Perkutut
Suki Bird Farm Bangkalan, Terus Berproses Menyusun Formasi Indukan Terbaik Demi Kualitas Produk Lebih Menjanjikan
Awal 2019 Moh.Saluki mencoba mencari kesibukan baru lewat hobi perkutut. Ketika masuk menjadi komunitas para mania burung perkutut, ada keinginan yang tidak bisa dicegah yakni menekuni ternak. “Saat pertama kali saya main perkutut, saya langsung tertarik untuk ternak,” terang pria yang akrab dipanggil Suki.
Maka berdirilah kandang ternak yang dikasih nama Suki Bird Farm sesuai dengan namanya. Berbagai materi kandang ia dapatkan dari rekan-rekan sesama kung mania. Support yang begitu luar biasa diberikan mereka sebagai wujud dukungan. Suki sendiri mengaku makin semangat karena telah mendapatkan perhatian penuh dari sesama kung mania.
Seiring perjalanan waktu, ketika Suki Bird Farm sudah menghasilkan anakan, apa yang diharapkan selama ini belum terwujud. Produk ternak kandang miliknya ternyata tidak sesuai harapan. “Dulu waktu saya ternak dan muncul anakan, ternyata kurang bagus, mungkin karena saya belum paham bagaimana ternak yang baik dan benar,” kata Suki.
Hal itu bisa jadi indukan yang dipakai juga kurang bagus. Kenyataan itu tidak membuatnya lantas kendor semangat bahkan menjadikan cambuk untuk mempelajari bagaimana ternak yang seharusnya. Sejak saat itu, Suki mulai belajar dari beberapa rekan yang dianggap mampu dan bisa membantunya.
Pelan namun pasti ternyata proses itu memang harus dilalui. Seorang peternak sukses memang tidak bisa instan mendapatkan, harus ada masa dimana kegagalan dan hasil tidak sesuai, mesti dialami. Dari sanalah Suki mengaku belajar banyak, bahwa ternyata ternak perkutut tidak bisa dianggap enteng, tinggal menyediakan indukan dan kandang ternak.
Namun harus memahami betul bagaimana mencari dan memilih indukan, menjodohkan indukan dan sampai melakukan proses breeding sehingga hasilnya bisa sesuai harapan. “Saat saya gagal, saya bukan malah males melanjutkan, sebaliknya ini tantangan bagi saya agar bisa lebih baik, apalagi saya memang senang ternak, makanya saat gagal saya tidak putus asa,” urai Suki.
Pergantian materi kandang yang dinilai kurang memberikan harapan, mulai dilakukan. Materi lawas diganti dengan yang dinilai lebih bagus. Pasca pergantian materi dan pemahaman soal ternak perkutut mulai dirasakan, Suki mengaku ada hasil yang menggembirakan. “Lumayan hasil anakan yang saya dapatkan berkat ganti indukan dan belajar soal ternak, sejak saat itu saya makin semangat,” sambungnya.
Imbasnya beberapa waktu lalu, perkutut bergelang Suki sudah bisa ambil bagian dalam perebutan posisi kejuaraan dalam gelaran yang diikutinya. “Alhamdulillah saat ini kualitas anakan saya mulai bagus meski belum banyak dan belum benar-benar bagus, tapi ada peningkatan dari hasil sebelumnya,” kata Suki lagi.
Dalam gelaran di Bangkalan khususnya, nama Suki Bird Farm menjadi satu diantara banyak peternak yang sudah memiliki prestasi yang tidak mengecewakan. Kandang ternak yang kini sudah berjumlah 29 petak, bisa menghadirkan produk kebanggaan. Kenyataan itu pula tidak membuatnya lantas berbangga diri.
Menurut Suki tugas masih banyak yang harus dilakukan untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas hasil ternak. “Saya ingin hasil ternak bisa lebih bagus lagi, sehingga bisa dibuat lomba dengan hasil yang bagus pula,” harapnya. Keinginan tersebut diwujudkan dengan menambah materi baru dari beberapa farm seperti ABC, Nikita, IMC, Fajri, Palem, SDL.
Deretan indukan baru tersebut nantinya akan bergabung dengan materi sebelumnya yakni JBN, JBM, Hamas, OTE, Segar dan IBM. Suki berharap kehadiran indukan baru ini bisa lebih mendongkrak kualitas dan prestasi produk ternaknya. “Mudah-mudahan kedepan ternak saya bisa lebih baik lagi dengan adanya indukan baru,” harap Suki lagi.