Connect with us

Perkutut

Ladinil Borneo Burneh Bangkalan, Hujan Batal Turun, Hum Pim Pa dan Sumber Rejeki Raih Podium Terbaik

Published

on

Ladinil Borneo Burneh Bangkalan

Rabu, 11 September 2024 lapangan perkutut Borneo yang berada di Burneh Bangkalan, digelar acara Latihan Dinilai (LatNil). Tidak banyak kelas dan blok yang dibuka karena kegiatan ini hanya untuk acara silaturahmi sesama kung mania. Panitia hanya membuka dua kelas yakni Piyik Bebas dan Piyik Hanging, dengan masing-masing 1 blok.

Panitia Ladinil Borneo Burneh Bangkalan.

“Kami bukan membatasi kelas dan blok, tapi menyesuaikan dengan lokasi yang ada. Yang penting acara bisa tetep tergelar,” jelas H.Moh Sholeh Ketua Pengcam Burneh. Keterbatasan jumlah blok memang berdampak pada peserta. Tidak sedikit mania yang akhirnya batal menurunkan orbitannya, karena tiket sudah dinyatakan habis.

Menikmati suara merdu perkutut yang ada di atas kerekan.

“Banyak teman-teman yang tidak kebagian tiket, mereka telat daftar. Makanya kami tidak bisa menambah jumlah peserta lagi,” jelas Jamil Samba bagian pendaftaran. Untuk itulah panitia mengucapkan permintaan ma’af atas penolakan untuk menjadi peserta.

“Saya mohon ma’af apabila ada rekan-rekan yang ingin berlomba, namun tidak kebagian tiket. Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena memang kondisinya seperti itu,” sambung H.Moh Sholeh.

Peserta di kelas ke rekan penuh sesak.

Sementara itu dari dalam arena diinformasikan bahwa kondisi cuaca kurang mendukung performa sang orbitan. Mendung dan Panas, hadir silih berganti. Bahkan sempat ada kekhawatiran dari panitia dan juga peserta bahwa hujan akan turun dan membuyarkan acara sebelum acara benar-benar selesai. Namun sampai akhir acara, hujan tidak pernah datang dan acara bisa terus lanjut sampai babak keempat.

“Alhamdulillah, hari ini tidak jadi hujan sehingga acara bisa lanjut sampai selesai,” jelas H.Moh.Sholeh.

Peserta di kelas piyik hanging tak ada tempat kosong.

Empat babak penjurian berlangsung tanpa masalah. Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan dilakukan. Untuk podium pertama berhasil menjadi milik Hum Pim Pa, amunisi H.Mansur Bangkalan. Kemenangan perkutut bergelang JBN yang dikerek pada nomor 38 berkat raihan bendera tiga warna selama empat babak berturut-turut.

Hum Pim Pa milik H. Mansyur Bangkalan raih podium pertama Piyik Bebas.

Menyusul kemudian Cleo Patra andalan H.Jazuli Bali. Perkutut bergelang Batu Sangkar nyaris menjadi yang terdepan saat babak kedua berhasil meraih bendera tiga warna hitam. Namun hasil tersebut tidak diimbangi dengan raihan bendera di babak lain, karena pada babak pertama hanya meraih bendera dua warna, dan babak ketiga dan keempat hanya meraih bendera dua warna hitam.

Peserta yang berhasil meraih podium di Kelas Piyik Bebas.

Cleo Patra adalah satu-satunya peserta yang berhasil menembus raihan bendera tidak warna hitam dalam kegiatan hari ini. Dan diurutan ketiga dimenangkan Koncer Mas orbitan Bdr.Rusdi Tanah Merah. Sukses perkutut ternakan CTP yang dikerek pada nomor 37 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua serta bendera dua warna pada babak ketiga dan keempat.

Sumber Rejeki andalan Abah Fauzi juara pertama Piyik Hanging.

Untuk Kelas Piyik Hanging, podium pertama berhasil menjadi milik Sumber Rejeki, amunisi Abah Fauzi Surabaya. Kemenangan perkutut ternakan Sahid Jaya yang digantang pada nomor 03 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan ketiga, bendera tiga warna pada babak kedua dan bendera dua warna pada babak keempat.

Peserta yang berhasil meraih juara di Kelas Piyik Hanging

Disusul kemudian Raden Segoro andalan H.Faisol Ahmad Geger. Keberhasilan perkutut ternakan JBN yang digantang pada nomor 27 berkat raihan bendera dua warna hitam selama empat babak berturut-turut.

Begitu juga dengan tempat ketiga yang dimenangkan Singa Mandala orbitan H.Alamsyah Tragah Bangkalan, perkutut ternakan Tikno yang digantang pada nomor 10 berkat raihan bendera dua warna hitam selama empat babak berturut-turut. *agrobur.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.