Perkutut
H.Abd.Azis Ketua Pengda Pamekasan, Ini Dia Harapan dan Program di Akhir Masa Jabatan
Di usia yang sudah tidak muda lagi, H.Abd.Azis sepertinya mulai memikirkan apa yang akan dilakukan ke depan. Posisi sebagai Ketua Pengda Pamekasan yang saat ini masih disandang, menjadi pertimbangan serius, apakah akan tetap dipertahankan ataupun harus disudahi saat masa jabatan sudah habis.
“Kalau tidak salah masa jabatan saya sebagai Ketua Pengda Pamekasan akan berakhir awal 2025,” terang pemilik AZ Bird Farm saat ditemui mediaagrobur.com di kediamannya. Saat ditanya, ketika nanti jabatan itu akan berakhir, apakah masih akan terus memimpin komunitas kung mania di Pamekasan atau tidak, H.Abd.Azis menjawab dengan mempertimbangkan faktor usia dan kepercayaan publik.
“Saat ini usia saya sudah 70 tahun, tidak muda lagi. Saya tentu akan memikirkan faktor kesehatan. Jika masih diberikan umur panjang dan sehat, maka saya akan tetap eksis di jalur hobi perkutut, kalaupun tidak menjadi ketua, setidaknya saya masih bisa menjadi peternak dan pelomba” terang Ketua Pengda Pamekasan ini.
Karena perkutut adalah hobi yang sudah terlanjur ditekuni dan sulit untuk ditinggalkan. Banyak kenangan yang didapat dari hobi perkutut, mulai dari bertambahnya sahabat, saudara sampai hal-hal yang sifatnya hiburan. “Hobi perkutut bagi saya adalah hal yang menyenangkan meski kadang ada rasa dukanya, tapi itu tidak banyak,” jelas H.Abd.Azis.
Begitu juga saat ditanya akan masih sanggup dan bersedia untuk menempati posisi Ketua Pengda Pamekasan. Dengan diplomatis menjawab bahwa semua akan diserahkan pada tokoh dan kung mania. “Kalau selama ini saya dianggap tidak cocok, silahkan cari figur lain, tapi kalau saya masih dikasih amanah, maka saya tidak boleh menolak,” ungkap H.Abd.Azis.
Karena amanah adalah sebuah kepercayaan yang tidak boleh ditolak. Diakhir masa jabatan nanti, ada keinginan kuat yang harus direalisasikan, yakni membuat kerekan sebanyak 4 blok. Diakui bahwa keinginan untuk membuat kerekan, sebenarnya menjadi program lama. “Tahun 2024, saya harus merealisasikan rencana untuk membuat kerekan sebanyak 4 blok, karena ini adalah program lama,” imbuh H.Abd.Azis.
Anggaran yang akan dipakai untuk merealisasikan pembuatan kerekan akan diambilkan dari uang kas Pengda Pamekasan. Ide ini muncul dari pribadi karena melihat perkembangan dan situasi saat ini. Menurut H.Abd.Azis selama ini factor kerekan menjadi hal dilema bagi setiap penyelenggara lomba perkutut.
Bagi mereka yang tidak memilikinya, maka ongkos yang harus dibayarkan begitu besar. Belum lagi proses yang harus dilakukan ketika harus mendatangkan kerekan, dinilai butuh pemikiran serius. Atas dasar itulah, maka perlu adanya langkah untuk bisa mengakhiri kondisi demikian.
Memiliki kerekan sendiri, adalah cara ampuh untuk bisa keluar dari salah satu faktor ribetnya sebuah penyelenggaraan lomba. Nantinya, kerekan berjumlah 4 blok ini tidak akan ditancapkan secara permanen, dengan tujuan agar bisa dipindahkan ke lokasi yang diinginkan, sehingga keberadaannya benar-benar bisa dimanfaatkan.
Masih menurut Ketua Pengda Pamekasan ini, bahwa untuk bisa memiliki 4 blok kerekan, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun pihak Pengda Pamekasan sudah menyediakan dana kas sebesar Rp 42 juta. Selanjutnya, kerekan yang akan dibuat nanti, bisa dimanfaatkan untuk siapapun yang ingin menggunakannya dengan cara menyewa.
“Bagi yang membutuhkan kerekan untuk lomba, maka penyelenggara bisa menyewa ke Pengda Pamekasan, sehingga uang sewa ini bisa kembali lagi mengisi kas Pengda, jadi uang yang dipakai untuk membuat kerekan, tidak akan hilang karena tetap akan kembali. Memang tidak bisa langsung,” sambung pengusaha sukses di bidang pengolahan kepiting.
Hal lain yang saat ini juga menjadi perhatian H.Abd.Azis adalah perkembangan hobi perkutut di Madura dan khususnya di Pamekasan. Potensi besar yang dimiliki daerah ini memang harus diperhatikan agar tidak hilang percuma. Meningkatnya jumlah kolom atau tempat latihan, memang menjadi hal yang dibanggakannya.
“Di Pamekasan jumlah kolom saat ini mulai banyak, jadi saya upayakan untuk bisa hadir ke setiap kolom meski tidak bisa semuanya, harus berproses karena factor waktu yang tidak memungkinkan untuk dilakukan semua,” kata H.Azis lagi. Soal jadwal latihan kolom yang bersamaan, menjadi perhatiannya juga.
Menurut H.Azis, untuk jadwal kolom yang berbarengan, tidak menjadi masalah karena mereka memiliki massa sendiri-sendiri, namun yang tidak boleh berbarengan, adalah jadwal kegiatan seperti Latber, Latnil, Liga dan kegiatan lain karena hal ini bisa mempengaruhi para pelaksanaan kegiatan tersebut.