Derkuku/Puter Pelung
Ir.RH.MA.Abdul Latif, Dewan Penasehat P5SI Pengda Garut : Perbedaan dalam Organisasi Hal Wajar, Sikapi dengan Cara Positif

Siapa yang tidak kenal dengan sosok satu ini. Kiprahnya di beberapa dunia hobi sudah tidak bisa diragukan lagi. Mulai dari hobi perkutut, berkuda, tanaman seni bonsai, burung berkicau sampai pada puter pelung. Semua dilakukan karena memang menyukasi hobi tersebut. “Saya memang sudah hobi, karena dengan hobi banyak teman dan saudara,” terang Ir.RH.MA. Abdul Latif.

Kesan tenang dan santai, selalu ditunjukkan figur satu ini. Begitu juga ketika diajak ngobrol soal organisasi, tidak ada nada tinggi yang disampaikan, nada bicaranya mengalir begitu saja dan sangat enak dan nyaman namun tetap tertuju pada sasaran. Ngobrol soal organisasi, nampaknya ada hal-hal penting yang harus diketahui.
“Organisasi adalah organ yang tersturkturisasi, organ yang saling membutuhkan. Artinya satu sama lain harus bisa mengisi kekurangan yang lain, bukan untuk menyalahkan apalagi sampai menjatuhkan. Ibaratanya jika salah satu organ dalam organisasi itu itu tidak jalan atau saling bersebrangan, apa yang akan terjadi,” ungkap sekertaris P5SI Pengwil Jabar.

Masih menurut Ir.RH.MA Abdul Latif, perang argumentasi itu tidak akan menyelesaikan masalah. “Kalau kita punya ide dan gagasan, tidak perlu diperdebatkan, harus kita dapat membuktikan dan mampu menjalankan ide, kalau semua merasa saling benar dan baik, itu kurang enak untuk didengar,” urai tokoh puter pelung Jawa Barat.
Lebih lanjut disampaikan jika dalam sebuah organisasi ada perbedaan pendapat, maka jadikan sebagai masukan dan bukan untuk diperdebatkan. Kalau terus-terus adu argmentasi, maka itu tidak akan baik. Kalau itu masuk akal, apa salahnya kita lakukan. Masalah ada orang yang punya kekurangan, itu manusiawi dan jangan dijadikan alasan untuk renggang,” sambung pemilik Trisula BF Garut.

Masih menurut Ir.RH.MA.Abdul latif, ketika berada dalam sebuah organisasi dan kumpul maka pasti ada ketidakselarasan dalam pemikiran. “Jangankan dalam organisasi, kadang saja dalam sebuah keluarga ada hal-hal yang berbeda. Yang penting tujuan kita adalah mengajak kebaikan dan jangan jadikan perbedaan itu sebagai alasan untuk tercerai berai,” tambah Dewan Penasehat P5SI Pengda Garut.
Untuk itulah perlu adanya penataan struktur organisasi dan adminitrasi. Pengurus juga harus paham tupoksi. Jangan melakukan hal yang ada di luar kapasitasnya. Semisal seorang pemain atau pelomba, namun berbicara soal organisasi, apalagi sampai masuk ranah organisasi yang sebenarnya bukan kapasitasnya.

“Jika ada masalah dengan organisasi, serahkan sepenuhnya pada pengurus. Biarlah mengurus menyelesaikan masalah tersebut berdasarkan aturan yang ada dalam organisasi tersebut. Kalau bukan pengurus, jangan kenceng-kenceng bicara melebihi pengurus, karena pengurus sudah dibekali lewat Rakernas, Rakerwil, Rakerda. Kalau bukan pengurus, tapi komentarnya melebihi pengurus, itu kan tidak baik,” sambung Humas P3SI Pengwil Jabar.
Dalam organsiasi sendiri sudah jelas pegangan dan pijakan yakni AD/ART. Apa yang kita jalankan adalah dari hasil dari Munas, Mukernas, Muswil dan Musda. Dengan kematangan berfikir dan pengalaman yang tidak sedikit, Ir.RH.MA Abdul Latif berharap hobi puter pelung, khususnya di Jawa Barat bisa lebih baik.

“Keinginan saya andai mampu, akan saya laksanakan segala apa yang menjadi tanggungjawab. Selama ini apa yang saya lakukan untuk kemajuan, saya senang bersulaturahmi. Kami juga mau melakukan pembenahan untuk organisasi puter pelung di Jawa Barat, siapa saja yang akan pantas di kepengurusan,” ungkap Ketua Pengda P3SI Garut.
Pantas yang dimaksud adalah mereka yang tidak punya kepentingan induvidu, siap melaksanakan tugas dan wewengan dan tidak neko-neko demi kemajuan organisasi dan bukan untuk memperolah hasil untuk dirinya sendiri.
