Connect with us

Perkutut

Latihan Dinilai Borneo Bersatu Burneh Bangkalan, Bertabur Doorprize, Superboy dan Zulfikar Dinobatkan Podium Pertama

Published

on

Kung mania Borneo didukung Pengcam Burneh kembali menggelar kegiatan. Kali ini mereka menghelat Latihan Dinilai bertajuk Borneo Bersatu pada Rabu, 07 September 2022. Menempati lokasi di Lapangan Borneo Burneh, panitia membuka dua kelas yakni Piyik Yunior dan Piyik Hanging.

Panitia Latihan Borneo Bersatu Burneh Bangkalan

Ketua Pengcam Burneh H.Moh.Sholeh mengatakan bahwa kegiatan digelar karena adanya usulan dari sesama kung mania agar lapangan yang bisa mereka pakai untuk ngerek bareng, bisa digunakan untuk menyalurkan hobi dan tempat menyambung silaturahmi antar sesama kung mania.

“Teman-teman usul agar mengadakan Latihan Dinilai, makanya saya pastikan agar kegiatan ini bisa dibuat,” jelas H.Moh.Sholeh. Keterbatasan kelas disebabkan oleh lokasi yang tidak memungkinkan untuk menambah lagi. “Disini tempatnya terbatas, kami hanya punya 1 blok kerekan, sedangkan untuk gantangan sifatnya bongkar pasang,” ungkap H.Sholeh.

Kelas Piyik Yunior hanya membuka sat blok saja

Even kali ini bukan hanya dari Bangkalan saja, tetapi dari luar, semisal Surabaya dan Banyuates Sampang. Hadir dalam acara ini, H.Gunawan yang juga Ketua P3SI Pengwil Jawa Timur dan Ketua P3SI Pengda Bangkalan Ir.R.Moh.Mahmud. Dalam komentarnya saat ngobrol bareng juri, H.Gunawan berharap agar tetap memperhatikan dan menjaga nama baik juri.

“Harapan saya juri bisa berjalan dengan baik dan benar agar kami dari peternak bisa mengevaluasi hasil produk, sudah sampai pada nilai berapa. Hal ini bisa dijadikan ukuran hasil ternak, sehingga kalau memang kurang, kami bisa meningkatkan mutu dan kualitas,” urai pemilik Amuse Bird Farm.

Lebih lanjut disampaikan bahwa jangan sekali-kali membantu burung menaikkan nilai yang tidak sesuai dengan kualitasnya. “Jangan sekali-kali juri membantu peserta menaikkan nilai kalau ternyata tidak sesuai dengan kualitasnya karena ini akan menjadi racun dan harus dibuang jauh-jauh,” harap H.Gunawan. Hal senada disampaikan Ketua Pengda Bangkalan.

Dua blok Kelas Piyik Hanging penuh sesak oleh peserta

“Saya sependapat dengan apa yang disampaikan Bapak H.Gunawan agar juri tidak main-main dalam memberikan nilai. Jangan sampai ketika lomba di Bangkan, burungnya dapat 3 warna atau bahkan lebih, tetapi saat lomba diluar, ternyata hanya dapat dua warna hitam. Hal ini terjadi karena juri selalu mengkatrol nilai peserta Bangkalan saat tanding di daerahnya,” tutur pemilik CTP Bird Farm.

Langkah lain yang dilakukan Pengda adalah meningkatkan mutu dan kualitas peternak di Bangkalan. Salah satunya adalah lewat agenda rutin, semisal Latihan Dinilai untuk mengukur hasil ternak apakah sudah sesuai harapan atau tidak dan juga memberikan jam terbang yang tinggi pada juri, terutama untuk juri yunior.

“Saya harap juri-juri senior bisa membimbing adik-adiknya agar bisa meningkatkan kualitas penjurian, sehingga ketika nanti bertugas di luar, mereka bisa bekerja secara profesional,” harap Ir.R.Moh.Mahmud. Perhatian pada juri juga dilakukan Siswoko Raharjo, Ketua Bidang Penjurian Pengda Bangkalan.

