan milik Agus Pranajaya Pangkalanbun. Perkutut ternakan Subur ini sukses mengkoleksi nilai dua warna pada babak pertama dan dua warna hitam pada babak kedua, ketiga dan keempat. Di Kelas Dewasa Yunior, Santuy andalan Erwan Banjarmasin sukses menjadi yang terdepan.
Produk ternak Win’s yang menempati nomor kerekan 46 berhasil meraih bendera tiga warna pada babak awal dan dua warna pada babak kedua, ketiga dan keempat. Menyusul selanjutnya pada urutan kedua, Brutal, milik Jefri Banjarmasin. Perkutut ternakan HIN pada kerekan 61 berhasil meraih nilai dua warna hitam babak pertama dan kedua.
Serta dua warna pada babak ketiga dan keempat. Diposisi ketiga ada Bom amunisi H.Asiman Banjarmasin. Perkutut bergelang Bona pada kerekan nomor 74 ini sukses meraih bendera dua warna hitam pada babak awal dan dua warna pada babak kedua, ketiga dan keempat. Di Kelas Piyik Yunior, berhasil diraih Fenomenal andalan Adi Banjarmasin.
Perkutut hasil ternak Himalaya yang menempati nomor kerekan 118 berhasil meraih nilai dua warna hitam pada babak pertama, kedua dan keempat serta tiga warna pada babak ketiga. Menyusul kemudian Sigra 120 KM andalan H.Fahmi Ares BF Banjarmasin ring Verona pada kerekan 115 dengan raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama, ketiga dan keempat serta tiga warna pada babak kedua.
Di tempat ketiga ada Sonic milik A2GBT BF Banjarmasin. Perkutut ternakan Sumo yang menempati nomor kerekan 112 ini berhasil meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama dan kedua serta dua warna pada babak ketiga dan keempat. Di Kelas Piyik Hanging, juara pertama menjadi milik Hamalau amunisi Adi Banjarmasin.
Perkutut ternakan Himalaya yang digantang pada nomor 02 berhasil meraih bendera dua warna hitam pada babak kedua, ketiga dan keempat. Menyusul kemudian Bunga Sampang milik Sopi Sampang. Perkutut ternakan Lubis yang digantang pada nomor 31 berhasil meraih nilai dua warna pada babak pertama dan kedua.
Serta dua warna hitam pada babak ketiga dan keempat. Di posisi ketiga ada Merah Delima andalan Abdul Kandangan. Perkutut ternakan Abdul yang menempati nomor gantangan 04 berhasil meraih bendera dua warna pada babak pertama, ketiga dan keempat serta dua warna hitam pada babak kedua.
Diakhir acara H.Fahmi Ares BF kembali melakukan take over. Kali ini produk bergelang R&R langsung diambil alih kepemilikan dari Nasib dengan mahar yang tidak mau disebutkan. “Saya baru saja ambil lagi burung dari R&R, soal harga yang pasti membuat pemiliknya senang dan gembira,” ungkap H.Fahmi.