Connect with us

Perkutut

Ajik Gungtut Waja Widura Denpasar Bali, Setelah Take Over ABU SALIM, Kini MARKESO Resmi Bergabung Jadi Amunisi Anyar

KONBUR Tayang

:

Setelah sempat melakukan take over Abu Salim amunisi H.Azis Pamekasan, Ajik Gungtut Waja Widura Bali, kembali menambah amunisi handal. Kali ini Markeso perkutut handal yang selama ini orbit bersama Aris/Pratik Surabaya, resmi berpindah tangan. “Ya benar hari ini Markeso milik Pak Aris/Pratik Surabaya sudah jadi milik saya,” terang pemilik Widura Bird Farm Denpasa Bali.

Ajik Gungtut Waja Widura Denpasar Bali resmi take over Markeso

Disampaikan lebih lanjut bahwa keputusan untuk memboyong perkutut ternakan Galang ini sudah melalui proses pantau sejak gelaran Liga Perkutut Jateng Gayeng #8 Pengda Solo Raya Cup yang yang dihelat pada Minggu, 27 Oktober 2024. Saat itu Markeso turun di Kelas Dewasa Yunior dengan raihan podium pertama.

Sejak saat itu, Ajik Gungtut Waja Widura mengaku terpesona dengan performa yang ditampilkan. Tidak ingin gegabah dalam menentukan pilihan, akhirnya Ajik Gungtut berusaha untuk melakukan proses pantau untuk yang kedua kalinya. “Saya terkesan dengan Markeso saat di Liga Iateng Gayeng, namun belum berani memutuskan,” ungkap Ajik Gungut.

Proses pantau berikutnya dilakukan dalam tarung di LPI Pariwisata Cup Bali pada Minggu, 02 November 2024. Turun pada kelas yang sama, performa Markeso kali ini diuji dan menjadi pertaruhan apakan mampu mempertahankan prestasi bagus yang sudah diraih dalam agenda sebelumnya.

Akte kelahiran Markeso yang kini resmi bergabung bersama Ajik Gungtut Waja Widura Denpasar Bali

Ajik Gungtut bersama rekannya mengaku siap memantau kembali aksi Markeso saat berdendang di atas kerekan. Pilihan Markeso tetap pada Kelas Dewasa Yunior kali ini menggunakan kerekan nomor 171. Saat peluit dibunyikan tanda dimulainya penilai, perhatian fokus pada burung tersebut. Babak demi babak berlangsung tanpa masalah.

H.Ribut sang mekanik mengaku bahwa podium Markeso bisa lebih baik andai saja mau tampil lebih gacor atau rajin bunyi. “Syarat bunyi yang membuat Markeso tidak bisa meraih podium lebih bagus yakni bendera empat warna. Andai saja mau rajin bunyi, maka saya yakin bendera empat warna sudah bisar diaih dengan mudah,” ungkap H.Ribut.

Disampaikan pula bahwa performa di Pariwiwata Bali, Markeso begitu mempesona. “Saya nilai bahwa saat di Bali penampilan Markeso lebih bagus dari lomba-lomba sebelumnya, namun sayang syarat bunyi kurang, sehingga tidak bisia meraih podium juara pertama,” sambung H.Ribut.

Kondisi itulah yang membuat Ajik Gungtut Waja merasa yakin untuk segera mengambil alih kepemilikan Markeso. Tanpa ragu lagi, proses negosiasi dilakukan dan keduanya deal. “Akhirnya saya bisa melanjutkan prestasi Markeso di lomba-lomba yang akan datang karena sudah resmi jadi milik saya,” terang kung mania berusia 47 tahun tanpa menyebut angka nominal.

Ajik Gungtut Waja Widura Denpasar Bali terus tambah amunisi

Namun informasi yang didapat bahwa untuk memboyong perkutut dengan pretasi gemilang dalam setiap kali turun lomba, Ajik Gungtut harus merogok kocek dengan angka yang membuat tersenyum bagi yang menerimanya. Kehadiran Markeso akan melengkali deretan amunisi Ajik Gungtut seperti Ngurah Rai, Si Jojo dan Abu Salim.

Kehadiran amunisi baru, tentunya akan menambah tugas baru, karena selama ini proses rawatan burung orbitan di tangani sendiri. “Saya bukan anti perawat, selama ini burung-burung lomba, saya rawat sendiri dengan tujuan agar saya bisa menjiwai da nada rasa puas dan bangga ketika bisa juara,” jelas Ajik Gungtut Waja.

Tugas selanjutnya adalah bagaimana mengkondisikan deretan amunisi untuk bisa tetap bebrkibar meraih prestasi terbaik di arena. LPI Pamekasan akan menjadi bidikan Markeso dan juga Abu Salim untuk melanjutkan misi khusus yakni menambah poin dan mengamankan posisi agar bisa berada di klasemen aman.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.