Suud sukses loloskan Superboy di Kelas Piyik Yunior

“Sampai saat ini saya masih mendengar adanya oknum juri yang masih bermain dengan peserta. Saya berharap agar oknum juri yang dimaksud bukan dari Bangkalan. Kalian harus bisa menunjukkan profesionalisme dalam bertugas,” harap Siswoko Raharjo. Kemeriahan kegiatan ini semakin terasa dengan doorprize yang disediakan panitia.

Meski tiket terbandrol hanya Rp 50 ribu, namun doorprize yang nampak dilokasi luar biasa besarnya. Mulai dari pakan berupa milet dengan jumlah 20 kilo yang terbagi perkilo, bingkisan dalam bungkus, beras dan sembako sampai 3 unit sangkar. Antusias peserta dalam menunggu keluarnya hadiah membuat suasana makin hiruk pikuk.

Peserta yang sukses menembus urutan Kelas Piyik Yunior

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para penyumbang, baik milet, bingkisan, beras dan sangkar yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,” tambah H.Moh.Sholeh. Sementara itu dari 153 peserta yang hadir (Piyik Yunior 48 ekor dan Piyik Hanging 105 ekor) bertarung memperebutkan posisi kejuaraan.

Empat babak penjurian berlangsung lancar tanpa hambatan. Sampai akhirnya ditetapkan siapa yang berhak menjadi juara. Untuk Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil diraih Superboy orbitan Suud LB Galis Bangkalan. Keberhasilan perkutut ternakan LB yang dikerek pada nomor 33 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua serta dua warna hitam pada babak ketiga dan keempat.

Dilanjutkan kemudian Tapak Dara andalan Ir.Moh.Arifin, MM Bangkalan. Sukses perkutut ternakan JBN yang ada di nomor kerekan 27 meraih podium kedua berkat raihan bendera dua warna pada babak pertama kedua, bendera tiga warna pada babak ketiga dan bendera koncer pada babak keempat.

Zulfikar orbitan RH.Jupri Zaini pastikan podium pertama Piyik Hanging

Ditempat ketiga ada Ombak Segoro amunisi Holik JBN Galis Bangkalan. Kemenangan perkutut ternakan JBN yang dikerek pada nomor 34 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama, kedua, ketiga dan keempat. Di Kelas Piyik Hanging, Zulfikar amunisi RH.Jupri Zaini Bangkalan ditetapkan sebagai peraih podium pertama.

Keberhasilan perkutut ternakan Irama yang menempati nomor gantangan 99 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama, kedua dan keempat serta bendera tiga warga pada babak ketiga. “Alhamdulillah Zulfikar mau bunyi bisa bisa juara 1, mudah-mudahan selanjutnya bisa meraih prestasi lagi,” harap RH.Jupri Zaini.

Peserta yang berhasil meraih juara di Kelas Piyik Hanging

Podium kedua adalah Sahara andalan Rokep Galis Bangkalan. Sukses perkutut ternakan Adela yang digantang pada nomor 45 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan kedua, tiga warna pada babak ketiga dan dua warna pada babak keempat dan ditempat ketiga ada Land Rover orbitan Imam Surabaya.

Keberhasilan perkutut ternakan ABD yang digantang pada nomor 103 ini berkat raihan bendera dua warna hitam pada empat babak berturut-turut. Dalam kegiatan tersebut ada transaksi yang terjadi yakni perkutut orbitan Moh.Kanzul Fikri Blega yang resmi di take over H.Faisol Geger Bangkalan.

Tak over Ustadz Nur Yaqin (kiri) dengan H.Faisol Geger Bangkalan

“Alhamdulillah burung saya juara 4 Piyik Hanging diambil Abah Faisol. Saya sepakat melepas Rp 5 juta buat beliau biar bisa ikut loma,” ungkap Ustadz Nur Yaqin. H.Faisol sendiri mengaku sempat memantau burung tersebut saat di lapangan dan merasa cocok.

“Saat saya pantau di lapangan, ternyata cocok dan saya beli buat lomba. mudah-mudahan bisa juara lagi,” harap H.Faisol. Diakhir acara panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta dan meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.