Perkutut
Komandan Bird Farm Waru Pamekasan, Pendatang Baru Produknya Langsung Berprestasi, Ini Rahasianya
Setelah sekian lama eksis sebagai pelomba, akhirnya terhitung sejak pertengah 2023 lalu, H.Rudi memutuskan untuk menjadi peternak. “Saya senang perkutut sejak tahun 1995 lalu, selama ini saya aktif turun lomba, namun burung yang saya bawa adalah ternakan orang lain,” terang H.Rudi mengawali obrolan.
Hobi perkutut yang dilakoninya merupakan warisan sang orang tua. “Saya suka perkutut karena meneruskan hobi Abah,” sambung kung mania berambut gondrong. Lebih lanjut disampaikan bahwa selama ini perkutut dijadikan sebagai sarana hobi dan juga bisnis. Ambil dari satu peternak ke peternak lain, kemudian dilombakan dan jika ada yang nawar, maka H.Rudi tidak sungkan-sungkan untuk melepasnya.
Kegiatan seperti ini dinilai efektif sehingga pilihan untuk menjadi penghasil perkutut unggulan, belum terbesit. Selama ini H.Rudi mengaku enjoy dan senang dengan apa yang dilakukan. Seiring perjalanan waktu, ketika hobi perkutut makin semarak, tidak sedikit rekan-rekan sesama kung mania yang juga peternak, mulai melahirkan produk harapan.
Informasi yang di dapat setiap saat, mulai membelokkan pemikirannya untuk menjadi peternak. Sampai akhirnya pertengahan 2023, H.Rudi resmi memiliki ternak dengan nama Komandan. Tidak butuh waktu lama, Komandan Bird Farm berhasil mengeluarkan produk unggulan pada awal 2024.
Sederet nama seperti Anak Blatier (Komandan K.2), Bintang Pantura (komandan K.3) dan nama lainnya, menjadi bukti bahwa Komandan Bird Farm tidak harus menunggu waktu terlalu lama memunculkan perkutut kelas lomba. “Alhamdulillah ternak saya bisa langsung mengahasilkan anakan bagus dan berprestasi di lomba,” kata kung mania yang tinggal di Waru Pamekasan.
Kunci suksesnya adalah keputusan yang diambil. Kandang ternak yang sukses melahirkan perkutut kelas konkurs, merupakan indukan hasil jebol kandang. “Kandang saya yang melahirkan anakan bagus, adalah hasil dari jebol kandang,” ungkap H.Rudi. Sebut saja kandang K.1 adalah hasil jebol kandang dari Jasika.
Begitu juga dengan kandang Komandan K.2 juga hasil jebol dari Jasika. Untuk kandang Komandan K.3 didapat dari jebol kandang Darma Cikeas dan Kandang Komandan K.4 didapat dari jebol kandang THR Sampang. Alasan jebol kandang yang dipilih H.Rudi lebih disebabkan karena alasan yang masuk akal.
“Saat saya beli anakan dan ternyata bagus bahkan bisa juara, makanya saya langsung putuskan untuk jebol kandang,” ungkap H.Rudi lagi. Kini, kandang Komandan K.5 (Jazz x Jasika), juga menghadirkan produk unggulan. Bahkan kandang ini kabarnya sudah ada yang berani jebol kandang, namun masih belum ada kata deal.
“Dulu saya sering jebol kandang, sekarang ada kandang saya yang sudah mau dijebol, tapi belum saya lepas,” sambung H.Rudi lagi. Untuk melengkapi materi yang ada, indukan dari WAT, Sha-Sha Diva, Pandan Wangi, Irama Jaya dan Cristal sudah menjadi penghuni kandang Komandan yang berdiri sebanyak 18 petak.