Perkutut
Kejurwil Pengda Bangkalan, LP-Jatim #Penutup, Perjuangan Berat Peserta Menghadapi Lawan dan Cuaca, Jawara Tuan Rumah Gagal Persembahkan Kemenangan
Pelaksanaan Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Liga Perkutut Jawa Timur Seri Pamungkas bertajuk Kejurwil Pengda Bangkalan yang digelar pada Minggu 22 Desember 2024 menjadi pesta bagi kung mania. Pasalnya even yang menggunakan Lapangan Amuse Bird Arena Tragah menjadi ajang pemberian trophy penghargaan atas prestasi yang telah di raih kung mania dalam mengikuti kegiatan selama setahun.
“Hari ini adalah even yang akan kami berikan trophy juara untuk pelaksanaan Liga Perkutut Jawa Timur 2024. Bagi yang memiliki prestasi terbaik, berhak mendapatkan penghargaan,” terang H.Gunawan Amuse. Penghargaan ini sebagai wujud dari komitmen pengurus Pengwil dalam merealisasikan janji yang disampaikan ketika itu. Meski nantinya LP-Jatim tidak lagi bisa dinikmati, namun ada pengganti gelaran berupa Lomba Besar.
“Saya berharap pengganti LP-Jatim tetap memunculkan semangat kung mania untuk terus berlomba. Seperti pada kegiatan sebelumnya, Dewan Juri, Koordinator dan Juri Penilai duduk bareng untuk melakukan briefing. Hadir dalam moment ini Benny Mintarso Ketua Bidang Penjurian Pengwil Jawa Timur, Siswoko Raharjo, Ketua Bidang Penjurian Bangkalan, H.Gunawan Amuse Ketua Pengwil Jawa Timur dan Ketua Pengda Bangkalan Ir.R.H.Moh Mahmud.
Dalam arahannya Siswoko Raharjo meminta juri untuk menilai burung dengan benar dan sesuai kualitasnya. “Kalau juri sampai tidak mampu menjalankan tugas dengan baik dan benar, maka ini akan menjadi aib bagi korps juri. Saya juga ikut malu,” tegas Siswoko Raharjo. Untuk itulah agar tugas ini mendapatkan perhatian yang serius.
“Tolong jangan bermain, kasihan juri yang benar-benar mau menjalankan tugasnya dengan baik,” sambung Siswoko. Benny Mintarso mengatakan hal yang sama. “Pakta Integritas tetap harus kita jalankan. Bekerjalah secara maksimal, koordinasi dengan baik antara juri penilai dan koordinator. Untuk rekap juri penilai, jangan sampai kosong,” himbau Benny Mintarso.
Diharapkan pula agar juri waktunya untuk menunjukkan kinerja terbaiknya. “Saya berharap agar juri berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Jangan enak-enak dengan adanya tambahan tunjangan karena itu akan menjadi beban,” ungkap Benny Mintarso. Pantau burung dengan benar, kalau sudah mentok, gak usah dikasih usulan.
Jika sudah terlanjur dikasih, maka segeralah dicabut, tapi yang melakukan harus tukang tancap dan jangan juri yang bersangkutan agar tidak terjadi protes sesuai dengan pengalaman. Masih menurut Benny, kalau sudah ada burung dengan kualitas 4 warna, maka Dewan harus segera memanggil Badan Pengawas untuk ikut memantau dan bukan untuk mengintervensi.
Begitu juga saat ada pertanyaan dari peserta, juri jangan menjawab, sampaikan pada peserta yang protes agar bertanya langsung pada perumus. Ir.R.H.Moh Mahmud diakhir briefing memberikan arahan. “Jalankan tugas dengan bahagia dan jangan menjadikan beban. Kunci bahagia ada 3 yakni disiplin menjalankan aturan, tegas dalam bertindak dan berkeadilan dalan memutuskan,” tegas Ketua Pengda Bangkalan.
Lebih lanjut disampaikan bahwa juri untuk bisa menampakkan pada peserta bahwa burung yang dinilai sudah melalui tahapan hitung dengan jalan mengangkat tangan atau jari. Hal ini dimaksudkan untuk meredam aksi protes yang bisa saja dilakukan peserta. “Jangan melakukan komunikasi lisan dengan peserta karena bisa fatal, apalagi jika jawaban yang diberikan tidak sesuai, maka akan menjadi bomerang dan serangan balik,” sambung pemilik CTP BF.
Disampaikan juga agar pengawas lebih aktif, mempercepat akomodir setiap masalah yang muncul adalah solusi yang terbaik. Pakai cara kondusif dan jangan pakai cara emosi ketika menyelesaikan masalah. “Panitia hanya menyediakan panggung, kunci sukses ada di tangan juri,” ungkap tokoh yang akrab di panggil Ra Mahmud.
Gelaran kali ini dibuka dengan sambutan Ketua Pelaksana yakni Abdul Wahid. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para tokoh, peserta juga pada panitia yang telah bekerja dengan keras sehingga pelaksanaan acara bisa kita nikmati bersama,” jelas pemilik Nofa Bird Farm. Lebih lanjut disampaikan agar seluruh peserta bisa menjalankan lomba dengan semangat dan fair play.
“Mari jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk menciptakan Jawa Timur sebagai barometer hobi perkutut tanah air, semoga acara berlangsung sukses dan lancar,” harap Abdul Wahid. Sambutan berikutnya disampaikan H.Gunawan Amuse. “Saya sampaikan banyak terima kasih atas kehadirannya. Besar harapan kami mulai penjurian, perjokian bisa berjalan dengan baik dan lancar,” harap Pemilik Amuse Bird Farm.
