Perkutut
Pantura Bersatu Tanjung Bumi Bangkalan, Pertarungan Jawara Lintas Kota, Podium Pertama di Raih Putra Mahkota dan Cinta Damai
Keinginan mengembalikan hobi perkutut di Pantura, nampaknya mulai ada titik terang. Gelaran Latihan Dinilai Pantura Bersatu yang dihelat pada Rabu, 18 September 2024 di Taman Indah Macajah Tanjung Bumi Bangkalan, menjadi sinyal adanya realisasi keinginan tersebut.
“Tujuan dari kegiatan ini memang untuk mengembalikan hobi perkutut di Pantura yang sudah lama tidak bisa kami rasakan,” terang H.Muksin, selaku Ketua Pelaksana. Pilihan lokasi di lapangan Mili Pengcam Tanjung Bumi, didasarkan karena ketersediaan tempat sehingga panitia tidak perlu lagi untuk mencari tempat untuk pelaksanaan acara.
“Kebetulan saya koordinasi dengan dr.Agus dan Mas Bambang dari Tanjung Bumi dan mereka mendukung rencana saya, akhirnya kami sepakat menggunakan lapangan di sana,” ungkap H.Muksin. Sesuai dengan tema yang diusung bahwasanya kegiatan ini untuk mengangkat kembali semangat kung mania Pantura, para peserta yang hadir mayoritas dari daerah di pesisir utara.
Namun demikian tidak menutup kesempatan pada mereka untuk tetep berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Dari data yang masuk ke bagian pendaftaran, bahwa peserta yang hadir berasal dari lintas kota yang meliputi Bangkalan, Sampang dan Pamekasan. Begitu juga dengan juri yang diturunkan, berasal dari tiga kota yang dimaksudkan.
“Kami sengaja mengundang juri dari tiga kota yakni Bangkalan, Sampang dan Pamekasan dengan harapan agar misi membangkitkan Pantura bisa segera terwujud,” ungkap H.Muksin lagi. Seperti yang disampaikan drg. Agus Baijuri.
“Kegiatan ini mengakomodir peserta dari lintas kota mulai dari Bangkalan, Sampang dan Pamekasan. Kami memang ingin meramaikan Pantura yang diawali dari sini,” jelas Ketua Pengcam Tanjungbumi. Kehadiran peserta lintas kota memang berimbas pada persaingan perebutan posisi kejuaraan. Dua kelas yang dilombakan yakni Piyik Bebas dan Piyik Hanging, penuh sesak oleh peserta.
“Alhamdulillah semua tiket yang terjual langsung ludes terjual. Tidak ada sisa tiket karena semua sudah diambil peserta,” sambung H.Muksin. Yang perlu digarisbawahi bahwa pada kegiatan ini penjurian menggunakan aturan yang ketat.
“Penjurian hari ini saya pakai standart nasional meski eventnya hanya Latihan Dinilai, saya berharap agar peserta terbiasa dengan aturan yang sudah disepakati,” terang Ahmad Mauludin juri nasional Sampang. Ditambahkan pula bahwa tidak ada toleransi dalam hal penjurian, karena semua sudah di atur.
Ditekankan pula bahwa penilaian bukan saja didasarkan pada kuantitas bunyi namun harus disertai dengan kualitas. Cuaca cerah disertai angin mengawal proses penjurian dari pertama hingga akhir. Empat babak penjurian berlangsung tanpa masalah. Sampai akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan.
Untuk Kelas Piyik Bebas podium pertama berhasil diraih Putra Mahkota amunisi H.Muksin Banyuates. Kemenangan perkutut ternakan Nura yang dikerek pada nomor 21 berkat raihan bendera dua warna hitam di babak pertama dan bendera tiga warna hitam di babak kedua, ketiga dan keempat.
Disusul kemudian Krisjon andalan H.Helmi Pamekasan produk ternak Jasika yang menempati nomor kerekan 41 dan tempat ketiga diraih Ningrat orbitan H.Sholeh Sampang perkutut ternakan JnJ yang menempati nomor kerekan 24.
Di Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil menjadi milik Cinta Damai amunisi Tim SHD Ketapang, perkutut ternakan Irama Jaya yang digantang pada nomor 32. Menyusul kemudian Kramat andalan Rudi Sonok Waru Pamekasan, perkutut bergelang ALT yang digantang pada nomor 33 dan tempat ketiga diraih Mahkota Putih orbitan Samsul ring Kung Barok yang digantang pada nomor 86.
Diakhir acara, panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kehadiran peserta. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. *agrobur.