Perkutut
Sarno NN99 Bird Farm Kediri, Makin Semangat Turun Lomba Bersama John Wick, Amunisi Kualitas Empat Warna

Salah satu tujuan kung mania turun lomba adalah bisa memenangkan perebutan podium kejuaraan pada kelas yang diikutinya. Kualitas orbitan tentu menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki sebelum target diinginkan. Mengingat saat ini para orbitan yang pernah masuk lapangan, secara kualitas tidak bisa dianggap enteng.

Jangan sekali-kali pasang target menang, jika hanya mengandalkan kualitas orbitan apa adanya. Apalagi jika pilihan tarung berada di level konkurs nasional. Begitulah yang kini dirasakan Sarno NN 99 Bird Farm Kediri. Awalnya kung mania satu ini tidak pernah memikirkan sesuatu yang berlebihan.
Baginya perkutut adalah hobi yang harus tetap dilanjutkan tanpa memikirkan sesuatu yang menurutnya tidak akan mungkin bisa tercapai. “Selama ini saya menekuni perkutut hanya sekedar ternak dan lomba. Itupun hanya untuk wilayah Kediri dan sekitarnya. Tidak ada target muluk-muluk,” terang Sarno.

Namun saat ini, ketika muncul John Wick, perkutut bergelang WAT, dirinya mengaku harus melakukan langkah lebih dari apa yang selama ini dilakukan. John Wick, amunisi kebanggaan Sarno untuk saat ini memang belum bisa disandingkan dengan para jawara di level atas. Kehadirannya belum begitu memberikan tekanan pada lawan.
Terlebih dengan usia yang masih berada diangka 8 bulan, bagi Sarno adalah waktu yang belum bisa memastikan untuk berada di garis depan. Pertama kali turun tarung di gelaran Blitar dalam sebuah even biasa, John Wick hanya bisa tampil tanpa meninggalkan kesan yang luar biasa baginya dan juga juri.
Ketika itu John Wick ditarungkan pada Kelas Dewasa Senior. Tarung kedua, begitu juga adanya. John Wick belum menunjukkan kualitasnya sebagai calon penghambat laju lawan. Meski memilih kelas Setengah Kerek, bukan berarti perkutut satu ini lebih maksimal dalam mempertontonkan kemerduan suaranya.

Sarno mengaku bahwa performa yang diinginkan tidak kunjung hadir. “John Wick adalah tipikal perkutut suara besar irama, selama ini suaranya belum mau muncul, ujung masih keluar masuk,” ungkap Sarno. Melihat performa yang tidak kunjung muncul, Sarno mengaku sabar dan telaten mencari cara yang pas untuk bisa memaksimalkan performa terbaiknya.
Raihan tiga warna setiap kali turun lomba, menjadi penghalang baginya untuk bisa menembus barisan paling depan dalam daftar kejuaraan. Dalam tarung untuk ketiga kalinya, John Wick diikutkan dalam even di Ladinil Gotong Royong Pengda Tulungagung, Minggu 18 Februari 2024 di Lapangan Dewandaru Tawangsari. Ambil bagian dalam Kelas Dewasa Bebas.
Siapa sangka, ternyata performa John Wick mulai dimunculkan. Babak pertama berhasil meraih bendera empat warna. Namun sayang, performa terbaik itu bisa dihadirkan pada babak awal, sedangkan babak berikutnya John Wick hanya bisa tampil dengan raihan bendera tiga warna pada babak kedua dan dua warna hitam pada babak ketiga dan keempat.

Bahkan saat babak ketiga, John Wick dinilai gelisah. Pasalnya betina yang menjadi pasangannya sengaja tidak dikerek untuk menemaninya. Alasannya, ini adalah proses mencari metode yang pas buat sang orbitan. “Saat ini ujung sudah lebih banyak keluar, bahkan sudah mau tampil lebih bagus dari sebelumnya,” sambung Sarno.
Meski gagal dalam mengakhiri penjurian di posium pertama. Namun John Wick sudah cukup bagus meraih prestasi diurutan ketiga. Menurut Sarno tinggal memoles sedikit lagi untuk menjadikan JohnWick lebih bagus lagi. “Mudah-mudahan tinggal sedikit lagi untuk menjadikan John Wick bisa tampil lebih bagus dan stabil,” harap Sarno.

Kemenangan John Wick diikuti pula oleh transaksi yang berhasil dilakukan. Dua ekor produk NN99 Bird Farm miliknya ditake over Agus ESGE Ponorogo. Adapun produk yang dimaksud berasal dari kandang NN 99 F.4 (WAT 059 Baladewa x NN 99 1684/A.3 dan NN 99 D.37 (Cristal 778/A.7 x NN 99 2308/F.12).
Tidak disebutkan berapa rupiah Agus ESGE mengeluarkan kocek untuk mendapatkan dua ekor calon amunisi lapangan. Menurut Sarno, harganya lumayan buat untuk menambah beli pakan dan kebutuhan lainnnya. Saat ini Sarno NN 99 mengembangkan 100 petak kandang ternak untuk lebih memaksimalkan hasil produk.