Dikatakan juga bahwa kegiatan kali ini tidak ada batas peserta tetapi batas hati. “Mudah-mudahan bisa membuat kita, bisa menikmati alunan suara perkutut,” sambung H.Gunawan lagi. Sementara itu, dari dalam lapangan, diinformasikan bahwa panitia berhasil menghadirkan peserta sebanyak 16 blok dengan rincian Kelas Dewasa Senior dan Dewasa Yunior, masing-masing 2 blok.
Kelas Piyik Bebas, Kelas Piyik Yunior dan Piyik Hanging, masing-masing 4 blok. Pelaksanaan acara berlangsung dalam kondisi cuaca mendung dan panas. Kali ini, perkutut yang berada di atas kerekan dan gantangan, harus berjuang untuk tetap berada dalam Kondo top form. Empat babak berlangsung tanpa kendala, sampai akhirnya penetapan posisi kejuaraan dilakukan.
Untuk podium pertama Kelas Dewasa Senior berhasil menjadi milikRevolusi amunisi H.Abdullah Mubarok Faisol Team JBM Malang. Keberhasilan perkutut ternakan Naura yang dikerek pada nomor 26 berkat raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, bendera tiga warna pada babak kedua, bendera koncer babak ketiga dan bendera dua warna pada babak keempat.
Menyusul pada urutan kedua, Senandung Rindu andalan Handang Semarang. Sukses perkutut ternakan Atlas yang dikerek pada nomor 76 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua, ketiga serta babak keempat. Ditempat ketiga, ada Dinasty orbitan H.Aziz Pamekasan, perkutut ternakan TKK yang dikerek pada nomor 50.
Sukses ini berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan ketiga serta bendera dua warna hitam pada babak keempat. Untuk Kelas Dewasa Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik Abozz amunisi H.Fandi Marengan Sumenep. Sukses perkutut ternakan SKAD yang dikerek pada nomor 138 berkat raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, bendera tiga warna pada babak kedua, ketiga dan keempat.
Menyusul pada urutan kedua, Bom Bali andalan H.Junaidi/Team Kasdoel Bali. Keberhasilan produk ternak Alexander yang dikerek pada nomor 165 berkat raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, bendera tiga warna pada babak kedua dan bendera dua warna pada babak ketiga dan keempat.
“Saya sekali Bom Bali di babak tiga dan empat tidak mau bunyi seperti babak awal. Andai saja bamu bunyi, mungkin akan lain lagi ceritanya,” terang H.Junaidi yang mengawal langsung Bom Bali di Bangkalan. Menyusul pada tempat ketiga, adalah Logizz orbitan Firman NA Group Pamekasan.
Sukses produk ternak Palem yang dikerek pada nomor 101 berkat raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, bendera tiga warna pada babab kedua, bendera koncer di babak ketiga dan bendera dua warna pada babak keempat. Di Kelas Piyik Bebas, podium pertama berhasil menjadi milik Jagad Raya, amunisi Sandi/Musa Caruban.
Perkutut ternakan Palem yang dikerek pada nomor 264 berkat raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, bendera tiga warna pada babak kedua dan ketiga. Menyusul kemudian Golden Star andalan H.Reyhan/H.Jay Binuang. Keberhasilan produk TLT yang dikerek pada nomor 220 berkat raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, bendera dua warna hitam pada babak kedua dan ketiga serta bendera tiga warna pada babak keempat.
Di tempat ketiga ada Ribon Cross orbitan Tim Win’s Banjarmasin, perkutut ternakan ML yang dikerek pada nomor 221 berkat raihan bendera tiga arna rata pada babak pertama sampai babak keempat.
Di Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik King Sawit, amunisi H.Abdullah Mubarok Faisol Team JBM Malang. Keberhasilan perkutut ternakan Atlas yang dikerek pada nomor 358 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan keempat serta bendera tiga warna hitam pada babak kedua dan ketiga.
Menyusul pada urutan kedua ada Kalady Sunan, andalan H.Budi RK Sidoarjo. Keberhasilan perkutut ternakan Sunan yang dikerek pada nomor 409 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan keempat, bendera tiga warna hitam pada babak kefua dan bendera dua warna hitam pada babak ketiga.
Di tempat ketiga dimenangkan Coretax orbitan Skylight Surabaya, perkutut ternakan Skylight yang dikerek pada nomor 414 berkat raihan bendera tiga warna rata dari babak pertama, kedua, ketiga dan keempat. Untuk Kelas Piyik Hanging, podium pertama berhasil menjadi milik Romantika amunisi Cak Sis Jember.
Keberhasilan perkutut ternakan Grand yang digantang pada nomor 71 berkat raihan bendera rata tiga warna pada babak pertama, kedua, ketiga dan keempat. Menyusul pada urutan kedua ada Laila Manis andalan H.Mudeh Omben Sampang, ternakan Irama Jaya yang digantang pada nomor 196 dengan raihan bendera tiga warna rata pada babak pertama sampai akhir.
Dan ditempat ketiga ada Prancis, orbitan H.Jalil bangkalan, ring JBN yang digantang pada nomor 76 dengan raihan bendera tiga warna rata pada babak pertama, babak kedua, babak ketiga dan babak keempat. Diakhir acara, dilakukan penyerahan tunjangan untuk Dewan dan Koordinator yang langsung diberikan oleh Abdul Manaf kepada Benny Mintarso, Ketua Bidang Juri dan selanjutnya diserahkan langsung kepada perwakilan juri.