Connect with us

Perkutut

Ababil Bird Farm Sampang, Tangisan Rindu Amunisi Anyar H. Abdul Aziz bersama Rombongan Resmi Pindah ke Bali dan Bandung, Nilai Transaksi Rp 75 Juta

KONBUR Tayang

:

Prestasi demi prestasi seakan tidak mau beranjak dari H.Abdul Aziz. Sampai saat ini pemilik Ababil Bird Farm Sampang selalu bisa tersenyum dan merasa bangga atas apa yang sudah dilakukan dan dialami. Agenda turun lomba yang rutin dijalani, selalu berakhir dengan kemenangan. Beberapa amunisi yang dikawal langsung ke arena, tidak pernah lepas dari podium juara.

H.Abdul Aziz (kanan) pemilik Ababil BF Sampang

Sudah tidak terhitung lagi berapa jumlah trophy kejuaraan yang sudah menumpuk di kediamannya dan tidak sedikit pula, produk bergelang Ababil ikut meramaikan perebutan posisi dalam daftar kejuaraan, baik pada level lokal, regional sampai nasional. Nama H.Abdul Aziz dan Ababil langsung menjadi satu diantara sekian kung mania yang sukses mengukir prestasi apik di dunia hobi perkutut tanah air.

“Alhamdulillah sampai saat ini produk Ababil masih terus mengukir prestasi di lapangan. Semua ini berkat kuasa Allah SWT yang telah diberikan kepada saya lewat hobi burung perkutut. Tentunya saya tidak bisa berbuat apa-apa jika Allah tidak meridhoi. Saya hanya sekdar menjalankan, semua saya serahkan pada Allah SWT,” terang tokoh agama di Sampang.

Bapak Sur Bali resmi miliki Tangisan Rindu

Kenyataan inilah yang membuat nama Ababil dan H.Abdul Aziz terus menjadi incaran kung mania. Tidak sedikit dari mereka yang ingin merasakan bagaimana dahsyatnya produk bergelang Ababil. Imbasnya transaksi dan take over menjadi pemandangan yang seringkali dijumpai, baik lewat pertemuan langsung ataupun via telpon.

Kabar terbaru datang dari amunisi bernama Tangisan Rindu. Perkutut yang lahir dari kandang Ababil K.111 dengan formasi indukan Ababil x Ababil. Soal prestasi, jangan ditanya. Darah trah jawara yang mengalir dari produk bergelang Ababil 339 ini seakan menjadi modal yang begitu luar biasa untuk membuktikan keperkasaannya saat tampil di lapangan.

Shodiqin HNS Bandung resmi boyong Anak dan adik Tangisan Rindu

Tangisan Rindu memulai prestasi bagus dari usia dini yakni Piyik Hanging. Dalam sebuah gelaran di Pangarengan Sampang, ketika itu Tangisan Rindu masih bernama Surya Agung, langsung menyodok ke urutan teratas. Seiring perjalanan waktu, ketika usianya menginjak remaja, Tangisan Rindu juga ikut meramaikan perebutan podium pada Kelas Piyik Yunior.

Hasilnya juga tidak mengecewakan. “Tangisan Rindu memang sejak piyik sudah sering juara dan sampai usia remaja, prestasinya juga tidak kalah bagus,” sambung kung mania yang juga seorang Ustadz.  Popularitas inilah yang akhirnya membuat kung mania Bali yakni Bapak Sur, langsung menghubungi untuk menanyakan seputar perkutut  tersebut.

Podium ketiga Tangisan RIndu saat tampil di LPI CInta Satwa Pasuruan

H.Abdul Aziz tanpa ragu memberikan keterangan lengkap tanpa bumbu manis. Semua peristiwa yang berkenaan dengan Tangisan Rindu, disampaikan secara gamblang. Pernyataan inilah yang membuat Bapk Surya semakin bersemangat untuk mengetahui lebih pasti soal performa di lapangan. Sampai akhirnya pertemuan dibuat.

Liga Perkutut Indonesia Cinta Satwa Cup Pasuruan beberapa minggu lalu, menjadi agenda yang ditentukan untuk memastikan proses pantau secara langsung. Turun di Kelas Piyik Senior, Tangisan Rindu mendapatkan perhatian penuh dari calon pemilik baru. Babak pertama, performa yang ditampilkan membuat Sur ataupun H.Abdul Aziz merasa senang.

Kebersamaan terakhir H.Abdul Aziz dengan Tangisan RIndu

Karena penjurian babak pertama berakhir dengan raihan bendera tiga warna hitam. Memasuki babak kedua berharap bisa tampil lebih bagus lagi. Namun bendera tiga warna usulan yang bisa didapat. Usia turun minum, Tangisan Rindu  mengalami performa yang kurang mendukung, bendera dua warna hitam usulan hanya bisa didapat.

Nah, di babak akhir ini, Tangisan Rindu  kembali menunjukkan performa dengan raihan bendera tiga warna hitam. Hasil inilah yang akhirnya membawanya pada podium ketiga. “Sayang sekali tangisan Rindu kurang kerja, andai bisa tampil stabil, mungkin hasilnya akan berbeda, tapi saya senang dengan apa yang sudah diperlihatkan,” ungkap H.Abdul.Aziz.

Prestasi demi prestasi selalu diraih oleh Ababil BF Sampang

Namun demikian, Bapak Sur Bali merasa puas dengan proses tersebut dan menyatakan deal untuk membawa pulang ke Pulau Dewata. Sejak saat itu, Tangisan Rindu resmi menjadi milik kung mania Bali. Tidak berhenti sampai disana. Kung mania asal Bandung yakni Shodiqin HNS Bird Farm juga berminat untuk meminang keturunan Tangisan Rindu.

Tanpa proses yang ribet, Shodiqin HNS Bandung langsung mentake over sepasang anak Tangisan Rindu serta adiknya. Nilai transaksi yang berhasil di dapat oleh H.Abdul Aziz yang telah melepas Tangisan Rindu bersama pasangannya, sepasang anak Tangisan Rindu dan adik Tangisan Rindu diperkirakan berjumlah Rp 75 juta.

Ababil BF Sampang banyak lahirkan produk unggulan kelas konkurs

“Berkat kuasa Allah, akhirnya Tangisan Rindu, anaknya serta adiknya sudah resmi terbang ke pamilik baru. Ini semua ini adalah rejeki yang harus saya syukuri. Crossing yang selama ini saya lakukan, ternyata tidak sia-sia dan memberikan rejeki besar bagi saya.Mudah-mudahan Ababil bisa terus melahirkan produk unggulan yang bisa membuat kung mania senang,” harap H.Abdul Aziz lagi.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.