Perkutut
Rafik Dewantara Talango Sumenep, Sukses orbitkan Mega Merdeka dan Radar Madura ke Puncak Prestasi, Kini Boyong Lagi Tiga Amunisi Handal
Sumenep menjadi satu diantara sekian daerah yang lagi mengalami perkembangan hobi perkutut luar biasa. Bisa dikatakan bahwa semarak hobi perkutut di Sumenep begitu terasa. Kegiatan demi kegiatan berlangsung tanpa melihat waktu. Jangankan hari libur, agenda kegiatan bisa disaksikan terjadi di luar tanggal merah.
Tidak hanya terpusat di dalam kota, pinggiran dan daerah yang terbilang cukup jauh dari pusat keramaian kota, tidak mau kalah dalam hal menggelar even. Dalam satu minggu, kegiatan yang menghadirkan juri dan peserta dalam jumlah lebih banyak dari latihan biasa, bisa berlangsung tidak sampai empat kali.
Agenda kegiatan seperti LatNil, Liga, LatBer seakan menjadi keseharian yang bisa ditonton dan diikuti. Kenyataan itulah yang mendampak pada perburuan burung kelas lomba. Tidak sedikit dari kung mania yang sampai saat ini masih terus mengincar calon amunisi. Mereka seakan tidak mau kalah dalam mengorbitkan perkutut kelas konkurs.
Salah satunya adalah Rafik Dewantara, kung mania asal Talango Sumenep Madura. Meski sudah memiliki amunisi handal bernama Mega Merdeka dan Radar Madura, namun bagi Rafik sepertinya belum menjadi kepuasan. Padahal prestasi yang diraih oleh kedua amunisi tersebut tidak pernah mengecewakan setia kali diajak menjajal kemampuan di arena.
Mega Merdeka, perkutut bergelang GM dan Radar Madura ternakan Win’s, adalah perkutut yang memiliki kualitas tarung yang sudah terbukti dalam menjajal kemampuan lawan. Turun pada Kelas Dewasa Bebas, kedua perkutut ini sering kali membawa pulang kemenangan usai menjalani masa penjurian.
“Saya memang sudah punya dua amunisi handal, yakni Mega Merdeka dan Radar Madura, tapi kan tidak ada salahnya kalau saya nambah lagi amunisi dengan harapan bisa semangat saya tidak pernah hilang untuk terus berlomba,” terang Ketua Pengcam Talango Sumenep. Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan menambah amunisi, maka semangat akan terus muncul.
“Kalau cuma punya dua, rasanya kurang, pas kalau burung itu tidak siap semuan, maka saya pasti tidak akan bisa turun ke lomba, makanya semakin banyak punya burung, maka kesempatan untuk berlomba, tetap selalu ada,” sambung big boss Dewantara Record. Apalagi tidak terlalu sulit bagia Rafik untuk mencari amunisi baru.
“Kebetulan saya banyak teman, jadi kalau pas lagi butuh burung untuk lomba, saya tinggal hubungi teman-teman dan katakana bahwa saya butuh burung untuk lomba, maka mereka biasanya langsung membantu mencarikan dan saya pastikan dengan cara memantau burung tersebut,” ungkap pengusaha sukses di bidang intertaimennt.
Adapun amunisi baru yang dimiliki saat ini sebanyak 3 ekor. Pertama adalah burung bernama Darma, milik Achmad, kung mania Rubaru Sumenep bergelang YKS Kalijodo. Setelah melalui proses pantau, akhirnya terjadi kata deal.”Saya dapat Darma dari pak Achmad dengan mahar Rp 15 juta, saya merasa senang karena bisa mendapatkan burung ini,” jelas Rafik Dewantara.
Burung kedua adalah burung ternakan Ababil yang awalnya sempat diorbitkan KH.Saum Sumenep. Menurut Rafik Dewantara, untuk bisa memiliki calon amunisi tersebut, harus merogoh kocek sebesar Rp 10 juta. “Darma dan burung dari Ababil rencana mau saya turunkan di Kelas Dewasa Yunior dengan harapan agar saya punya amunisi di kelas ini.
Sedangkan burung ketiga adalah perkutut ternakan S.Riang andalan H.Warno Pamekasan. Disebutkan pula bahwa untuk bisa membawa pulang burung tersebut, Rafik harus mengeluarkan dana sebesar Rp 10 juta. Rencana burung ini akan menjajal kemampuan dan menghadapi lawan di Kelas Piyik Yunior.
Setidaknya selama kurun waktu satu minggu ini, Rafik Dewantara berhasil memboyong tiga amunisi sekaligus. “Mudah-mudahan apa yang saya bawa pulang ke rumah, bisa memberikan prestasi bagus dan membuat saya makin semangat untuk menekuni hobi perkutut,” harap pir yang selalu menggunakan sarung dan kopiah saat berada di lapangan.